Apa yang dimaksud dengan Identifikasi, Analisis dan Implementasi solusi dalam Computational Thinking ?

image

Computational Thinking merupakan cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola dalam dan masalah tersebut, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah.

Apa yang dimaksud dengan Identifikasi, Analisis dan Implementasi solusi dalam Computational Thinking ?

Computational Thinking adalah cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola dalam dan masalah tersebut, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah.

Sejarah Computational Thinking setidaknya dimulai pada tahun 1950an namun sebagian besar gagasannya jauh lebih tua. Istilah Computational thinking pertama kali digunakan oleh Seymour Papert pada tahun 1980. Computational thinking dapat digunakan untuk memecahkan masalah skala rumit secara algoritmik, dan sering digunakan untuk mewujudkan peningkatan efisiensi yang besar.

Computational Thinking dilakukan pada sisi manusia, sehingga dapat digunakan pada berbagai bidang, tidak hanya pada dunia computer science. Ada empat teknik kunci dalam Computational Thingking, yaitu:

  • Decomposition : Memecah masalah yang lebih besar/kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil/sederhana menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Misalnya memecah ‘Drive/Direktory’ dalam sebuah komputer berdasarkan komponen penyusunnya.

  • Pattern recognition : Mencari/menemukan pola/kesamaan antar masalah maupun dalam masalah tersebut. Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.

  • Abstraction : Fokus pada informasi penting saja, dan mengabaikan detail yang kurang relevan.

  • Algorithms : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.

Dalam memecah masalah dengan Computational Thinking, terdapat aspek- aspek yang harus dilakukan yaitu :

  • Identifikasi berasal dari kata Identify yang artinya meneliti, menelaah. Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan. Fungsi dan tujuan identifikasi kebutuhan program untuk mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang diinginkan masyarakat. Untuk mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk pendukung pelaksanaan program dan mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan dilaksanakan. Data yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana program yang dapat di pengaruhi pengelola program. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang membutuhkan.

  • Analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Tujuannya untuk menemukan dan mendapatkan solusi dari dari permasalahan yang terjadi

  • implmentasi dapat diartikan sebaga suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah dirancang secara matang. Tujuannya sendiri adalah agar kita bisa menghasilkan atau mendapatkan hasil sesuai yang kita inginkan.

Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Computational thinking adalah bagaimana cara kita menyelesaikan suatu masalah, seperti yang kita ketahui sendiri bahwa masalah adalah suatu realita atau fakta yang tidak sesuai dengan keinginan yang akhirnya harus kita selesaikan agar berjalan sesuai apa yang kita inginkan. Memecahkan masalah dengan Computational thinking diperlukan adanya mengidentifikasi, menganalisa, dan implementasi. Jika tidak ada aspek tersebut maka kita akan kesulitan dalam menyelesaikan sesuatu masalah.

Computational Thinking sepertinya sangat bagus diberikan sejak dini misalnya pada pendidikan dasar, hal ini diharapkan menjadi bekal mereka nantinya untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian berbagai permasalahan yang belum dapat diatasi pada saat ini, tidak tertutup kemungkinan akan dapat ditemukan solusinya pada saatnya oleh generasi tersebut.

SUMBER:
https://en.wikibooks.org/wiki/IB/Group_4/Computer_Science/Computational_Thinking,_Problem-Solving,_and_Programming

Masalah merupakan suatu kendala atau persoalan yang harus diselesaikan, dengan kata lain masalah adalah suatu kesenjangan antara kenyataan(realita) dengan suatu yang diharapkan dengan baik(ideal), agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.

Berikaitan dengan Computational Thinking, Computational Thinking itu sendiri adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humanoria, matematika dan ilmu pengetahuan. Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya. CT melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstuktur dan kreatif.

