Apa yang dimaksud dengan internal working models?

image

Working models adalah representasi umum tentang bagaimana orang terdekatnya akan berespon dan memberikan dukungan setiap kali ia membutuhkan mereka dan bahwa dirinya sangat mendapat perhatian dan dukungan.

Working models ini memainkan peran dalam membentuk kognisi, afeksi, dan perilaku seseorang dalam konteks yang berhubungan dengan attachment (Collins & Feeney, 2004).

Apa yang dimaksud dengan internal working models ?

Working model” atau istilah Bowlby disebut dengan “internal working model” merupakan mekanisme yang berkaitan dengan tingkah laku lekat. Ainsworth (Papalia dan Old 1986)

Konsep working model selanjutnya dikembangkan oleh Collins dan Read (dalam Pramana, 1996) yang terdiri dari empat komponen yang saling berhubungan, yaitu;

  1. Memori tentang kelekatan yang dihubungkan dengan pengalaman
  2. Kepercayaan, sikap dan harapan mengenai diri dan orang lain yang dihubungkan dengan kelekatan
  3. Kelekatan dihubungkan dengan tujuan dan kebutuhan (goal and needs)
  4. Strategi dan rencana yang disosiasikan dengan pencapaian tujuan kelekatan.

Mc Cartney dan Dearing (2002) menyatakan bahwa pengalaman awal akan menggiring dan menentukan perilaku dan perasaan melalui internal working model.

“Internal” : karena disimpan dalam pikiran; “working” : karena membimbing persepsi dan perilaku dan “model” : karena mencerminkan representasi kognitif dari pengalaman dalam membina hubungan.

Anak akan menyimpan pengetahuannya mengenai suatu hubungan, khususnya pengetahuan mengenai keamanan dan bahaya. Model ini selanjutnya akan menggiring mereka dalam interaksi di masa yang akan datang. Interaksi interpersonal dihasilkan dan diinterpretasikan berdasarkan gambaran mental yang dimiliki seorang anak (Ervika,2005).

Model ini diasumsikan bekerja di luar pengalaman sadar. Pengetahuan anak didapatkannya dari interaksi dengan pengasuh, khususnya ibu. Anak yang memiliki orang tua yang mencintai dan dapat memenuhi kebutuhannya akan mengembangkan model hubungan yang positif yang didasarkan pada rasa percaya (trust). Selanjutnya secara simultan anak akan mengembangkan model yang parallel dalam dirinya. Anak dengan orang tua yang mencintai akan memandang dirinya “berharga”.

Model ini selanjutnya akan digeneralisasikan anak dari orang tua pada orang lain, misalnya pada guru dan teman sebaya. Anak akan berpendapat bahwa guru dan teman adalah orang yang dapat dipercaya. Sebaliknya anak yang memiliki pengasuh yang tidak menyenangkan akan mengembangkan kecurigaan (mistrust) dan tumbuh sebagai anak yang pencemas dan kurang mampu menjalin hubungan sosial.

Menurut Bowlby (Ervika,2005) internal working model dan figur lekat saling melengkapi serta saling menggambarkan dua sisi hubungan tersebut. Bayi yang diasuh dengan kehangatan, sensitifitas dan responsifitas akan mengembangkan internal working model yang positif pada orang tua dan diri sendiri. Internal working model merupakan hasil interpretasi pengalaman secara terus-menerus dan interaksinya dengan figur lekat.

Ada dua faktor yang dapat meningkatkan kestabilan internal working model, yaitu :

  1. Familiar, yaitu pola interaksi yang berulang, cenderung akan menjadi kebiasaan yang terjadi secara otomatis;
  2. Dyadic Pattern, pola yang timbal balik cenderung akan mengubah pola individual karena harapan yang timbal balik memerintahkan masing-masing pasangan untuk mengartikan perilaku pihak lainnya.