Secara etimologi kata fi sabilillah berasal dari bahasa Arab. Terdiri dari tiga kata yang dirangkai menjadi satu ungkapan, yakni lafaz fi dalam istilah bahasa Arab merupakan huruf jar, artinya “di dalam” sedangkan lafaz sabilillah terdiri dari dua kata Sabil dan Allah, dalam bahasa Arab sering disebut dengan istilah mudhaf dan mudhaf ilaih. Sabil makna aslinya adalah “at-Thariq” yang artinya “jalan,” dalam kamus “al-Munjid” Sabilillah itu isim mufrad (kata tunggal), jama’nya ada beberapa bentuk, yang mempunyai arti jihad, menuntut ilmu, haji, dan apa saja yang diperintahkan Allah yang ada unsur kebaikannya.
Secara terminologi, kata sabilillah adalah kalimat yang bersifat umum, mencakup segala amal yang menyampaikan seseorang pada ridho Allah Swt. dengan melaksanakan segala perbuatan wajib, sunat dan bermacam kebajikan lainnya, jadi yang dimaksud fi sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah.
Ibnu Atsir adalah seorang ahli fiqh dan tafsir, sebagaimana dikutip dalam Ensiklopedi Islam memberi pengertian fi sabilillah itu kepada dua bagian, yaitu:
-
Bila kata ini disebut secara mutlak atau sempit, maka biasanya digunakan untuk arti jihad (berperang melawan orang kafir), karena seringnya digunakan untuk itu seolah-olah fi sabilillah itu hanya untuk pengertian jihad.
-
Pengertian lebih luas fi sabilillah digunakan untuk arti semua amal ikhlas yang digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, yang meliputi segala perbuatan saleh, baik bersifat pribadi maupun bersifat kemasyarakatan.
Ayat-ayat Mengenai kata Fi Sabilillah Dalam al-Qur’an
Dalam al-Qur’an ayat-ayat tentang fi sabilillah yang ditemukan dalam kitab Mu’jam al-Mufahras li al-Fadz al-Qur’an, ada 45 kata, dari 42 ayat dan terdapat dalam 13 surat 8. Ayat-ayat tersebut yakni sebagai berikut :
1. Surat al-Baqarah ayat 154
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang gugur di jalan Allah (mati) sebenarnya mereka itu hidup namun di alam lain, mereka mendapat nikmat dari Allah, tetapi kita tidak menyadarinya.
2. Surat al-Baqarah ayat 190
Ayat ini menerangkan perintah untuk berperang di jalan Allah terhadap orang-orang yang memerangi kamu tapi jangan melampaui batas, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
3. Surat al-Baqarah ayat 195
Ayat ini menjelaskan tentang perintah untuk membelanjakan harta benda di jalan Allah dan melarang untuk menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan, dan Allah menyuruh berbuat baik, karena Allah menyukai hal tersebut.
4. Surat al-Baqarah ayat 218
Ayat ini menerangkan tentang orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat dari Allah Swt. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
5. Surat al-Baqarah ayat 244
Ayat ini menjelaskan bahwa kita sekalian diperintahkan untuk berperang di jalan Allah, karena sesungguhnya Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
6. Surat al-Baqarah ayat 246
Ayat ini menceritakan tentang pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, ketika mereka berkata kepada Nabi mereka, mereka menginginkan seseorang yang diangkat menjadi raja untuk memimpin mereka berperang di jalan Allah, namun tatkala perang itu telah diwajibkan kepada mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja, dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.
7. Surat al-Baqarah ayat 261
Ayat ini menerangakan tentang perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
8. Surat al-Baqarah ayat 262
Ayat ini memberitakan bahwa orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak menyakiti perasaan si penerima, maka mereka memperoleh pahala disisi Allah. Mereka tidak khawatir dan tidak pula bersedih hati.
9. Surat al-Baqarah ayat 273
Dalam ayat ini Allah Swt. menyuruh untuk berinfaq kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; mereka memelihara diri dari minta-minta kepada orang-orang secara mendesak. Maka nafkahkanlah di jalan Allah apa saja yang baik, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
10. Dalam Surat al-Imran ayat 13
Ayat ini menyuruh kita untuk melihat kisah dua golongan yang bertemu di di medan perang (Perang Badar) yakni golongan yang berperang di jalan Allah dan golongan kafir yang jumlahnya lebih banyak, atas kehendak Allah SWT kaum Muslim dapat memenangkan peperangan tersebut. Dalam peristiwa itu terkandung pelajaran bagi orang-orang yang hatinya bersih.
