Apa yang dimaksud dengan kanker ?

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal atau sering dikenal sebagai tumor ganas.

Apa yang dimaksud dengan kanker ?

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas (Brunicardi, et al, 2010).

Patofisiologi Kanker

Mekanisme pembentukan neoplasma atau tumor ganas disebut dengan karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan suatu proses multi-tahap. Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui displasi terjadi melalui mekanisme yang sangat rumit, tetapi secara umum mekanisme karsinogenesis ini terjadi melalui empat tahap (Campbell, Reece, Mitchell, 2007) yaitu:

  1. Tahap Inisiasi

    Tahap inisiasi merupakan tahap pertama karsinogenesis yang bersifat irreversible, dimana gen pada sel normal bertransformasi menjadi malignan. DNA dirusak oleh zat-zat inisiator seperti radiasi dan radikal bebas dapat mengganggu proses reparasi normal, sehingga terjadi mutasi DNA dengan kelainan pada kromosomnya. Kerusakan DNA ini diturunkan pada anak-anak sel dan seterusnya. Tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai beberapa hari.

  2. Tahap Promosi

    Pada proses proliferasi sel terjadi pengulangan siklus sel tanpa hambatan dan secara continue terus mengulang. Diteruskan dengan proses metastasis dimana penyebab utama dari kenaikan morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan keganasan. Dalam berlangsungnya proses ini melibatkan interaksi kompleks, tidak hanya ditentukan oleh jenis sel kanker itu sendiri, namun matriks ekstraseluler, membran basal, reseptor endotel serta respon kekebalan host yang berpartisipasi. Mekanisme metastasis merupakan indikasi bahwa mekanisme pertahanan pasien kanker gagal untuk mengatasi dan memblokir penyebaran sel kanker. Setelah itu terjadi lagi proses neoangiogenesis.

  3. Tahap angiogenesis

    Tahap angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru yang terjadi secara normal dan sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Angiogenesis juga terlibat dalam proses penyembuhan, seperti pembentukan jaringan baru setelah cidera. Angiogenesis juga merupakan tahap yang sangat penting dalam karsiogenesis atau pertumbuhan sel kanker sehingga terjadi perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas.

    Angiogenesis dapat berkembang menjadi sesuatu yang bersifat patologis dan berhubungan dengan kanker, inflamasi, penyakit kulit dan penyakit mata. Kondisi patologi angiogenesis ini diawali oleh pembentukkan pembuluh darah baru dan penghancuran sel normal yang ada di sekitarnya. Berbeda dangan angiogenesis fisiologis, angiogenesis patologi ini dapat berlangsung lama sampai beberapa tahun dan biasanya berhubungan dengan beberapa gejala klinis.

  4. Tahap Progresif

    Pada tahap progresif gen-gen pertumbuhan yang diaktivasi oleh kerusakan DNA mengakibatkan mitosis dipercepat dan pertumbuhan liar dari sel-sel ganas. Terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada tahap progresi ini timbul perubahan benigna menjadi pra-malignan dan malignan. Metastasis kanker terjadi akibat penyebaran sel kanker utama dan terjadi pembentukan tumor di tempat baru yang jauh dari sel kanker utama. Pada awalnya kanker primer harus memiliki akses ke sirkulasi, baik melalui pembuluh darah maupun sistim limfatik, setelah sel kanker mampu menembus saluran tersebut, sel kanker harus mampu bertahan hidup dan pada akhirnya sel kanker tersebut akan menyebar ke organ dan membentuk jaringan baru. Selanjutnya sel kanker harus bisa memulai pertumbuhan jaringan baru dengan membentuk vaskularisasi baru untuk suplay oksigen dan nutrisi (Brunicardi, et al, 2010).

Faktor Risiko

Dalam Brunicardi, et al (2010) terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, yaitu bahan kimia yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.

Penyinaran yang berlebihan dari sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif, sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukemia.

Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.

Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dari selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat.

Selain itu, zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu juga dapat menyebabkan timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan dan berjamur dapat tercemar oleh aflatoxin. Aflatoxin adalah zat yang dihasilkan jamur Aspergillus Flavus yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker hati.

Akar Penyebab penyakit Kanker
Gambar Akar Penyebab penyakit Kanker

Jenis-jenis dan Manifestasi Kanker

Jenis-jenis kanker menurut Brunicardi, et al (2010), yaitu karsinoma, limfoma, leukemia, sarcoma, dan glioma.

  • Karsinoma adalah setiap kanker ganas yang muncul dari sel-sel epitel.

  • Limfoma adalah kanker yang dimulai di dalam limfosit dari sistem kekebalan tubuh dan muncul sebagai tumor padat dari sel-sel limfoid.

  • Leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tidak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid yang umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).

  • Sarkoma jarang terjadi tetapi tumor agresif muncul dari subtipe jaringan primitif yang dikenal sebagai mesoderm, dan dengan demikian dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ dalam tubuh di berbagai kelompok usia, dari anak kecil hingga orang tua.