Karakteristik Berpikir Komputasi (CT) merumuskan masalah dengan menguraikan masalah tersebut ke segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Dasar-dasar dari Computational Thinking yaitu mengidentifikasi pola, memecahkan masalah selain kompleks menjadi langkah-langkah kecil, mengatur dan membuat serangkaian langkah untuk memberikan solusi, dan membangun representasi data melalui simulasi.

Karakteristik Coputational Thiking adalah :

  • Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.
  • Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
  • Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.
  • Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma.
  • Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah / cara dan sumber daya yang efisien dan efektif.
  • Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.

Pada banyak karakteristik tersebut, yang akan dibahas disini adalah pada karakter “Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah / cara dan sumber daya yang efisien dan efektif”.

Identifikasi merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengetahui inti dari problem atau persoalan, penyebab permasalahan, sekaligus solusi yang tepat untuk memperbaiki atau menyelesaikan permasalahan tersebut. Saat kita melakukan identifikasi masalah, berarti kita melakukan dugaan atau perkiraan atas suatu kejanggalan yang menyebabkan munculnya permasalahan.

Analisis merupakan suatu usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut. Tahap analisis ini dilakukan setelah kita mendapat inti dari masalah tersebut (setelah melakukan identifikasi) sehingga kita mengkaji lebih lanjut dari inti tersebut.

Yang terakhir adalah implementasi. Implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah rencana yang telah didesain/dirancang untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Jika diibaratkan dengan sebuah rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang insinyur bangunan tentang rancangan sebuah rumah pada kertas kalkirnya. Maka implementasi yang dilakukan oleh para tukang adalah rancangan yang telah dibuat oleh insinyur dan sangat tidak mungkin jika tidak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama dengan hasil rancangan, akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah dibuat.

Dari pengertian yang sudah diulas satu-persatu. Maka bisa disimpukan bahwa memecahkan masalah dengan mengidentifikasi, menganalisis dan implementasi harus ada di Computational Thinking. Karena dengan adanya karakteristik tersebut menyatakan bahwa dengan mengatasi sebuah masalah, kita harus mencari inti dari dari permasalahan itu dulu, lalu kemudian mengulasnya lebih dalam sehingga bisa merancang solusi untuk persoalan tersbut. Sehingga akhirnya kita mengerti apa yang harus kita lakukan untuk memecahkan masalah tersebut.

Jika tidak terdapat karakter tersebut di Computational thinking, maka pemikiran manusia akan berfikir secara universal / langsung secara keseluruhan dan bingung harus mencari jalan keluar seperti apa. Karena untuk mencari jalan keluar, dibutuhkan ketelitian untuk menanganinya satu-persatu agar masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan efisien.

Identifying, Testing and Implementing Possible Solutions

Sebelum membahas mengenai topik utama yang ada, kita harus mengetahui lebih dahulu apa itu Computational Thinking itu. Sebenarnya apakah Computational Thinking itu? Computational Thinking adalah “proses pemikiran yang terlibat dalam merumuskan masalah dan mengekspresikan solusinya sedemikian rupa sehingga komputer dengan manusia atau mesin dapat berjalan dengan efektif”.

Pemikiran Komputasi adalah proses berulang berdasarkan tiga tahap, yaitu :

  1. Rumusan masalah (abstraksi)
  2. Ekspresi solusi (otomasi)
  3. Solusi eksekusi dan evaluasi (analisa)

Maka kita dapat mengetahui secara garis besar apa itu Computational Thinking. Anda dituntut untuk berfikir secara kompleks dan kritis dalam memecahkan dan mengimplementasikan yang menjadi suatu permasalahan antara cara komputer berfikir dan manusia berfikir. Computational Thinking adalah keterampilan mendasar semua orang, tidak hanya untuk ilmuwan komputer. Untuk membaca, menulis, dan berhitung, kita harus menambahkan berpikir secara komputasi untuk kemampuan analitis setiap anak.