11. Surat al-Imran ayat 146
Ayat ini menerangkan bahwa telah banyak di antara para Nabi terdahulu melakukan peperangan bersama orang-orang yang bertaqwa, mereka tidak sedikit pun merasa lemah tatkala sebagian dari mereka terluka dan gugur, mereka berperang di jalan Allah dan mereka tidak pernah lemah serta tidak pernah menghindar apalagi melarikan diri. Allah meyukai orang-orang yang bersabar.
12. Surat al-Imran ayat 157
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang gugur di jalan Allah dan meninggal tatkala sedang melakukan tugas yang erat kaitannya di jalan Allah. Sesungguhnya rahmat dan ampunan Allah bagi orang yang gugur tersebut lebih baik baginya dari pada harta rampasan orang-orang kafir.
13. Surat al-Imran ayat 167
Ayat ini menjelaskan kemahatahuan Allah terhadap orang-orang munafik, mereka di ajak untuk berperang di jalan Allah dan apabila tidak termotivasi, maka berperanglah untuk membela diri, keluarga, dan harta. namun mereka menghindar dengan alasan yang mereka buat-buat, mereka lebih dekat dengan kekafiran. Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
14. Surat al-Imran ayat 169
Ayat ini menjelaskan bahwa jangan sekali-kali mempercayai orang-orang munafik yang mengatakan bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, karena sesungguhnya mereka itu hidup namun di alam lain, mereka mendapat nikmat dari Allah Swt.
15. Surat an-Nisa ayat 74
Ayat ini menyarankan orang-orang mukmin untuk mengutamakan kehidupan akhirat atas kehidupan dunia, yakni berperang di jalan Allah, apabila gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak Allah SWT. akan memberikan pahala yang besar.
16. Surat an-Nisa ayat 75
Ayat ini menceritakan tentang orang-orang yang tidak mau berperang di jalan Allah untuk menolong orang-orang yang lemah, yaitu saudara- saudara seagama yang direndahkan dan disisksa oleh penduduk Mekkah, mereka memohon perlindungan kepada Rabb-Nya dan berdo’a agar melenyapkan kesusahan dan mengeluarkan mereka dari Mekkah.
17. Surat an-Nisa ayat 76
Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang beriman yang berperang di jalan Allah untuk meninggikan kalimat yang haq, sedangkan orang-orang yang kafir berperang di jalan syaitan karena mengikuti bisikan dan tipu daya syaitan. Dari itu diperintahkan untuk memerangi kawan-kawan syaitan itu karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu lemah.
18. Surat an-Nisa ayat 84
Ayat ini menerangkan bahwa diperintahkan untuk berperang di jalan Allah. Dalam ayat ini terdapat isyarat, bahwa Nabi SAW. diwajibkan memerangi orang-rang kafir meskipun hanya sendiri, hal ini berkaitan dengan ketidakmauan sebagian besar orang Madinah untuk ikut berperang bersama Nabi Saw. Allah telah menjanjikan kemenangan.
19. Surat an-Nisa ayat 89
Ayat ini memaparkan keinginan orang kafir supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka, dari itu janganlah kamu menjadikan penolong sebelum mereka hijrah kepada jalan Allah. Apabila mereka berpaling maka tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai, jangan sekali-kali menjadikan mereka pelindung dan penolong.
20. Surat an-Nisa ayat 94
Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang beriman apabila pergi berperang di jalan Allah, maka harus teliti bertindak sesuai dengan fakta yang jelas, jangan hanya berdasarkan dugaan saja. Maka dari itu telitilah karena Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
21. Surat an-Nisa ayat 95
Ayat ini menjelaskan perbedaan antara orang mukmin orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya maka Allah melebihkan satu derajat dibandingkan orang yang tidak berjihad tanpa ada uzur. Allah menjanjikan orang yang berjihad dengan pahala yang besar dan baik.
22. Surat an-Nisa ayat 100
Ayat ini menerangkan bahwa orang-oarang yang berhijrah di jalan Allah Swt. maka ia akan mendapati bumi ini jalan hijrah yang luas yang menenteramkan dan kelapangan rezeki yang luas. Selanjutnya Allah menjanjikan untuk orang yang mati di tengah perjalanan sebelum sampai ke negeri hijrah, ia akan menerima pahala yang agung, yang telah dijamin oleh Allah Swt. Allah Maha Pengampun lagi maha penyayang.
23. Surat al-Maidah ayat 54
Ayat ini menjelaskan bahwa barangsiapa yang murtad maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cintai dan mereka mencintai- Nya, yang lemah lembut terhadap orang mukmin, bersikap keras terhadap orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan tidak takut di cela, Allah mengkaruniakan bagi orang yang dikehendaki-Nya.