  • Glioma adalah jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang, hal ini disebut glioma karena muncul dari sel glial.

Gejala kanker secara umum yaitu nyeri yang dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.

Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause), darah dalam tinja, darah dalam air kemih.

Selain gejala umum, gejala khusus juga biasanya dapat dilihat sesuai dengan organ yang terkena kanker, seperti pada kanker otak gejala yang muncul adalah sakit kepala pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan, mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara. Hal ini diakibatkan sel kanker menyerang saraf di otak (Brunicardi, et al, 2010).

  • Gejala yang muncul pada kanker mulut yaitu terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh. Pada kanker saluran pernapasan gejala yang terjadi biasanya batuk terus menerus, suara serak atau parau, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.

  • Pada kanker payudara, gejala yang muncul biasnya terdapat benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal-gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.

  • Pada kanker saluran pencernaan biasanya terdapat darah pada feses yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam, nyeri perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan, serta adanya perubahan pola buang air besar (diare atau sulit buang air besar).

  • Pada kanker saluran reproduksi wanita biasanya akan terjadi perdarahan yang banyak saat periode menstruasi, pengeluaran darah saat mens tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa. Kanker pada saluran reproduksi juga dapat menyebabkan infertile (kemandulan).

  • Pada kanker saluran perkemihan, kandung kemih atau ginjal gejala yang muncul biasanya terdapat darah pada urin, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih, nyeri pada pinggang.

    Pada kanker testis biasanya terdapat benjolan pada testis, ukuran penampungan pada testis yang membesar dan menebal secara mendadak, nyeri pada perut bagian bawah.

  • Pada leukemia gejala yang terjadi adalah pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering terkena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.

  • Gejala pada kanker kulit biasanya terdapat benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang tidak sembuh-sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak (Brunicardi, et al, 2010).

Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Kanker

Pemerikasaan kanker

Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis kanker, yaitu dengan penanda tumor, patologi anatomi, USG, mammografi, pemeriksaan imaging (Smith, Cokkinides, & Brawley, 2009). Penanda tumor umumnya diperiksa dari darah. Kegunaan dari penanda tumor adalah untuk skrining kanker.

Penanda tumor yang biasanya diperiksa adalah :

  • Alpha fetoprotein (AFP), glikoprotein yang dihasilkan oleh kantung telur yang akan menjadi sel hati pada janin.

  • Carcinoembryonic antigen (CEA), protein yang dihasilkan oleh epitel saluran cerna janin yang juga dapat diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa.

  • Cancer antigen 72-4 atau dikenal dengan Ca 72-4, mucine-like, tumor associated glycoprotein TAG 72 di dalam serum. Cancer antigen 19-9 (Ca 19-9) adalah antigen kanker yang dideteksi untuk membantu menegakkan diagnosis, keganasan pankreas, saluran hepatobiliar, lambung dan usus besar.

  • Cancer antigen 12-5 (Ca 125), digunakan untuk indikator kanker ovarium epitel non-mucinous. Human chorionic gonadotropin (HCG) meningkat pada keganasan seperti mola hidatidosa, korioepitelioma, koriokarsinoma testis.

  • Cancer antigen 15-3 (Ca 15-3), digunakan untuk mengidentifikasi kanker payudara dan monitoring hasil pengobatan.

  • Prostat Spesific Antigen (PSA), digunakan untuk diagnosis kanker prostat. Neuron Specific Enolase (NSE) digunakan untuk menilai hasil pengobatan dan perjalanan penyakit keganasan small cell bronchial carcinoma, neuroblastoma, dan seminoma. Squamous cell carcinoma (SCC) antigen diperoleh dari jaringan karsinoma sel skuamosa dari serviks uteri. Umumnya SCC meningkat pada keganasan sel squamosa seperti faring, laring, palatum, lidah dan leher.

  • Cyfra 21-1, digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis kelainan paru yang jinak seperti pneumonia, sarcoidosis, TBC, bronchitis kronik, asma, dan emfisema.

  • Patologi anatomi adalah pemeriksaan morfologi tumor baik secara makro maupun mikro. Bahan yang digunakan dapat diperoleh dari biopsi. Ada beberapa cara biopsi, diantaranya biopsi insisi, eksisi, truncut, aspirasi, ataupun endoskop.

    Setelah bahan didapatkan, diproses melalui beberapa cara agar dapat terpotong halus, diantaranya: sediaan beku, paraffine block, plastic coupe, dan dilakukan pengecatan sesuai tujuan pemeriksaan.

  • Ultrasonography (USG) digunakan salah satunya dalam mendiagnosis kanker adalah dalam melakukan pemeriksaan penunjang pada tumor testis. Pemeriksaan ultrasonografi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan suatu transduser frekuensi tinggi yang linier.

  • Mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X yang dapat memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi. Dengan mammografi, kanker payudara dapat dideteksi dengan akurasi sampai 90%. Pemeriksaan imaging yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis tumor ganas (radiodiagnosis) terdapat banyak jenis mulai dari yang konvensional hingga yang canggih. Selain untuk membantu menegakkan diagnosis, pemeriksaan imaging juga berperan dalam menentukan staging dari tumor ganas.

Penatalaksanaan pasien kanker
Gambar Penatalaksanaan pasien kanker

Penatalaksanaan pasien kanker

Penanganan kanker tidak cukup dengan mengandalkan satu modalitas terapi. Terapi kanker memerlukan multimodalitas terapi yang dapat dilakukan secara bersama-sama atau tidak bersama-sama. Masing-masing modalitas terapi memiliki kelebihan dan kekurangan. Bila digunakan bersama maka apa yang kurang dari terapi yang satu akan didapatkan dari terapi lainnya.

Demikian juga dalam hal efektivitas dan toxisitas terapi akan dapat dikendalikan dengan melakukan terapi tersebut. Alasan penting lainnya adalah karena sel-sel kanker adalah sel-sel dengan populasi yang heterogen. Masing masing sel kanker memiliki kepekaan terhadap terapi masing-masing (Brunicardi, et al, 2010). Berikut ini adalah beberapa terapi yang digunakan pada pasien kanker, yaitu pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi hormonal, dan biological theraphy.

  • Pembedahan dapat dikatakan sebagai terapi utama dalam penanganan kanker solid. Pada semua level kanker (T,N,M) dapat dilakukan tindakan pembedahan. Pembedahan memiliki tujuan kuratif atau paliatif. Namun, tidak semua keadaan kanker dapat dilakukan tindakan pembedahan. Pembedahan sendiri juga memiliki kelemahan yaitu rekurensi tumor karena tidak semua tepi dapat dieksisi dengan benar. Oleh sebab itu, pembedahan sendiri harus diikuti dengan modalitas terapi lainnya, khususnya pada kanker yang diperkirakan telah mengalami metastase.

  • Pemberian radioterapi dapat ditujukan sebagai bagian dari terapi primer atau menjadi bagian dari terapi tambahan terhadap pembedahan atau kemoterapi. Tidak semua kanker sensitif terhadap radioterapi. Radioterapi digunakan dalam dosis yang terbatas dan tempat yang terbatas. Radioterapi pada seluruh bagian tubuh tidak dapat dilakukan.

  • Kemoterapi adalah menggunakan obat-obat antikanker yang bersifat cytotoxic. Kemoterapi diberikan pada tumor-tumor yang sensitif terhadap kemoterapi. Pemberian kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau sesudah terapi pembedahan. Pemberian obat ini harus melalui infus dan masuk RS. Kemoterapi memiliki respon yang cepat dan dalam waktu yang singkat dapat dilihat responnya. Efek samping dari kemoterapi biasanya akan menyebabkan pasien mual hebat, pusing, kerontokan pada rambut, dan lain-lain.

  • Pemberian terapi hormonal ditujukan pada kanker-kanker yang tumbuh oleh karena rangsangan hormonal. Pemberian obat ini dapat efektif bila tumor tersebut memiliki reseptor hormonal yang baik. Penggunaan terapi ini cukup baik pada kanker payudara dengan cara memblok atau menurunkan produksi hormon estrogen dan progesteron. Terapi hormonal bekerja pada sel kanker dengan respon terapi yang cukup lama, berbeda dengan pemberian kemoterapi.

  • Biological Therapy, yaitu terapi kanker melalui manipulasi faktor mekanisme pertahanan tubuh secara natural yang berefek sebagai antitumor. Biological therapy merangsang, menggunakan atau memodifikasi sistem imun tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker secara efektif. Terapi ini penting untuk pengobatan kanker, bersama-sama dengan pembedahan, radioterapi, maupun kemoterapi. Terapi jenis ini masih dalam proses pengembangan dengan harga yang cukup mahal (Schwartz, Seymour, 2000).

1 Like

Kanker


Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis lainnya pada organisme multiseluller (Gunawan et al., 2007). Kanker kolorektal adalah kanker yang terjadi pada usus besar atau rektum. Disebut juga kanker usus besar. Usus besar dan rektum adalah bagian dari sistem pencernaan atau gastrointestinal (Alteri et al., 2014).

Statistik menunjukan bahwa kanker kolon dan rektum adalah penyebab kematian nomor dua baik pada laki-laki dan wanita di Amerika Serikat. Lebih dari 150.000 kasus baru didiagnosis setiap tahun, dengan 60.000 kematian terjadi akibat keganasan tersebut. Terdapat predisposisi familial kanker kolon dan rektum dan juga peningkatan insidensi yang berhubungan dengan faktor lingkungan yang masih belum diketahui jelas (Cameron, 1997).

