Apa yang dimaksud dengan katarsis?

image

Katarsis dapat diartikan sebagai pelepasan ketegangan atau emosi yang kuat dan terpendam dalam ledakan ekspresi. Dalam psikoanalisis, pelepasan emosi yang tertekan sering dikaitkan dengan mengingat kembali peristiwa traumatis masa lalu.

Sumber
  • The Cambridge Dictionary of Psychology (2009)

Pengantar

Katarsis adalah pelepasan emosional. Menurut teori psikoanalitik, pelepasan emosi ini terkait dengan kebutuhan untuk meredakan konflik yang tidak disadari. Misalnya, mengalami stres karena situasi yang berhubungan dengan pekerjaan dapat menyebabkan perasaan frustrasi dan tegang.

Stres, kecemasan, ketakutan, kemarahan, dan trauma dapat menyebabkan perasaan yang intens dan sulit berkembang seiring waktu. Pada titik tertentu, terasa seolah-olah ada begitu banyak emosi dan kekacauan yang membuat kewalahan. Orang-orang bahkan mungkin merasa seolah-olah mereka akan “meledak” kecuali mereka menemukan cara untuk melepaskan emosi yang terpendam ini.

Daripada melampiaskan perasaan ini secara tidak tepat, individu mungkin malah melepaskan perasaan ini dengan cara lain, seperti melalui aktivitas fisik atau aktivitas penghilang stres lainnya.

Arti dari Katarsis

Istilah itu sendiri berasal dari bahasa Yunani katharsis yang berarti “pemurnian” atau “pembersihan.” Istilah ini digunakan dalam terapi dan juga dalam literatur. Pahlawan sebuah novel mungkin mengalami katarsis emosional yang mengarah pada semacam pemulihan atau pembaruan. Tujuan katarsis adalah untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan individu.

Katarsis melibatkan komponen emosional yang kuat di mana perasaan yang kuat dirasakan dan diekspresikan, serta komponen kognitif di mana individu memperoleh wawasan baru.

Penggunaan Terapeutik

Istilah ini telah digunakan sejak zaman Yunani Kuno, tetapi rekan Sigmund Freud Josef Breuer adalah orang pertama yang menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan teknik terapeutik. Breuer mengembangkan apa yang dia sebut sebagai pengobatan “katarsis” untuk histeri.

Perawatannya melibatkan pasien yang mengingat pengalaman traumatis saat berada di bawah hipnosis. Dengan secara sadar mengekspresikan emosi yang telah lama ditekan, Breuer menemukan bahwa pasiennya mengalami kelegaan dari gejala mereka.

Freud juga percaya bahwa katarsis dapat memainkan peran penting dalam meredakan gejala kesusahan.

Menurut teori psikoanalitik Freud, pikiran manusia terdiri dari tiga elemen kunci: sadar, prasadar, dan tidak sadar. Pikiran sadar berisi semua hal yang kita sadari

Alam bawah sadar berisi hal-hal yang mungkin tidak segera kita sadari tetapi dapat kita tarik ke dalam kesadaran dengan sedikit usaha atau dorongan. Akhirnya, pikiran bawah sadar adalah bagian dari pikiran yang mengandung reservoir besar pikiran, perasaan, dan ingatan yang berada di luar kesadaran.

Pikiran bawah sadar memainkan peran penting dalam teori Freud. Sementara isi alam bawah sadar berada di luar kesadaran, dia masih percaya bahwa mereka terus memberikan pengaruh pada perilaku dan fungsi. Freud percaya bahwa orang dapat mencapai katarsis dengan membawa perasaan dan ingatan tak sadar ini ke cahaya. Proses ini melibatkan penggunaan alat psikoterapi seperti interpretasi mimpi dan asosiasi bebas.

Dalam buku mereka Studies on Hysteria, Freud dan Breuer mendefinisikan katarsis sebagai “proses mengurangi atau menghilangkan kompleks dengan mengingatnya kembali ke kesadaran dan membiarkannya diekspresikan.” Catharsis masih memainkan peran hari ini dalam psikoanalisis Freudian.

Dalam Bahasa Sehari-hari

Istilah katarsis juga mendapat tempat dalam bahasa sehari-hari, sering digunakan untuk menggambarkan momen-momen pencerahan atau pengalaman menemukan penutupan. Seseorang yang mengalami perceraian mungkin menggambarkan mengalami momen katarsis yang membantu memberi mereka rasa damai dan membantu orang itu melewati hubungan yang buruk.

