Apa yang dimaksud dengan Inovasi atau Innovation?

Inovasi

Inovasi atau Innovation melibatkan kemampuan untuk berpikir secara berbeda, untuk menghasilkan ide baru, ide segar, dan memberikan penawaran unik.

Agar perusahaan tumbuh atau bahkan hanya sekedar bertahan, ia harus berinovasi.

Referensi : Louise Kelly & Chris Booth, 2004, Dictionary of Strategy: Strategic Management, SAGE Publications, Inc.

Inovasi (innovation), menurut Schumpeter (1934), merupakan proses pembuatan produk komersial dari suatu hasil ciptaan (invention). Pengertian produk dalam tulisan ini mencakup barang dan jasa, sedangkan invention sendiri didefinisikan sebagai proses penciptaan atau pengembangan produk atau proses baru. Jadi inovasi dapat melibatkan penciptaan teknologi baru maupun pengaplikasian teknologi yang sudah ada.

Inovasi bermula dari lahirnya gagasan-gagasan baru. Sementara kemampuan untuk membangkitkan gagasan-gagasan baru yang berguna ini dikenal dengan kreatifitas. Seseorang disebut melakukan kerja kreatif jika ia menghasilkan sesuatu yang bukan kelanjutan dari solusi yang pernah ada. Nilai kreatifitasnya ditimbang dari seberapa jauh sesuatu itu berbeda dari pengalaman atau solusi terdahulu. (Zuhal, 2010)

Menurut Sidik (2010), inovasi adalah penemuan yang ditujukan untuk menciptakan sesuatu yang relatif baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Inovasi merupakan gabungan dari berbagai hal-hal yang sudah ada.

Inovasi terbagi menjadi 2 tingkatan, yaitu :

  • Inovasi Incremental

    Inkremental berarti ada sesuatu yang bertambah atau meningkat karena kegitan inovasi, tetapi pada dasarnya tidak terlalu jauh dari ide produk yang sudah ada sebelumnya.

    Pada inovasi jenis ini tidak ada yang sangat berbeda antara hasil inovasi dan produk yang mendasarinya. Walaupun demikian, inovasi incremental sering menghasilkan nilai tambah yang signifikan pada penggunanya. Jadi nilai tambahnya bisa tinggi, tapi perbedaan pada produknya relatif tidak besar.

  • Inovasi Radikal

    Berbeda dengan inovasi inkremental, inovasi radikal memberikan lonjakan signifikan dalam benefit atau nilai yang ditawarkan, demikian pula dengan keaslian ide yang mendasarinya.

Inovasi sering dikaitkan dengan pengembangan produk, proses dan teknologi. Dalam kenyataannya, inovasi dapat diterapkan juga pada semua bagian dalam perusahaan seperti keuangan, model bisnis, logistik, teknologi informasi, pemasaran, distribusi, sumber daya manusia, dan sebagainya. Karena itu inovasi harus menjadi sebuah rutinitas hidup dari suatu perusahaan. Inovasi yang sifatnya incremental (sebuah perbaikan kecil ) masih lebih baik daripada tidak ada inovasi sama sekali.

Amabile, menyatakan bahwa :

Innovation is defined as the successful implementation of creative ideas within an organization”.

Oleh karena itu kepemimpinan (leadership) merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi inovasi. Hal ini dapat dilihat melalui pengaruh kepemimpinan pada karakteristik organisasi seperti budaya, strategi, struktur, sistem rewards , atau sumber daya (resources), atau melalui pengaruh langsung terhadap perilaku mereka dalam kreatifitas perusahaan (employee’s creativity) dan motivasi.

Sementara itu Jasfar (2005) mengatakan bahwa inovasi tidak hanya merupakan suatu proses penciptaan sesuatu yang baru, tetapi juga merupakan produk actual atau outcome (hasil). Bagi suatu jasa, outcome bukan merupakan suatu hasil output, melainkan modifikasi dari pelayanan yang sudah ada.

Inovasi mencakup kreatifitas dalam menciptakan produk baru, jasa atau ide atau proses baru. Dengan perkataan lain, inovasi bisa diartikan sebagai proses adaptasi produk, jasa, ide atau proses, baik yang sudah ada dalam organisasi maupun yang dikembangkan dari luar organisasi.

Innovation atau inovasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut :

  1. sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan;
  2. penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).

Inovasi adalah keberhasilan sosial dan ekonomi berkat diperkenalkannya atau ditemukannya cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output sedemikian rupa sehingga berhasil menciptakan perubahan besar atau perubahan drastis dalam hubungan antara nilai guna atau nilai manfaat (yang dipersepsikan oleh konsumen dan/atau pengguna) dan nilai moneter atau harga (Fonata, 2009).

Menurut Maranville (1992),

“innovation can be viewed as the application of better solutions that meet new requirements, inarticulated needs, or existing needs” .

Rogers (2003) mendefinisikan inovasi sebagai ide, produk atau service baru yang diadopsi dari perusahaan.

Menurut Amabalie (1996) definisi dari inovasi adalah

“the successful implementation of creative ideas within an organization” .

Inovasi adalah hal yang krusial untuk keberhasilan suatu bisnis di perusahaan. Sehingga perusahaan harus dapat responsif untuk melihat perubahan kondisi bisnis dan mencapai tujuan perusahaan.

Ruang lingkup innovation atau inovasi dibedakan menjadi dua menurut Walker, Jeanes dan Rowlands (2002), sebagai berikut:

  • Produk Inovasi
    Produk inovasi merujuk pada mengembangkan dan memberikan produk dan servis yang baru dan yang sudah ditingkatkan pada pasar.

  • Proses Inovasi
    Proses inovasi merujuk pada membuat metode baru atau metode yang sudah ditingaktkan di dalam produksi, distribusi, atau delivery services untuk meningkatkan kualitas.

Darmadi Durianto (2004) mendefinisikan inovasi yang hubungannya dengan kreativitas adalah: inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi).

Kata kunci lainnya dalam pengertian inovasi adalah baru. Para ahli menjabarkan
bahwa kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru adalah sifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya. Kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali dalam bidang yang mendapat inovasi.

Tipe Inovasi

Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:

  1. Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor, dsb;

  2. Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya;

  3. Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi;

  4. Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;

  5. Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.