Kanker kolorektal biasanya berkembang secara perlahan, selama periode 10 sampai 20 tahun. Pertumbuhan kanker kolorektal biasanya dimulai dengan tumbuhnya polip yang berkembang pada lapisan dalam usus besar atau rektum. Sebagian besar jenis polip disebut adenomatosa polip atau adenoma. Adenoma berasal dari sel kelenjar yang memproduksi lendir untuk melumasi kolorektum, kebanyakan kanker kolorektal (sekitar 96%) adalah adenokarsinoma. Pertumbuhan kanker pada lapisan dalam usus besar akan menyebar ke dinding usus besar atau rektum, kanker yang telah tumbuh pada dinding usus besar atau rektum dapat menembus darah atau getah bening. Sel-sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening terdekat dan dibawa kedalam pembuluh darah ke hati atau paru-paru kemudian dapat bermetastasis ke panggul, rongga perut dan jaringan lainnya, seperti peritoneum (selaput lapisan perut) dan ovarium (Alteri et al , 2014).

Stadium

Stadium kanker kolorektal berdasarkan American joint Committee on Cancer (AJCC). Stadium kanker kolorektal menurut American joint Committee on Cancer (AJCC) sixth edition (Chang, 2012) terlihat pada tabel berikut :
image

Keterangan :

  • T0: Tidak ditemukan tumor primer,
  • Tis: Tumor in situ,
  • T1: Tumor menginvasi submukosa,
  • T2: Tumor menginvasi muscularis propia,
  • T3: Tumor menginvasi melalui propia muskularis ke jaringan pericolonic,
  • T4a: Tumor menembus kepermukaan peritoneum visceral (serosa),
  • T4b: Tumor menginvasi organ atau struktur lain,
  • N0: Tidak ada metastasis kelenjar getah bening,
  • N1a: Metastasis pada satu limfonodi regional,
  • N1b: Metastasis dalam 2-3 kelenjar getah bening regional,
  • N1c: Deposito tumor di subserosa, mesenterium, atau perikolik nonperitonealized atau jaringan perirectal tanpa metastasis nodul daerah,
  • N2a: Metastasis dalam 4-6 kelenjar getah bening regional,
  • N2b: Metastasis pada 7 atau lebih kelenjar getah bening regional,
  • M0: Tidak ada metastasis jauh, M1a: Metastasis terbatas pada satu organ,
  • M1b: Metastasis lebih dari satu organ.

Tanda dan Gejala Kanker


Kebanyakan kasus kanker kolorektal didiagnosis pada usia sekitar 50 tahun dan umumnya sudah memasuki stadium lanjut sehingga prognosis juga buruk. Keluhan yang paling sering dirasakan pasien kanker kolorektal diantaranya : Perubahan pola buang air besar, perdarahan peranus (hematokozia dan konstipasi). Kanker kolorektal umunya berkembang lamban, keluhan dan tanda-tanda fisik timbul sebagai bagian dari komplikasi seperti obstruksi. Obstruksi kolon biasanya terjadi di kolon transversum, kolon descenden dan kolon sigmoid karena ukuran lumennya lebih kecil daripada bagian kolon yang lebih proksimal (Sudoyo et al., 2009). Obstruksi parsial awalnya ditandai dengan nyeri abdomen, namun bila obstruksi total terjadi akan menyebabkan mual, muntah, distensi dan obstipasi. Invasi lokal dari tumor menimbulkan tenesmus, hematuria, infeksi saluran kemih berulang dan obstruksi uretra (Sudoyo et al., 2009).

Faktor Resiko

  • Umur
    Angka kejadian dan kematian untuk peningkatan kanker kolorektal terjadi sekitar 93% pada usia sekitar 50 tahun.

  • Jenis Kelamin
    Angka kejadian kanker kolorektal terjadi lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita, angka kematian pada pria sekitar 30% sampai 40% lebih tinggi daripada wanita.

  • Ras
    Insiden kanker kolorektal pada orang kulit hitam sekitar 23% lebih tinggi daripada orang kulit putih (Alteri et al., 2014).

2 Likes

Definisi dan Epidemiologi Penyakit Kanker


Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali (Dinas Kesehatan Kab Bone Bolango, 2007). Terdapat lebih daripada 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi berdasarkan jenis sel yang terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembang biaknya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya yang dikenal sebagai invasif. Di samping itu, sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening sehingga tumbuh kanker baru di tempat lain dan hasilnya adalah suatu kondisi serius yang sangat sulit untuk diobati.

Organisasi Penanggulangan Kanker Dunia (UICC) maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, diperkirakan angka kejadian kanker di dunia meningkat 300 persen pada 2030, terutama di negara-negara berkembang, seperti Indonesia (KOMPAS, 2009). Di Indonesia, kanker menduduki peringkat keenam sebagai penyebab kematian dan sekitar 800.000 orang Indonesia terserang kanker setiap tahun (Suara Pembaruan Daily, 2007). Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalamsambutannya ketika merasmikan 1st International Scientific Meeting Indonesian Society of Surgical Oncologist/ISSO) , beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Siswono, 2005).

Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita di mana pada pria kanker yang sering adalah kanker paru, lambung, hepar, kolorektal, esofagus, dan prostat manakala pada wanita adalah kanker payudara, paru, lambung, kolorektal, dan serviks (WHO, 2008). Apabila penyakit ini dapat dideteksi pada tahap awal, maka lebih daripada separuh penyakit kanker dapat dicegah, bahkan dapat disembuhkan dan perlu redefinisi dalam pelayanan kesehatan dari pengobatan ke promosi dan preventif (DETAK, 2007). Tetapi hasil diagnosis kanker menyatakan bahwa 80% penderita kanker ditemukan pada stadium lanjut yaitu stadium 3 dan stadium 4 (Kompas, 2002). Pada tahap ini kanker sudah menyebar ke bagian-bagian lain di dalam tubuh sehingga semakin kecil peluang untuk sembuh dan pulih. Keadaan di atas menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit kanker di Indonesia.

WHO pula menyatakan bahwa sepertiga sampai setengah dari semua jenis kanker dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini (DETAK, 2007). Oleh karena itu, upaya mencegah kanker dengan menemukan kanker pada stadium dini merupakan upaya yang penting karena disamping membebaskan masyarakat dari penderitaan kanker juga menekan biaya pengobatan kanker yang mahal (Siswono, 2005). Jika pencegahan kanker dilakukan oleh masing-masing individu, maka hal tersebut akan berdampak besar dalam mengurangi angka kejadian kanker di dunia.

Klasifikasi Kanker


Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker yaitu karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National Cancer Institute, 2009).

  1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ internal.

  2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan ikat.

  3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem kekebalan tubuh.

  4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, dan jaringan kelenjar lainnya.

  5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.

Jenis-jenis kanker umum


Daftar jenis kanker yang umum termasuk kanker yang didiagnosis dengan frekuensi terbesar di mana kejadian tahunan untuk tahun 2008 diperkirakan harus 35.000 kasus atau lebih. Tabel berikut memberikan perkiraan jumlah kasus baru dan kematian untuk setiap jenis kanker yang umum :

Kanker Jenis Perkiraan Kasus Baru Estimasi Kematian
Kandung kemih 68.810 14.100
Payudara (Wanita - Pria ) 182.460 - 1.990 40.480 - 450
Usus besar dan rektal (gabungan) 148.810 49.960
Endometrium 40.100 7.470
Ginjal (Renal Cell) 46.232 11.059
Leukemia (semua) 44.270 21.710
Paru-paru (termasuk bronkus) 215.020 161.840
Melanoma 62.480 8.420
Limfoma Non-Hodgkin 66.120 19.160
Pankreas 37.680 34.290
Prostata 186.320 28.660
Kulit (nonmelanoma) > 1.000.000 <1.000
Kelenjar gondok 37.340 1.590

Faktor resiko

Terdapat empat faktor penyebab kanker seperti biologis, lingkungan, makanan dan psikologis. Keempat-empat faktor penyebab kanker tersebut dijelaskan seperti berikut :

  • Keturunan

    Sejumlah penelitian menemukan bahwa sekitar 5% dari kasus kanker diakibatkan oleh faktor keturunan. Faktor keturunan ini memang susah untuk dihindari (Arief, I., 2009).

  • Hormon

    Hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara. Sedang hormon progesteron dapat mencegah timbulnya kanker endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara. Kedua jenis hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil KB maupun terapi hormon pada wanita menopause. Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi resiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker hepar (Kusmawan, E., 2009).

  • Virus dan kuman

    Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker leher rahim dan dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker jenis lain. Virus hepatitis B dan hepatitis C dapat memicu timbulnya kanker hati. Virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1) meningkatkan resiko limfoma dan leukemia. Virus human immunodefisiensi (HIV) yang dikenal sebagai penyebab AIDS ini meningkatkan resiko limfoma dan Kaposi’s sarcoma . Virus Epstein-Barr meningkatkan resiko terjangkitnya limfoma. Virus human herpes 8 (HHV8) dapat menyebabkan Kaposi’s sarcoma . Helicobacter pylori penyebab luka lambung dan usus juga dapat menimbulkan kanker di sepanjang saluran pencernaan. Untuk mengurangi kemungkinan tertular virus/bakteri tersebut, hindari berganti-ganti pasangan seksual, juga jangan saling bertukar sikat gigi, jarum, sisir, peralatan makan, dan sebagainya (Kusmawan, E., 2009).

  • Tembakau

    Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif dapat menyebabkan kanker paru, pita suara, mulut, tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, perut, pankreas, leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan sering menghirup aroma tembakau serta mengunyahnya juga dapat menyebabkan kanker.