Orang juga menggambarkan mengalami katarsis setelah mengalami semacam peristiwa traumatis atau stres seperti krisis kesehatan, kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau kematian orang yang dicintai. Meskipun digunakan agak berbeda dari yang biasanya digunakan dalam psikoanalisis, istilah ini masih sering digunakan untuk menggambarkan momen emosional yang mengarah pada perubahan positif dalam kehidupan orang tersebut.

Contoh

Katarsis dapat terjadi selama terapi, tetapi juga dapat terjadi pada saat-saat lain. Beberapa contoh bagaimana katarsis dapat terjadi meliputi:

  • Berbicara dengan seorang teman: Sebuah diskusi dengan seorang teman tentang masalah yang Anda hadapi dapat memicu momen wawasan di mana Anda dapat melihat bagaimana suatu peristiwa dari masa awal hidup Anda dapat berkontribusi pada pola perilaku Anda saat ini. Pelepasan emosi ini dapat membantu Anda merasa lebih mampu menghadapi dilema Anda saat ini.
  • Mendengarkan musik: Musik dapat menjadi motivasi, tetapi sering juga dapat memicu momen dengan wawasan yang luar biasa. Musik memungkinkan Anda melepaskan emosi dengan cara yang sering kali membuat Anda merasa pulih
  • Membuat atau melihat seni: Karya seni yang kuat dapat membangkitkan emosi yang dalam. Menciptakan seni juga bisa menjadi bentuk pelepasan.
  • Latihan: Tuntutan fisik dari latihan dapat menjadi cara yang bagus untuk mengatasi emosi yang kuat dan melepaskannya dengan cara yang konstruktif
  • Psikodrama: Jenis terapi ini melibatkan memerankan peristiwa-peristiwa sulit di masa lalu. Dengan melakukan itu, orang terkadang dapat menilai kembali dan melepaskan rasa sakit dari peristiwa ini
  • Menulis ekspresif: Menulis dapat menjadi alat kesehatan mental yang efektif, baik Anda menulis jurnal atau fiksi. Menulis ekspresif, sebuah proses yang melibatkan penulisan tentang peristiwa traumatis atau stres, mungkin berguna untuk mendapatkan wawasan dan menghilangkan emosi stres.

Penting untuk diingat bahwa mengeksplorasi emosi yang sulit terkadang memiliki risiko, terutama jika pengalaman ini berakar pada trauma atau pelecehan. Jika Anda khawatir tentang efek potensial dari mengeksplorasi emosi ini, pertimbangkan untuk bekerja dengan ahli kesehatan mental yang terlatih.

Beberapa peneliti juga percaya bahwa sementara katarsis dapat meredakan ketegangan dalam jangka pendek, itu mungkin juga berfungsi untuk memperkuat perilaku negatif dan meningkatkan risiko ledakan emosi di masa depan.

Sumber

Katarsis adalah pembersihan sistem energi yangterkurung, yang terjadi apabila ekspresi emosi dikendalikan. Adakatarsis fisik dan katarsis mental. Setiap aktivitas yangmenggunakan seluruh energi yang dihasilkan oleh perubahan fisik yang menyertai emosi dan menimbulkan katarsis bagi energi ini dan memulihkan keseimbangan.

Tiga bentuk katarsis yang umum dan menguntungkan adalah dengan cara menyibukkan diri, tertawa dan menangis. Untuk mencapai kartasis mental, seseorang harus mengubah sikap terhadap situasi yang menimbulkan emosi mereka. Ini berarti mereka harus belajar mentolerir emosi dan menyadari sebab-sebab kemarahan, dukacita, ketakutan, dan kecemburuan mereka.

Untuk memberi bantuan kepada kartasis emosi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Melakukan kegiatan menyibukkan diri sehari-hari,
  2. Mengadakan pemahaman bahwa kegiatan menyibukkan diri dapat membantu kesehatan fisik dan emosi,
  3. Mengembangkan rasa humor melalui tertawa,
  4. Memahami bahwa menangis tidak selalu merupakan perilaku negatif, tetapi dapat juga merupakan hal-hal yang positif,
  5. Mengadakan hubungan emosional yang akrab dengan salah satu anggota keluarga,
  6. Menceritakan kesulitan yang dialami dengan teman yang akrab,
  7. Kesediaan untuk memperbincangkan masalah dengan seseorang yang bersikap simpatik,
  8. Perlu adanya pengertian dari pihak lain terhadap sebab yang melatarbelakangi timbulnya emosi.