Apa yang dimaksud dengan Ilmu Komunikasi?

Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.

Apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi ?

1 Like

image

Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antarmanusia.

Salah satu definisi yang cukup jelas mengenai ilmu komunikasi diberikan oleh Berger dan Chaffee dalam buku mereka Handbook of Communication Science terbitan tahun 1987. Menurut Berger dan Chaffee,

Ilmu komunikasi adalah “Ilmu pengetahuan tentang produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang”.

Pengertian ilmu komunikasi yang dijelaskan oleh Berger dan Chaffee tersebut memberikan 3 (tiga) pokok pikiran.

  • Pertama, objek pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia.

  • Kedua, ilmu komunikasi bersifat “ilmiah-empiris” (scientific) dalam arti pokok-pokok pikiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk-bentuk teori) harus berlaku umum.

  • Ketiga, ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam.

Masing- masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain- lain. Melalui penggunaaan simbol- simbol seperti kata- kata, gambar- gambar, angka- angka dan lain-lain.

Wibowo berpendapat, komunikasi merupakan aktifitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Sedangkan Astrid berpendapat komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/ makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlihat dalam kegiatan komunikasi.

Setiap penakluk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan suatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf.

Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui system syaraf dan diiterpretasikan.

Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaiakn pesan baru. Demikianlah keempat tindakan ini terus menerus terjadi secara berulang- ulang.

Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang- lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan. Bisa berbentuk kata- kata tertulis, lisan, gambar- ambar, anga-angka, benda-benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, diantara beberapa orang, atau banyak orang. Komunikasi mempunya tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.

Pemaknaan terhadap informasi bersifat subjektif dan kontekstual. Subjektif artinya, masing- masing pihak memiliki kapasitas untuk memakai informasi yang disebarkan atau diterima berdasarkan apa yang ia rasakan, ia yakini, dan ia mengerti serta berdasarkan tingkat pengetahuan kedua pihak. Sedangkan kontekstual adalah bahwa pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan tempat dimana informasi itu ada dan dimana kedua belah pihak berada.

Effendy yang mengutip Hovland dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, bahwa ilmu komunikasi adalah:

Suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara yang setepat- tepatnya asas- asas pentransmisian informasi serta bentukan opini dan sikap. (2003)

Hovland menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja cara penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap (public attitude).

Mulayana yang mengutip dari Miller dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengatakan bahwa komunikasi sebagai:

Situasi-situasi yang menmungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan didasari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (2002)

Miller, dapat dikatakan bahwa dalam komunikasi terjadi penyampaian pesan yang dengan didasari dapat mempengaruhi perilaku penerima pesan tersebut. Sehingga apa yang terjadi dalam suatu proses komunikasi adalah seorang penyampaian pesan mempengaruhi perilaku penerima pesan.

Hidayat yang mengutip dari Berelson dan Steiner dalam bukunya Etika dan Hukum Pers menyatakan bahwa komunikasi adalah:

“Mencakup semua prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi orang lain.”