  • Penyinaran yang berlebihan

    Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang yang banyak mengandung ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar ultraviolet dapat menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan oleh pasir, air, salju, dan es. Perlu diingat bahwa lampu-lampu ultraviolet yang banyak dijual di toko juga dapat menyebabkan kanker.

  • Polusi udara

    Menurut Chen Zichou, seorang ahli Institut Penelitian Kanker mengatakan, penyebab utama meningkatnya jumlah kanker di China disebabkan polusi udara, lingkungan, dan kondisi air yang kian hari kian memburuk.

  • Makanan

    Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan dapat menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan dan perasa buatan. Padahal, hampir semua makanan/minuman produksi pabrik atau yang dijual di restoran mengandung zat-zat tambahan tersebut. Selain itu, kebanyakan sayur-sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk buatan dan pestisida. Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng dengan minyak jelantah juga berpotensi menyebabkan kanker (Cancer Helps, 2009).

  • Stress

    Kondisi stress dapat melemahkan respon imunitas tubuh. Menurunnya sistem imunitas ini mempermudah sel-sel kanker menyerang tubuh karena kemampuan sel imun untuk mengenal dan melawan musuh tidak dapat berfungsi secara baik.

Patogenesis Terjadinya Penyakit Kanker


Semua kanker bermula dari sel, yang merupakan unit dasar kehidupan tubuh. Untuk memahami kanker, sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi ketika sel-sel normal menjadi sel kanker. Tubuh terdiri dari banyak jenis sel. Sel-sel tumbuh dan membelah secara terkontrol untuk menghasilkan lebih banyak sel seperti yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh sehat. Ketika sel menjadi tua atau rusak, mereka mati dan diganti dengan sel-sel baru. Kematian sel terprogram ini disebut apoptosis, dan ketika proses ini rusak, kanker mulai terbentuk. Sel dapat mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali jika ada kerusakan atau mutasi pada DNA. Empat jenis gen yang bertanggung jawab untuk proses pembelahan sel yaitu onkogen yang mangatur proses pembahagian sel, gen penekan tumor yang menghalang dari pembahagian sel, suicide gene yang kontrol apoptosis dan gen DNA-perbaikan menginstruksikan sel untuk memperbaiki DNA yang rusak. Maka, kanker merupakan hasil dari mutasi DNA onkogen dan gen penekan tumor sehingga menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali (National Cancer Institute, 2009).

Sel-sel tambahan ini dapat membentuk massa jaringan yang disebut tumor. Namun, tidak semua jenis tumor itu kanker. Tumor dapat dibagikan sebagai tumor jinak dan ganas di mana yang jinak dapat dihapus dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain manakala tumor ganas merupakan kanker yang dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Beberapa kanker tidak membentuk tumor misalnya leukemia (National Cancer Institute, 2009).

Gejala kanker


Gejala kanker cukup bervariasi dan tergantung lokasi kanker, tahap penyebaran, dan saiz tumor. Beberapa kanker dapat dirasakan atau dilihat melalui kulit seperti benjolan pada payudara atau testikel dan dapat dijadikan indicator lokasi kanker tersebut. Kanker kulit sering diidentifikasi dengan perubahan kutil atau tahi lalat pada kulit. Beberapa kanker mulut memberikan gambaran bercak putih di dalam mulut atau bintik putih di lidah.

Jenis kanker lain memiliki gejala yang kurang jelas secara fisik. Beberapa tumor otak cenderung menampilkan gejala awal penyakit karena mereka mempengaruhi fungsi kognitif penting. Kanker pankreas biasanya terlalu kecil untuk menyebabkan gejala sehingga rasa sakit terjadi akibat dorongan terhadap saraf terdekat. Selain daripada itu, ia juga mengganggu fungsi hati sehingga tampilan kulit dan mata menguning yang dikenal sebagai ikterus. Gejala juga dapat terjadi akibat tumor yang menyebabkan penekanan terhadap organ dan pembuluh darah. Misalnya, kanker kolon dapat menyebabkan gejala seperti sembelit, diare, dan perubahan ukuran tinja. Kanker kandung kemih atau prostat dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi kandung kemih (American Cancer Society, 2010).

Disebabkan sel kanker menggunakan energi tubuh dan mengganggu fungsi normal hormon, terdapat kemungkinan besar untuk memperlihatkan gejala seperti demam, lelah, keringat berlebihan, anemia, dan penurunan berat badan tanpa sebab. Pada pasien kanker paru-paru atau tenggorokan akan presentasi simptom seperti batuk dan suara serak (American Cancer Society, 2010).

Ketika kanker menyebar atau bermetastasis, gejala tambahan dapat dilihat di area baru yang terkena dampak. Bengkak atau pembesaran kelenjar getah bening merupakan gejala awal. Jika kanker menyebar ke otak, pasien mungkin mengalami vertigo, sakit kepala, atau kejang manakala penyebaran ke paru-paru dapat menyebabkan batuk dan sesak napas. Selain itu, hati dapat membesar dan menyebabkan penyakit kuning dan tulang bisa rapuh, dan mudah patah. Gejala metastasis akhirnya tergantung pada lokasi kanker menyebar (Fayed, L., 2009).