24. Surat al-al-Anfal ayat 60
Ayat ini Allah memerintahkan kepada kaum mukmin untuk mengadakan persiapan perang sesuai dengan kesanggupan agar dapat menggetarkan musuh, apapun yang dinafkahkan pada jalan Allah niscahya akan dibalas dan kamu tidak akan dirugikan.
25. Surat al-al-Anfal ayat 72
Ayat ini menerangkan bahwa kaum Muhajirin dan Anshar yang berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah mereka itu satu sama lain saling-melindungi. Akan tetapi orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban melindungi mereka sebelum mereka berhijrah. Tetapi jika mereka meminta pertolongan dalam (urusan pembelaan) agama, maka wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
26. Surat al-al-Anfal ayat 74
Ayat ini menjelaskan bahwa kaum Muhajirin dan kaum Anshar itu adalah orang-orang yang benar-benar beriman, mereka akan mendapat ampunan dan rezeki yang mulia dari Allah Saw.
27. Surat at-Taubah ayat 19
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak patut menyamakan keutamaan orang- orang yang memberi minum kepada orang-orang menunaikan ibada haji dan mengurus Mesjid Haram dengan orang yang beriman pada Allah dan hari akhir serta berjihad di jalan Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
28. Surat at-Taubah ayat 20
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dan yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri mereka maka derajatnya lebih tinggi di sisi Allah dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan
29. Surat at-Taubah ayat 38
Ayat ini menjelaskan bahwa terbukanya kedok kaum munafik dan orang yang lemah imannya, mereka tidak mahu berangkat berperang pada jalan Allah". Mereka merasa berat untuk meninggalkan hasil buminya. Padahal kenikmatan hidup di dunia ini hanya sedikit dibandingkan dengan kehidupan di akhirat.
30. Surat at-Taubah ayat 41
Ayat ini menjelaskan perintah untuk berangkat perang baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Maka hal itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
31. Surat at-Taubah ayat 60
Ayat ini menjelaskan bahwa pembagian zakat itu, hanyalah untuk delapan asnaf saja, yakni orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
32. Surat at-Taubah ayat 81
Ayat ini menceritakan bahwa orang-orang munafik merasa gembira tidak ikut perang dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka berkata pada saudara mereka; “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini”. Katakanlah; “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas” jika mereka mengetahui.
33. Surat at-Taubah ayat 111
Ayat ini memaparkan perumpamaan pahala yang akan diterima oleh kaum mumin atas pengorbanan jiwa dan harta pada jalan Allah dengan perumpamaan jual beli dengan Allah, yang membunuh dan yang terbunuh akan mendapat keuntungan dan kemenangan yang besar, yang telah dijanjikan Allah.
34. Surat at-Taubah ayat 120
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak patut bagi penduduk Madinah dan orang-orang Badui untuk tidak menyertai Rsulullah dalam suatu perang di jalan Allah serta orang yang mementingkan dirinya dari pada Rasulullah. Barang siapa yang melakukan kebaikan maka Allah tidak akan menyia- nyiakan pahala orang yang berbuat baik.
35. Surat al-Hajj ayat 58
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati maka Allah akan memberikan mereka rezeki yang baik (syurga) karena sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.
36. Surat an-Nur ayat 22
Ayat ini menjelaskan larangan untuk orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan, bersumpah untuk tidak akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah.
37. Surat Muhammad ayat 4
Ayat ini berkenaan dengan waktu berperang, apabila bertemu orang-orang kafir di medan perang maka pancunglah dan apabila telah mengalahkan mereka maka tawanlah, kemudian boleh melepaskannya atau menerima tebusan. Allah hendak menguji sebagian hambanya, karena apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka, dan Allah tidak akan meyia-nyiakan amal bagi oarang yang gugur di jalan Allah.
38. Surat Muhammad ayat 38
Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Namun, apabila di antara ada yang kikir, maka sebenarnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri.
39. Surat al-Hujarat ayat 15
Ayat ini menerangakan bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul- Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka Itulah orang-orang yang benar.
40. Surat al-Hadid ayat 10
Ayat ini menjelaskan bahwa kenapa kamu tidak menafkahkan hartamu pada jalan Allah, padahal Allah mempunyai langit dan bumi. Derajat orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah) lebih tinggi daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
41. Surat al-Shaff ayat 11
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan Rasul- Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Maka itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
42. Surat al-Muzzammil ayat 20
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menetapkan batasan-batasan waktu untuk melakukan sholat, memberi keringanan kepada orang-orang yang sakit, orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah dan orang yang berperang di jalan Allah.
Referensi :
- Lausil Maluf, Kamus al-Munjid al-Lughah, Bairut: Darul Masyrik, 2007.
- Amir Nuddin, Ijtihad ‘Umar bin al-Khatab,( Jakarta: CV Rajawali, 1991).