Secara gambaran berfikir secara komputasi terlihat cukup mudah untuk dilakukan. Namun, dalam penerapannya, tentu untuk menganalisa setiap permasalahan yang ada dibutuhkan pemikiran yang kritis. Identifikasi, Pengujian dan mengimplementasikan sebuah solusi yang logis merupakan salah satu cara untuk dapat berfikir secara komputasi.

Lalu apa itu Identifikasi?

Identifikasi adalah suatu kegiatan dimana anda dapat menganalisis dan mengetahui sebuah permasalahan. Dengan melakukan identifikasi maka kita dapat berpikir dalam ruang lingkup yang luas mengenai permasalahan yang dihadapi.

Tujuan dari tahap ini adalah memberi struktur pada pencarian informasi dan gagasan yang relevan pada sebuah masalah yang terjadi. Anda perlu memutuskan informasi apa yang Anda butuhkan, di mana Anda dapat menemukannya, dan bagaimana Anda bisa mengumpulkannya dengan sangat efektif. Dengan masalah terbuka, informasi ini akan membantu Anda mengatasi hambatan dan menemukan cara untuk mencapai tujuan Anda. Untuk masalah tertutup Anda memerlukan informasi yang akan membantu Anda mengklarifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, dan menyarankan solusi yang mungkin.

Informasi harus dikumpulkan dan dicatat secara sistematis. Selanjutnya, informasi apa pun yang belum Anda kumpulkan sendiri harus diverifikasi, misalnya mencari sumber informasi asli dan bagaimana pengumpulannya. Ini sangat penting untuk memverifikasi data terukur. Terlepas dari kesalahan yang mungkin Anda buat dalam pengumpulan dan analisis informasi, data numerik dan statistik dapat dimanipulasi oleh orang lain untuk melayani kepentingan mereka sendiri. Anda harus memastikan bahwa cara informasi yang disajikan oleh Anda mencerminkan situasi sebenarnya dan bahwa setiap kesimpulan yang ditawarkan tentang relevansinya akurat dan logis.

Dengan kemampuan identifikasi yang anda miliki, tentunya akan mempermudah dalam melakukan uji coba dan mengimplementasikan suatu solusi dari sebuah permasalahan yang dihadapi oleh anda.

Implementasi adalah puncak dari semua pekerjaan Anda dalam memecahkan suatu masalah dan membutuhkan perhatian yang cermat terhadap detail. Ada tiga tahap dasar yang terlibat:

  • Perencanaan dan persiapan untuk mengimplementasikan solusinya
  • Menerapkan dan memantau tindakan
  • Meninjau dan menganalisis keberhasilan tindakan

Perencanaan dan persiapan merupakan kunci keberhasilan implementasi. Semakin penting masalahnya, atau semakin kompleks tindakan yang dibutuhkan untuk mengatasinya, semakin cermat perencanaan dan persiapan Anda untuk memastikan kesuksesan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan persiapan, yaitu :

1. The Action Required (Tindakan yang dibutuhkan)
Setiap langkah dan tindakan yang dilakukan harus diidentifikasi secara lengkap dan tepat. Jika tidak, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Dampak yang diharapkan dari tindakan ini juga harus diidentifikasi, sehingga Anda akan tahu kapan hal itu berhasil dilakukan.

2. Schedulling the Actions (Penjadwalan Tindakan)
Dengan menjadwalkan setiap langkah ataupun tindakan, Anda dapat mempermudah mengetahui setiap langkah dan rencana yang akan anda lakukan. Selain memahami setiap langkah yang akan dilakukan, Anda mendapatkan hasil positif yang berupa manajemen waktu yang dimana membantu Anda memahami pembagian waktu untuk setiap tindakan yang diambil.

