Kecemasan Berkomunikasi atau Communication Apprehension merupakan kecemasan yang muncul dalam diri individu dalam kaitannya dengan kemampuan berkomunikasi. Communication Apprehension yang biasa dikenal dengan istilah CA dapat terjadi karena kurangnya pengalaman individu atau keterbatasan informasi yang dimiliki. Menurut Beatty (1998) dalam Blume (2013), CA merupakan kombinasi dari dimensi kepribadian yang tertutup dan neuroticism dalam interaksi sosial yang ditandai dengan adanya sikap yang menghindari interaksi atau munculnya berbagai perasaan cemas saat berkomunikasi.
Burgoon & Ruffner (1978) menyatakan bahwa CA merupakan suatu reaksi negatif yang muncul dalam diri individu yang biasanya berupa rasa yang dialami individu saat berkomunikasi, baik dalam komunikasi antar pribadi, komunikasi di depan umum, atau komunikasi masa. Rogers (2004) juga menyatakan bahwa kecemasan dan ketakutan berbicara di depan umum ditandai dengan perasaan gelisah dan tertekan. Selain itu, Daradjat (1969) menjelaskan bahwa kecemasan merupakan manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika individu mengalami tekanan perasaan dan pertentangan batin. Spielberger (1972) menambahkan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosional yang disertai dengan perubahan sistem syaraf otonom dan pengalaman subjektif sebagai tekanan, ketakutan, dan kegelisahan. Selanjutnya, ada ungkapan yang menyatakan bahwa CA adalah elemen utama yang berkaitan erat dengan keterbatasan kemampuan individu dalam berkomunikasi. Secara tegas, ungkapan tersebut dijelaskan oleh McCroskey (1977) sebagai berikut:
“ Communication Apprehension is an individual’s level of fear or anxiety associated with either real or anticipated communication with another person or persons”
Teori Communication Apprehension
Kecemasan komunikasi merupakan suatu gejala yang mempunyai banyak istilah. Horwits (2001) menyatakan bahwa kecemasan komunikasi sebagai demam panggung ( stage fright ), kecemasan komunikasi ( communication anxiety ), kecemasan tampil di depan umum ( performance anxiety ), kemudian berkembang dengan istilah Communication Apprehension (CA). Kecemasan Berkomunikasi didefinisikan sebagai kecemasan atau ketakutan yang diderita oleh individu secara nyata atau antisipasi komunikasi, baik dalam suatu kelompok atau individu dengan individu, sehingga kecemasan komunikasi akan sangat memengaruhi komunikasi verbal mereka. Kecemasan berbicara didepan umum (CA) terbagi menjadi beberapa komponen.
Menurut Rogers (2004), kecemasan berbicara di depan umum terbagi menjadi 3 komponen, yaitu komponen fisik, komponen proses mental, dan komponen emosional.
-
Komponen fisik biasanya dirasakan jauh sebelum individu memulai pembicaraan, dan gejala-gejala fisik yang ditimbulkan oleh tiap-tiap individu berbeda-beda.
-
Komponen proses mental, individu biasanya mengulang kata atau kalimat, kehilangan ide secara tiba-tiba sehingga sulit mengingat fakta secara tepat dan melupakan hal penting.
-
Komponen emosional adalah munculnya rasa tidak mampu, takut, dan rasa kehilangan kendali.
Horwitz (2001) juga mengemukakan bahwa kecemasan komunikasi merupakan suatu jenis fobia sosial, yang ditandai dengan adanya suatu pemikiran bahwa dirinya akan dikritik atau dinilai jelek oleh orang lain. Hal ini tampak pada diri seseorang terutama saat diminta untuk melakukan presentasi dalam bahasa asing. Seperti yang dikemukan Rakhmat (2007) bahwa orang yang mengalami kecemasan komunikasi akan sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi, hal ini karena ia takut orang lain akan mengejeknya atau menyalahkannya.
Selain Horwitz (2001), Berrios (1999) menyatakan bahwa kecemasan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan ketidakmudahan, ketakutan dan kegugupan yang dirasakan oleh individu yang memiliki ketakutan untuk gagal dalam mengerjakan suatu tugas. Selain itu, MacIntyre & Gardner (1991) menyatakan bahwa kecemasan berbicara merupakan masalah yang paling rumit dan mengerikan yang sering muncul ketika individu mencoba berkomunikasi dengan individu-individu lainnya. Menurut Spielberger (1972), kecemasan berkomunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu state anxiety dan trait anxiety.
State anxiety merupakan kecemasan yang bersifat sementara, sedangkan trait anxiety lebih mengarahkan pada kestabilan perbedaan personality dalam kecenderungan untuk merasa cemas. Dalam hal ini trait anxiety tidak dapat terlihat langsung pada perilaku individu, tetapi dapat dilihat dari frekuensi state anxiety yang muncul dalam diri individu.
Sejalan dengan hal tersebut, McCroskey (1977) menyebutkan bahwa CA merupakan kecemasan dasar yang sangat berkaitan dengan oral communication . McCroskey juga menggolongkan CA menjadi 4 tipe atau dimensi, yaitu CA as a trait , CA in generalized context , CA with generalized people , dan juga CA as a state .
Communication Apprehension merupakan kecemasan yang terdapat atau dapat dilihat dalam kelompok, di dalam kelas, dalam komunikasi interpersonal, dan juga di lingkungan publik. McCroskey (1977) juga menyatakan bahwa tidak dalam semua kondisi individu mengalami kecemasan karena beberapa individu hanya mengalami kecemasan pada kondisi tertentu, sebagai contohnya adalah berbicara di depan umum.