Apa yang dimaksud dengan Karsinoma Sel Skuamosa?

Karsinoma sel skuamosa

Karsinoma sel skuamosa (Squamous cell carcinoma, SCC atau SqCC) merupakan salah satu jenis kanker kulit selain kanker sel basal dan melanoma. Kanker ini biasanya tampak seperti bengkak besar, tetapi juga dapat membentuk borok. Serangan kanker ini biasanya berlangsung selama berbulan-bulan. Kanker kulit sel skuamosa lebih dapat menyebar ke wilayah sekitar daripada kanker sel basal.

Faktor risiko terbesar adalah paparan terhadap radiasi ultraviolet dari Matahari. Faktor risiko lain adalah bekas luka dari sebelumnya, luka kronis, keratosis asitinik, kulit yang lebih terang, penyakit Bowen, terpapar arsen, fungsi sistem kekebalan yang buruk, karsinoma sel basal dari sebelumnya, dan infeksi HPV.

1 Like

Karsinoma sel skuamosa kulit adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Faktor predisposisi karsinoma sel skuamosa kulit antara lain radiasi sinar ultra violet, bahan karsinogen, arsenik dan lain-lain.

EPIDEMIOLOGI

Di Amerika Serikat karsinoma sel skuamosa kulit merupakan tumor ganas kulit non melanoma ke-2 terbanyak setelah karsinoma sel basal dan merupakan 20 % dari keganasan kulit. Pada data American Cancer Society didapatkan perbandingan antara karsinoma sel skuamosa kulit dengan karsinoma sel basal 1 : 3. Karsinoma sel skuamosa kulit lebih sering dijumpai pada orang kulit putih daripada kulit berwarna dan lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan dengan wanita, terutama pada usia 40 – 50 tahun. Insiden karsinoma sel skuamosa kulit meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Kekambuhan karsinoma sel skuamosa kulit kulit masih tinggi, yaitu 2% dan 8,9% paska eksisi luas dengan batas eksisi pada jarak 2 cm dari tepi tumor, paska radioterapi 7% - 50% dan 20 % paska kuretase dan elektrodeseksi.

ETIOLOGI

Seperti pada umumnya kanker yang lain, penyebab kanker kulit ini juga belum diketahui secara pasti. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan karsinoma sel skuamosa pada kulit, yaitu faktor paparan sinar matahari, arsen, hidrokarbon, suhu, radiasi kronis, parut, dan virus.

GAMBARAN KLINIS

Karsinoma sel skuamosa kulit pada umumnya sering terjadi pada usia 40 – 50 tahun dengan lokasi yang tersering adalah pada daerah yang banyak terpapar sinar matahari seperti wajah, telinga, bibir bawah, punggung, tangan dan tungkai bawah. Secara klinis ada 2 bentuk karsinoma sel skuamosa kulit :

  1. Karsinoma sel skuamosa kulit in situ
    Terbatas pada epidermis dan terjadi pada berbagai lesi kulit yang telah ada sebelumnya seperti solar keratosis, kronis radiasi keratosis, hidrokarbon keratosis, arsenikal keratosis, kornu kutanea, penyakit Bowen dan eritroplasia Queyrat. Karsinoma sel skuamosa kulit insitu ini dapat menetap di epidermis dalam jangka waktu lama dan tak dapat diprediksi, dapat menembus lapisan basal sampai ke dermis dan selanjutnya bermetastase melalui saluran getah bening regional.

  2. Karsinoma sel skuamosa kulit invasif
    Karsinoma sel skuamosa kulit invasif dapat berkembang dari karsinoma sel skuamosa kulit insitu dan dapat juga dari kulit normal, walaupun jarang. Karsinoma sel skuamosa kulit yang dini baik yang muncul pada karsinoma insitu, lesi pramaligna atau kulit yang normal, biasanya adalah berupa nodul keciol dengan batas yang tidak jelas, berwarna sama dengan warna kulit atau agak sedikit eritema. Permukaannya mula-mula lembut kemudian berkembang menjadi verukosa atau papilamatosa. Ulserasi biasanya timbul di dekat pusat dari tumor, dapat terjadi cepat atau lambat, sering sebelum tumor berdiameter 1 – 2 cm. Permukaan tumor mungkin granular dan mudah berdarah, sedangkan pinggir ulkus biasanya meninggi dan mengeras, dapat dijumpai adanya krusta.

Penanganan

Prinsip penanganan karsinoma sel skuamosa kulit adalah sebagai berikut :

  1. Pembedahan
    Pembedahan merupakan tindakan pilihan utama dan bisa dipergunakan baik terhadap lesi yang kecil maupun yang besar. Pembedahan harus dilakukan dengan pembiusan total karena pembiusan lokal dapat terjadi penyeberangan dari sel-sel tumor mengikuti ujung jarum suntik yang dipergunakan. Pembedahan yang dilakukan sebagai terapi dari karsinoma sel skuamosa kulit adalah eksisi luas dengan batas irisan dari tepi tumor sebesar 2 cm atau lebih dalam 2 cm. Ada beberapa ahli yang mengatakan bila diameter terpanjang tumor tersebut < 2 cm maka irisan cukup 1 cm dari tepi tumor, sedangkan bila diameter terpanjang dari tumor tersebut > 2 cm maka dianjurkan untuk melakukan irisan 2 cm atau lebih. Penanganan terhadap luka pasca eksisi dapat dilakukan penutupan primer, hanya dianjurkan jangan melakukan pembebasan jaringan subkutis bila luka lebar tapi disarankan untuk melakukan tandur kulit. Hal ini untuk mengurangi terjadinya skar ataupun sikatrik yang dapat merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya kekambuhan.