3. The Resource Required (Sumber Daya yang Dibutuhkan)
Untuk setiap tindakan, sumber daya yang dibutuhkan harus ditentukan secara tepat di sepanjang sejumlah parameter, termasuk jenis, jumlah dan kapan diperlukan. Setiap sumber daya dipertimbangkan secara individual yang meliputi:

  • Time (Waktu) terkadang diabaikan tapi bisa menjadi sumber kunci dalam beberapa situasi.
  • Manpower (Tenaga kerja) mungkin datang dari dalam dan luar organisasi.
  • Money (Uang)
  • Materials (Materi) dapat termasuk dalam beberapa kategori, termasuk bahan habis pakai, bahan baku, dan peralatan (untuk penggunaan sementara atau permanen).
  • Space (Ruang/Tempat)
  • Information (Informasi) dapat membentuk bagian dari sumber daya tenaga kerja (misalnya saran atau keterampilan ahli), namun juga dapat menjadi sumber daya dengan sendirinya (misalnya menyewa milis untuk kampanye surat langsung).

4. Measures to counter adverse consequences (Tindakan untuk melawan konsekuensi yang merugikan)
Langkah ini harus disertakan dalam suatu rencana. Meskipun Anda telah mempertimbangkan area risiko dan kemungkinan efek samping saat membangun dan mengevaluasi solusi Anda dan menyesuaikannya untuk meminimalkan konsekuensi buruk, Anda perlu mengidentifikasi segala hal yang salah saat menerapkan dan merancang tindakan balasan. Ini termasuk masalah kecil seperti orang penting yang sedang sakit.

Terdapat dua langkah yang perlu di perhatikan dalam tindakan ini, yaitu :

  • mengidentifikasi segala sesuatu yang bisa salah
  • menganalisis dan mengevaluasi konsekuensinya

5. Management of the Action ( Pengelolaan Tindakan )
Kecuali solusinya sangat sederhana atau rutin Anda harus menentukan bagaimana pelaksanaannya akan dipantau dan dikendalikan. Hal ini memungkinkan tenaga kerja untuk dipimpin dan dikelola dengan tepat, kemajuan mereka diukur pada interval tertentu, dan tindakan yang tepat harus dilakukan untuk memperbaiki varians dari rencana tersebut.

Tahapan yang Anda identifikasi untuk mengukur kemajuan, pada dasarnya, tenggat waktu untuk mencapai hasil yang spesifik. Ini harus dinyatakan sebagai waktu atau tanggal tertentu dalam keseluruhan jadwal. Batas waktu yang tidak spesifik membuat implementasi sulit diatur dan dapat menyebabkan bencana.

6. Reviewing the Plan ( Meninjau Rencana )
Akhirnya, Anda perlu memeriksa rencananya untuk memastikannya :

  • Memilih, memberi penjelasan dan melatih mereka yang terlibat
    Seleksi melibatkan perbandingan keterampilan, kualitas dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dengan yang tersedia di antara anggota pekerja. Dengan mengidentifikasi atribut ideal untuk melaksanakan setiap tindakan secara efektif - baik yang dibutuhkan dan apa yang harus dihindari - Anda dapat membuat model calon ideal. Seleksi kemudian terdiri dari menemukan yang terbaik sesuai dengan ideal ini di antara anggota angkatan kerja.

    Setelah Anda memilih individu yang sesuai, Anda perlu membuat daftar tindakan apa yang harus dilakukan masing-masing, hasilnya akan diharapkan tercapai, dan tanggung jawab apa yang mereka miliki untuk mencapai hasil ini.

    Instruksi Anda harus menyatakan secara jelas tanggung jawab masing-masing individu dan lingkup kewenangan mereka dalam melaksanakan tugas mereka. Penting untuk memberi tingkat kewenangan yang memungkinkan individu menggunakan inisiatif mereka dan tidak terikat secara ketat terhadap rencana tersebut. Misalnya, jika mereka meramalkan sebuah masalah yang timbul, mereka membutuhkan kebebasan untuk bertindak segera jika diperlukan.

    Cara Anda mengkomunikasikan pesan Anda sangat penting. Beberapa individu mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang situasi dan sikap yang berbeda terhadap sikap Anda sendiri, terutama jika mereka tidak terlibat dalam menemukan dan mengevaluasi solusi.