Diagnosis kanker


Deteksi dini kanker dapat meningkatkan pengobatan yang berhasil dan prognosis baik. Dokter menggunakan informasi dari gejala dan beberapa prosedur lain untuk mendiagnosis kanker. Teknik pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI scan, PET scan, dan ultrasound digunakan secara teratur untuk mendeteksi lokasi tumor. Dokter juga dapat melakukan endoskopi.

Pengekstrakan sel-sel kanker dan melihat di bawah mikroskop adalah satu-satunya cara mutlak untuk mendiagnosis kanker. Prosedur ini disebut biopsi. Tes diagnostik molekul yang sering digunakan juga seperti menganalisis lemak, protein, dan DNA pada tingkat molekul. Sebagai contoh, sel-sel kanker prostat mensekresi zat kimia yang disebut PSA ( prostate-specific antigen ) ke dalam aliran darah yang dapat dideteksi oleh tes darah. Molekuler diagnostik, biopsi, dan teknik pencitraan digunakan secara bersama-sama untuk mendiagnosis kanker (Crosta, P., 2010).

Stadium kanker

Sistem TNM adalah salah satu sistem pementasan yang paling umum digunakan. Sistem ini telah diterima oleh International Union Against Cancer (UICC) dan American Joint Committee on Cancer (AJCC). Kebanyakan fasilitas medis menggunakan sistem TNM sebagai metode utama untuk pelaporan kanker termasuk National Cancer Institute (NCI).

Sistem TNM ini berdasarkan pada besarnya tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar getah bening (N), dan adanya metastasis (M). Nomor ditambahkan untuk setiap huruf untuk menunjukkan ukuran atau saiz tumor dan luasnya penyebaran.

image

image

image

image

Kanker adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan dengan tidak terkontrolnya peningkatan jumlah sel yang biasanya dapat membentuk neoplasma maligna (Sarafino, 2006).

Jenis-jenis Kanker

Terdapat beberapa jenis kanker yang dan yang paling sering terjadi dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis, berdasarkan pada jaringan mana kanker tersebut berkembang (Tortora & Grabowski, 2003; Williams, 1990, dalam Sarafino, 2006)

  1. Carcinomas : Merusak neoplasma dalam sel-sel kulit dan organ-organ dalam seperti, organ pencernaan, pernafasan, dan reproduksi.
  2. Melanomas : Neoplasma dari tipe khusus sel-sel kulit yang memproduksi pigmen kulit, melanin.
  3. Lymphomas : Kanker yang terjadi pada sistem lymphatic .
  4. Sarcomas : Merusak neoplasma pada otot, tulang dan jaringan lain yang berhubungan.
  5. Leukimias : Kanker yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel darah putih.

Penanganan

Dari sudut pandang medis, terdapat tiga jenis penanganan (Sarafino, 2006), yaitu :

  1. Operasi : Operasi merupakan suatu treatment yang paling sering digunakan untuk mengambil neoplasma yang mengandung sel-sel kanker (AMA, 2003; Williams, 1990, dalam Sarafino, 2006). Penanganan dengan operasi ini dapat efektif jika daerah yang terinfeksi terlokalisasi. Terkadang operasi mengambil jaringan dalam porsi besar, dimana jaringan tersebut berdekatan dengan jaringan yang telah terinfeksi. Karena dikhawatirkan kemungkinan kanker telah menyebar pada jaringan tersebut.

  2. Radiasi : Radiasi yang dilakukan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel DNA dan sel-sel yang terinfeksi kanker kurang memiliki kemampuan untuk mengatasi kerusakan tersebut. Terapi ini tidak memberikan rasa sakit, namun memilki beberapa efek samping. Karena radiasi tidak hanya membunuh sel-sel yang rusak, melainkan juga memberikan pengaruh pada sel-sel yang sehat, maka penderita kanker yang menjalani terapi ini dapat mengalami iritasi pada bagian yang diberikan radiasi, seperti terbakar, mengalami kerontokkan rambut, pusing, muntah, serta kehilangan nafsu makan.

  3. Kemoterapi : Sama halnya dengan radiasi, obat yang diminum atau disuntikkan pada kemoterapi juga membunuh sel-sel normal, sehingga dapat menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi, sakit pada bagian mulut, kerontokkan rambut, sakit kepala, muntah, dan merusak organ dalam tubuh (ACS, 2004, AMA, 2003; Williams, 1990, dalam Sarafino, 2006).

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.

Imunolog senior dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Siti Boedina, mengatakan kanker merupakan penyakit yang berasal dari sel tubuh sendiri dan terjadi ketika sel-sel tersebut menjadi abnormal dan membelah tak terkendali hingga menyerang jaringan di sekitar. Sel-sel kanker kemudian menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah dan kelenjar getah bening.