  2. Radioterapi
    Radioterapi pada penderita karsinoma sel skuamosa kulit dianjurkan diberikan pada penderita yang lesi tumornya terletak pada daerah yang sulit (sekitar mata, bibir dan hidung) bila dilakukan pembedahan ataupun pada penderita yang sudah dilakukan eksisi dan tidak dapat melakukan irisan pada jarak 2 cm dari tumor dan penderita sudah tua. Dosis total yang dianjurkan adalah 4000 – 4500 rad, yang diberikan 300 rad/hari berturut – turut sampai 5 hari atau minggu dan lama pemberia adalah 2 – 3 minggu. Kesembuhan karsinoma sel skuamosa kulit setelah radioterapi jika ukuran tumor < 1 cm, 1 – 5 cm 76%, dan jika > 5cm 56%.

  3. Sitostatika
    Modalitas terapi ini dianjurkan sebagai suatu terapi tambahan dan terutama untuk kasus dengan adanya metastase jauh, juga pada penderita dengan lesi pada tempat sulit untuk melakukan eksisi 2 cm dari tepi tumor. Adapun yang dipergunakan untuk terapi ini adalah Bleomysin dengan dosis 15 mg/m2 luas permukaan badan (lpb), dapat dikombinasi dengan Metotrexat 30 mg/m2 atau dikombinasi dengan Cisplatinum 60 mg/m2 dan Metotrexat 30 mg/m2 hari kedua, serta diulang tiap 3 minggu. Berreta menganjurkan pemberian Adriamycine dengan dosis 50 mg/m2 lpb dan Cisplatinum dengan dosis 75 mg/m2 lpb (CP) dengan pemberian setiap 3 minggu sekali atau siklofosfamid 500 mg/m2 hari kedua, Vinkristin 1,5 mg/m2 lpb hari ke-1, 8, dan 15, Adriamicin 50 mg/m2 hari kedua, dan Dakarbasin 250 mg/m2 hari ke1 sampai ke-5 (CYDAVIC) serta diulang tiap 3 minggu. Pada stadium lanjut dan tak bisa dioperasi maka modalitas terapi yang lebih baik adalah kombinasi antara sitostatika Karboplatin (turunan Cisplatin) 50 mg/m2 pada hari ke-1 – 4, minggu ke 1,2,5, dan 6 (hari ke 1 dan 2) diikuti radioterapi mulai minggu ke 3, 6 7,2 Gy dengan 2,1 Gy perhari.

Referensi

http://eprints.undip.ac.id/46666/3/BAB_II.pdf

Karsiona Sel Skuamosa atau Squamous Cell Carsinoma adalah kanker kulit yang tumbuh cukup lambat. Tidak seperti jenis kanker kulit lainnya, ia dapat menyebar ke jaringan, tulang, dan kelenjar getah bening di dekatnya, di mana hal itu mungkin menjadi sulit untuk diobati. Sekitar 90% kanker mulut adalah SCC, yang biasanya terlihat pada batas lateral lidah, orofaring, dan dasar mulut, seperti lesi merah (eritroplakia), lesi putih (leukoplakia), atau campuran keduanya (eritroleukoplakia) dengan ulkus. Squamous Cell Carcinoma sangat umum terjadi di negara berkembang, kebanyakan pada laki-laki yang lebih tua, hal ini disebabkan karena adanya kecendrungan pada untuk memiliki kebiasaan mengkonsumsi tembakau dan alcohol, namun hal ini dapat juga terjadi pada wanita yang mengkonsumsi tembakau dan alkohol.

Ada kekhawatiran tentang peningkatan berkelanjutan pada pasien yang lebih muda dan terutama pada wanita, dan juga pada orofaring, kemungkinan karena infeksi virus HPV (human papillomavirus). Squamous cell carcinoma biasanya ditemukan di daerah tubuh yang rusak akibat sinar UV dari sengatan matahari, radiasi dari sinar ultraviolet yang merupakan penyebab utama dari kanker ini. Kulit yang terpapar sinar matahari meliputi kepala, leher, telinga, bibir, lengan, kaki, dan tangan. Penyebab lain yang diduga menjadi faktor dari timbulnya squamous cell carcinoma adalah radiasi akibat ionisasi, virus HPV, pengaruh bahan bahan kimia,penurunan kekebalan tubuh. Pada rongga mulut sendiri, squamous 4 cell carcinoma sering terjadi pada bibir bagian bawah, mukosa bukal, gingiva, palatum durum, bagian 2/3 dari lidah meliputi permukaan dorsal, ventral, dan lateral, dan dasar mulut.