    Pelatihan bisa mahal dan menyita waktu. Jika orang dengan keterampilan yang sesuai tidak tersedia, Anda perlu membandingkan kelebihan dan kekurangan pelatihan atau pembelian - keterampilan yang diperlukan, misalnya pelatihan dapat memberi individu keterampilan yang bernilai dalam aspek pekerjaan mereka yang lain; menyewa seorang konsultan dapat menciptakan kontak bisnis yang berharga.

    Begitu orang diberi pengarahan tentang apa yang harus dilakukan dan sumber daya lain yang sesuai telah diatur, rencana tindakan dapat dilaksanakan.

  • Melaksanakan dan memantau tindakan
    Setelah tindakan dimulai, harus diawasi dan dipantau untuk memastikan bahwa rencana tersebut diikuti secara akurat, menerapkan tindakan perbaikan bila diperlukan.

    Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

    • Mengawasi tindakan memastikan bahwa individu menjalankan tugas mereka secara efisien sesuai dengan rencana.

    • Pemantauan kemajuan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi apakah hasil yang dicapai sesuai dengan persyaratan yang direncanakan, dan jika tidak, mengapa tidak. Sebuah keputusan kemudian dapat dilakukan atas tindakan yang diminta untuk mengembalikan rencana tersebut. Meninjau keseluruhan prestasi setelah rencana tersebut berkembang secara signifikan akan menunjukkan seberapa baik pencapaian tujuan tersebut. Jika ada perbedaan besar, maka rencana tersebut tidak memadai dan perlu direvisi.

    • Mengambil tindakan korektif mungkin melibatkan penerapan tindakan pencegahan yang tepat yang ditetapkan dalam rencana tersebut, atau mengambil tindakan yang tidak direncanakan untuk mengatasi masalah yang tidak terduga. Misalnya, jika waktu. telah hilang dalam menyelesaikan satu kegiatan, kegiatan lain mungkin harus diselesaikan lebih cepat daripada yang direncanakan untuk memenuhi tenggat waktu. Masalah kecil yang tidak mungkin terulang mungkin tidak memerlukan tindakan apapun. Kesalahan utama dalam rencana tersebut mungkin perlu dilakukan untuk meninggalkan penerapan jika tidak ada tindakan perbaikan yang tepat.

    Note : Ketiga proses ini harus diterapkan sampai rencananya selesai.

  • Meninjau dan menganalisis hasilnya
    Bila rencana telah selesai dan solusinya diterapkan, penting untuk mengukur dan menganalisis keberhasilannya. Ini memberi tahu Anda apakah solusinya efektif dalam memecahkan masalah dan seberapa bergunanya dalam memecahkan masalah serupa di masa depan. Ada tiga tahap untuk hal tersebut, diantaranya :

    1. Ukurlah keberhasilan solusinya dengan membandingkan hasil tindakan dengan hasil yang diharapkan
    2. Menganalisis setiap perbedaan untuk mengidentifikasi alasan untuk itu
    3. Lakukan tindakan lebih lanjut jika perlu.

    Ingat!

    • Masalah yang lebih penting, atau semakin kompleks tindakan yang dibutuhkan untuk mengatasinya, semakin banyak perencanaan dan persiapan yang perlu dilakukan.
    • Tindakan harus dipantau untuk memastikan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan memiliki efek yang diinginkan; jika tidak, tindakan korektif harus dilakukan.
    • Setelah tindakan selesai, hasilnya harus diukur untuk memastikan bahwa solusi tersebut telah memberikan solusi yang efektif; Jika tidak, tindakan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Sumber

Pemecahan masalah adalah tindakan untuk mendefinisikan suatu masalah, menentukan penyebab masalah, mengidentifikasi, memprioritaskan dan memilih alternatif untuk solusi dan menerapkan solusi

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan melalui suatu langkah dalam proses yang rasional. Adapun langkah dalam pemecahan masalah dapat diartikan sebagai suatu proses dari mengamati dan pengenalan serta usaha mengurangi perbedaan antara situasi sekarang dengan yang akan datang

Suatu organisasi perlu mendefinisikan beberapa standar pemecahan masalah, sehingga kepemimpinan dapat berjalan secara efektif serta dapat mengarahkan orang lain dalam penelitian dan penyelesaian masalah.