Kanker sebetulnya dapat dicegah ketika seseorang memiliki gaya hidup yang sehat sehingga daya tahan tubuh dan sistem imunitas kuat. Saat sel-sel imun berfungsi dengan baik, maka sel-sel abnormal tersebut dapat ditekan dan disingkirkan hingga mati, tetapi jika imunitas seseorang tidak baik, maka sel abnormal akan semakin berkembang menjadi sel kanker.

Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.

Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.

Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.

Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1 faktor.

Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain:

  • Memiliki riwayat penyakit kanker dalam
  • Berusia di atas 65 tahun. Namun, sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak.
  • Merokok
  • Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene ), atau sinar matahari.
  • Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV.
  • Terpapar hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang.
  • Mengalami obesitas.
  • Kurang banyak bergerak dan tidak rutin berolahraga.
  • Menderita penyakit yang menyebabkan inflamasi kronis (peradangan jangka panjang).
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita HIV/AIDS.

Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker:

  1. Mengenai makanan:
  • Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
  • Lebih banyak makan makanan berserat.
  • Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari
  • Lebih banyak makan makanan segar
  • Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
  • Membatasi minuman alkohol
  1. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
  2. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
  3. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
  4. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.

Berdasarkan data yang dirilis dari Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah penderita kanker mencapai 18 juta dengan jumlah kematian sebesar 9,6 juta kasus setiap tahun.

Sementara itu, penderita kanker di Indonesia mencapai 348.000 atau 1.362 kasus per 1 juta penduduk, dengan total kematian sebanyak 207.000. Dari total tersebut, angka kejadian tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dengan total 58.256 kasus (30,9 persen), disusul kanker serviks sebanyak 32.469 kasus (17,2 persen), dan kanker ovarium 13.310 kasus (7,1 persen).

Adapun, kasus terbesar untuk pria adalah kanker paru sebesar 22.440 (14 persen), disusul kanker usus besar dan rektum dengan total 19.113 kasus (11,9 persen), dan kanker hati sebanyak 14.238 kasus (8,9 persen). Secara umum, kanker paru merupakan jenis kanker yang paling mematikan, disusul kanker payudara, kanker serviks, dan kanker hati.

Jenis-jenis kanker

  • Kanker Darah atau Leukemia

Kanker darah atau leukemia merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel yang membentuk sel darah dalam sumsum tulang.

  • Kanker Hati

Kanker hati adalah tipe kanker paling umum kelima di antara laki-laki dan ketujuh di antara wanita.

  • Kanker Payudara

Kanker Payudara adalah kanker yang menyerang organ payudara. Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui.

  • Kanker Kulit Melanoma

Kanker kulit melanoma merupakan jenis kanker yang dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma. Hal ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tapi beberapa bagian tubuh yang sering terkena kemunculannya adalah, wajah, tangan, punggung dan kaki.

  • Kanker Lambung

Kanker lambung merupakan jenis kanker yang menggerogoti lambung, yaitu organ di dalam rongga perut manusia yang menjadi salah satu bagian dari sistem pencernaan. Penyakit ini dapat diidap oleh orang-orang pada segala usia, meski sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun ke atas.

  • · Kanker Lidah

Kanker lidah merupakan jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel lidah. Kanker lidah paling sering tumbuh dan berkembang pada sel-sel skuamosa yang ada di permukaan lidah. Jenis kanker lidah ini dikenal dengan istilah karsinoma sel skuamosa.

  • Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan jenis kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam mulut. Misalnya pada lidah, gusi, bibir, dinding mulut, serta langit-langit mulut. Kanker ini dapat menyebar secara langsung ke jaringan-jaringan di sekitar mulut atau melalui kelenjar getah bening.

  • · Kanker Mata

Kanker mata merupakan jenis kanker yang jarang terjadi dan bisa menyerang bagian luar mata (misalnya, kelopak mata) atau bagian dalam mata (kanker intraokular). Selain itu, kanker ini juga bisa terjadi akibat penyebaran dari kanker pada organ lain.

  • Kanker Otak

Tumor otak adalah hasil dari pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Tidak semua tumor otak bersifat ganas sehingga bisa dikategorikan sebagai kanker. Kanker otak ganas adalah tumor yang cepat menyebar ke bagian lain otak dan tulang belakang.

  • Kanker Tiroid

Tumor otak adalah hasil dari pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Tidak semua tumor otak bersifat ganas sehingga bisa dikategorikan sebagai kanker. Kanker otak ganas adalah tumor yang cepat menyebar ke bagian lain otak dan tulang belakang.

  • Kanker Serviks

Kanker Serviks merupakan kanker leher rahim. Kanker ini menempati urutan ke 2 dari 10 kanker terbanyak pada wanita. Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV).

  • Kanker Paru

Kanker Paru adalah tumor ganas yang menyerang organ paru. Rokok risiko utama Kanker Paru. Lebih dari 80% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau perokok pasif.