Apa Yang Dimaksud Dengan Islam?

Islam

Berkaca dari puisi Emha Ainun Najib dengan judul Kau Sangka Aku Muslim,

Kau sangka aku seorang muslim
Sebab kau temukan aku bersembahyang
Padahal kau tidak bisa membaca hatiku
Kau tak tau niatku dibalik sembahyang itu
Kau pikir aku seorang yang sholeh
Karna aku tampak khusyu berpuasa
Sedangkan kau tak mengerti pikiran juga strategi dibalik ibadahku
Bahkan kau tuduh aku kiai atau ustadz
Berdasar peci, pakaian dan penampilanku
Telitilah manfaat mudarat hidupku
Sebab islam itu kata kerja ,
bukan kata benda yang kaku

(Emha Ainun Najib)

Apa yang dimaksud dengan Islam ? Saya pikir Islam tidak hanya sekedar sebuah identitas (kata benda), tetapi mempunyai makna yang jauh lebih luas daripada itu, yang bahkan disiratkan oleh Cak Nun bahwa Islam itu adalah kata kerja.

1 Like

Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Menurut syariat (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:

  • Pertama, apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan.

    Menurut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, “Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya”

  • Kedua, apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud Islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan hartanya, baik dia meyakini Islam atau tidak.

    Tidak diragukan lagi bahwa prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim ada tiga, yaitu;

    1. mengenal Allah Azza wa Jalla,
    2. mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya, dan
    3. mengenal Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari prinsip agama ini dan padanya terdapat tiga tingkatan, yaitu Islam, Iman dan Ihsan.

Islam sebagai agama adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada para nabi sejak Adam hingga Muhammad Saw, berupa ajaran yang berisi perintah, larangan, dan petunjuk untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Islam merupakan agama yang sempurna dan menyeluruh yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia dan memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam segala aspek kehidupan jasmaniah dan ruhaniah, duniawi dan ukhrawi, perorangan dan masyarakat, yang terdiri atas ajaran tentang akidah (keyakinan kepada Allah Yang Maha Esa atau tauhid), ibadah (peribadatan secara ritual), akhlak (tata perilaku) dan muamalah (hal-hal kemasyarakatan).

Selain itu Islam, secara bahasa, juga mempunyai bermacam-macam arti, diantaranya sebagai berikut:

  • Salam yang artinya selamat, aman sentosa dan sejahtera, yaitu aturan hidup yang dapat menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Kata salam terdapat dalam al-Qur’an, antara lain :

    Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Surah al-An’am ayat 54

    Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun 'alaikum”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). Surah al-A’raf ayat 46

    (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. Surah an-Nahl ayat 32.

  • Aslama yang artinya menyerah atau masuk Islam, yaitu agama yang mengajarkan penyerahan diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar- menawar. Kata aslama terdapat dalam al-Qur’an, antara lain :

    (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Surah al-Baqarah ayat 112

    Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk Islam”. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (20)
    Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (83) Surah al-Imran ayat 20 dan 83

    Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. Surah an-Nisa ayat 125

    Katakanlah: “Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik”. Surah al-An’am ayat 14.

  • Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian, yakni agama yang mengajarkan hidup yang damai dan selamat.

  • Sulamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni peraturan yang dapat mengangkat derajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang kepada kehidupan yang bahagia.

Nabi Saw ditanya mengenai Islam yang baik, Nabi Saw mengaitkannya dengan aktifitas lahiriyah. Beliau mengatakan: “Islam (yang sempurna) adalah memberi makanan”.

Kata “Islam” berasal dari kata aslama yang berakar kata salama. Kata Islam adalah bentuk infinitif dari kata aslama ini. Dari kata itulah, Islam memiliki varian makna yang diafirmasi oleh al-Qur’an sendiri, meliputi:

  • Damai

    Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs. al-Anfal/8: 61)

    Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Qs. al-Hujurat/49: 9),

  • Berserah Diri

    Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (Qs. al-Nisa/4: 125)

    Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (Qs. Ali Imran/3: 83),

  • Penyerahan diri secara totalitas kepada-Nya

    Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Qs. al-Baqarah/2: 208)

    Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri. (Qs. al-Shaffat/37: 26)

  • Bersih dan Suci

    kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (Qs. al-Syu’ara’/26: 89)

    Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Qs. al-Maidah/5: 6)

    (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci (Qs. al-Shaffat/37: 84),

  • Selamat dan Sejahtera

    Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (Qs. Maryam/19: 47)

Kata Islam apabila ditakwilkan adalah sebagai berikut

  1. alif ا : ini bermakna sebuah instruksi
  2. sin Řł : bermakna keselamatan, cinta kasih, kesejahteraan (ini adalah huruf akarnya)
  3. lam Ů„ : bermakna bagi (ditujukan)
  4. alif ا : ini huruf tambahan, penguat huruf sebelumnya
  5. mim Ů… : bermakna makhluk berakal (manusia)

Jadi Islam bermakna sebuah instruksi untuk membawa keselamatan (cinta kasih dan kesejahteraan) bagi umat manusia.

Sekarang akan saya terangkan istilah “Islam”… Sama seperti kafir, ada kafir indallah, ada kafir indannas, islampun ada islam indallah, ada islam indannas… tetapi saya tidak menerangkan kearah situ… Kali ini saya akan menerangkan penggunaan istilah islam dalam kehidupan…

Ada 3 konteks penggunaan istilah islam secara umum, yaitu:

  1. Islam dalam konteks “nama sebuah agama/keyakinan”. Jadi kalau kamu ditanya, “apa agamamu?” lalu kamu jawab islam.

    Dalam konteks ini:
    Islam ==> berarti beragama islam
    Non-islam ==> berarti beragama selain islam

  2. Islam dalam konteks “nasib keadaan seseorang”, yaitu keadaannya didunia dan diakherat, dengan titik berat keadaan di akherat.

    Islam dalam konteks ini ==> bermakna selamat sejahtera, terhindar dari azab dan siksa, alias tidak masuk neraka.
    Non-islam ==> berarti tidak selamat dari azab dan siksa, alias masuk neraka

    Nah, dalam konteks ini, belum jelas, kalian islam apa non-islam?.. Karena belum memasuki akherat. Nanti kalau diakherat kalian selamat dari neraka, berarti islam, kalau gak, berarti non-islam.

  3. Islam dalam konteks “kondisi qolbu/hati/kejiwaan seseorang”. Dalam konteks inilah ada istilah “qolbun salim”, maksudnya hatinya islam (aman, damai, adem, sejuk, bahagia dst)…

    Dalam konteks ini:
    Islam ==> berarti keadaan hatinya, adem, ayem, tentrem, bahagia, damai dst…
    Non islam ==> berarti keadaan hatinya ruwet, kisruh, kacau, galau, amburadul dan seterusnya…

Nah, sebelum berbicara tentang islam, pastikan dulu konteksnya nyambung… Jangan sampai gak nyambung…

Kemudian ada sebutan ==> Islam secara Kaffah, atau islam secara menyeluruh, ini maksudnya, islam dalam 3 kontekstual tersebut, yaitu: ==> islam agamanya, islam hatinya, dan islam nasibnya…

Jangan sampai agamamu islam tapi hatimu non-islam, hatimu ruwet kacau, lebih-lebih jangan sampai nasib kondisimu ikutan non-islam gara-gara hatimu yang non-islam itu.

Setelah memahami yang saya jelaskan, kalian sendiri mungkin yang lebih tahu keadaan kalian, apakah kalian benar2 islam atau non-islam??

Syeikh Muhammad zuhri ( Abah FK )