Perencanaan dan persiapan merupakan kunci keberhasilan pemecahan masalah. Semakin penting masalahnya, atau semakin kompleks tindakan yang dibutuhkan untuk mengatasinya, semakin cermat perencanaan dan persiapan untuk memastikan kesuksesan.

Pada dasarnya, rencana tindakan menggambarkan tindakan apa yang diperlukan dan bagaimana penerapannya untuk memastikan keberhasilan.

Dalam pemecahan masalah, ada empat langkah dasar :

  1. Tentukan masalahnya
    Mendiagnosis situasi sehingga bisa fokus pada masalah, bukan hanya gejalanya. Dalam tahap ini yang perlu kita lakukan adalah mengidentifikasi langkah – langkah yang diharapkan dari prosesnya dan sebab-akibat untuk menentukan dan menganalisis akar permasalahan. Langkah pada tahap ini adalah kunci untuk menentukan masalah. Langkah ini mendukung keterlibatan pihak yang berkepentingan, penggunaan informasi faktual, perbandingan harapan terhadap kenyataan dan fokus pada akar penyebab suatu masalah. Dengan berhasilnya Identifikasi Masalah, maka kita akan mulai mencari Definisi Masalah sebenarnya. Kita tidak mungkin menyelesaikan masalah secara bersamaan, dimana hal tersebut akan sangat menguras waktu dan pikiran. Maka dengan memilah-milah pada langkah ini, konsentrasi dan fokus kita terhadap akar penyebab masalah utama makin mengerucut. Langkah ini adalah langkah yang dapat menjelaskan kenapa masalah tersebut timbul.

  2. Menghasilkan solusi alternatif
    Tunda pemilihan satu solusi sampai beberapa alternatif telah diajukan. Memiliki standar untuk membandingkan karakteristik solusi akhir tidak sama dengan menentukan hasil yang diinginkan. Standar membantu kita mengevaluasi hasil yang diinginkan yang ditawarkan oleh alternatif. Bila kita ingin membangun hasil yang diinginkan, sangat sulit mengumpulkan informasi bagus tentang prosesnya. Banyak solusi alternatif harus dibuat sebelum mengevaluasi salah satunya. Kesalahan umum dalam pemecahan adalah alternatif sudah dievaluasi sebelum menemukan semua alternatifnya. Jika kita fokus untuk mencoba mendapatkan hasil yang kita inginkan, kita kehilangan potensi untuk mempelajari sesuatu yang baru yang akan memungkinkan peningkatan.

  3. Evaluasi dan pilih alternatif
    Langkah ini menggambarkan bagaimana langkah penyelesaian masalah dengan berbagai cara dan alternatif. Kita tentu mencari strategi penyelesaian masalah satu untuk semua, namun daftar lengkap alternatif akan sangat penting sebelum berlanjut pada langkah berikutnya. Carilah daftar lengkap cara-cara yang mungkin dalam penyelesaian sebuah masalah. Pemecah masalah yang baik adalah dengan menggunakan serangkaian pertimbangan saat memilih alternatif terbaik. Mereka mempertimbangkan sejauh mana:

