Kandidiasis Mulut (Oral thrush) menyebabkan lesi berwarna putih krem, biasanya di lidah atau pipi bagian dalam. Lesi dapat menyakitkan dan dapat berdarah sedikit ketika lesi dikeruk. Kadang-kadang oral thrush dapat menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel (tonsil) atau bagian belakang tenggorokan.
Apa yang dimaksud dengan Kandidiasis Mulut (Oral thrush) ?
Kandiasis mulut merupakan infeksi Candida albicans ini menyerang kulit, mukosa maupun organ dalam, sedangkan pada bayi dapat terinfeksi melalui vagina saat dilahirkan, atau karena dot yang tidak steril
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan:
Rasa gatal dan perih di mukosa mulut, rasa metal, dan daya kecap penderita yang berkurang
Faktor Risiko:
imunodefisiensi
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Bercak merah, dengan maserasi di daerah sekitar mulut, di lipatan (intertriginosa) disertai bercak merah yang terpisah di sekitarnya (satelit).
Guam atau oral thrush yang diselaputi pseudomembran pada mukosa mulut.
Pemeriksaan Penunjang
Sel ragi dapat dilihat di bawah mikroskop dalam pelarut KOH 10% atau pewarnaan Gram.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang.
Diagnosis Banding
Peradangan mukosa mulut yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Komplikasi
Diare karena kandidiasis saluran cerna.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Memperbaiki status gizi dan menjaga kebersihan oral
Kontrol penyakit predisposisinya
Gentian violet 1% (dibuat segar/baru) atau larutan nistatin 100.000 – 200.000 IU/ml yang dioleskan 2 – 3 kali sehari selama 3 hari
Rencana Tindak Lanjut
Dilakukan skrining pada keluarga dan perbaikan lingkungan keluarga untuk menjaga tetap bersih dan kering.
Pasien kontrol kembali apabila dalam 3 hari tidak ada perbaikan dengan obat anti jamur.
Kriteria Rujukan
Bila kandidiasis merupakan akibat dari penyakit lainnya, seperti HIV.
Peralatan
Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan KOH
Prognosis
Prognosis pada pasien dengan imunokompeten umumnya bonam.
Referensi
Pengobatan dasar di Puskesmas. 2007. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2007)