  • Alternatif tertentu akan memecahkan masalah tanpa menimbulkan masalah yang tidak terduga lainnya.
  • Semua individu yang terlibat akan menerima alternatifnya.
  • Implementasi alternatif mungkin terjadi.
  1. Melaksanakan dan menindaklanjuti solusinya
    Disini akan memungkinkan kita memilih salah satu alternatif solusi yang ada dalam tindakan perbaikan. Langkah ini menjadi Filosofi Analisa dan Evaluasi, dimana kita perlu mempertimbangkan Prioritas dan Alternatif pilihan sehingga akan terkaji Proses yang Praktis dan Ilmiah. Pengambilan Keputusan ini harus mendapatkan tempat dari semua pihak sehingga dapat mengesampingkan Alternatif Solusi lainnya. Pendekatan yang paling efektif sejauh ini melibatkan orang lain dalam pelaksanaannya sebagai cara untuk meminimalkan hambatan terhadap perubahan selanjutnya.

Sumber :

Pemikiran komputasional adalah mengambil pendekatan atau cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah, merancang sistem dan memahami perilaku manusia yang mengacu pada konsep dasar komputasi1 (Wing 2006).Berpikir komputasional adalah semacam pemikiran analitis. sejenis dengan pemikiran matematis dengan cara umum di mana kita bisa mendekati pemecahan masalah. Ini berbagi pemikiran teknik dengan cara umum di mana kita bisa merancang dan mengevaluasi sebuah sistem besar dan kompleks yang beroperasi dalam batasan-batasan dunia nyata. sejenis juga dengan dengan pemikiran ilmiah dengan cara umum di mana kita dapat mendekati pemahaman komputabilitas, kecerdasan, pikiran dan perilaku manusia.

Pemikiran Komputasi adalah proses berulang berdasarkan tiga tahap, yaitu

  • Rumusan masalah (abstraksi)
  • Ekspresi solusi (otomasi)
  • Solusi eksekusi dan evaluasi (analisa)

Mungkin jika kita lihat Computational Thinking itu simple dan mudah saja bukan?namun hal ini membutuh kan pemikiran kritis,identifikasi,pengujian dan mengimplementasikan rumusan masalah

INDETIFIKASI
Identifikasi adalah suatu kegiatan dimana anda dapat menganalisis dan mengetahui sebuah permasalahan. Dengan melakukan identifikasi maka kita dapat berpikir dalam ruang lingkup yang luas mengenai permasalahan yang dihadapi

TEMUKAN AKAR MASALAH
.
dimulai dari sini,mengapa?karena jika ingin menyelesaikan sebuah masalah carilah dari akarnya dalam step ini yang perlu kita lakukan adalah menganalisis atau mengindentifikasi langkah yang terjadi dari proses dan sebab akibat nya sehingga dapat menentukan akar permasalahan nya dan menganalisisnya setelah menemukan smber masalah kita lanjut mencari definisi masalah sebenarnya,Kita tidak mungkin menyelesaikan masalah secara bersamaan, dimana hal tersebut akan sangat menguras waktu dan pikiran. Maka dengan memilah-milah pada langkah ini, konsentrasi dan fokus kita terhadap akar penyebab masalah utama makin mengerucut. Langkah ini adalah langkah yang dapat menjelaskan kenapa masalah tersebut timbul.informasi masalah yang disajikan anda harus memastikan jika informasi tersebut mencerminkan situasi sebenarnya

IMPLEMENTASIi adalah puncak dari semua pekerjaan Anda dalam memecahkan suatu masalah dan membutuhkan perhatian yang cermat terhadap detail. Ada tiga tahap dasar yang terlibat:

  • Perencanaan dan persiapan untuk mengimplementasikan solusinya
  • Menerapkan dan memantau tindakan
  • Meninjau dan menganalisis keberhasilan tindakan

perancangan strategy dan persiapan adalah kunci keberhasilan hal ini,maka semakin kompleks masalah semakin kompleks juga perancanaan yang diperlukan

  • Tindakan yang dibutuhkan
    Setiap langkah dan tindakan yang dilakukan harus diidentifikasi secara lengkap dan tepat. Jika tidak, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai.

  • Penjadwalan Tindakan
    Dengan menjadwalkan setiap langkah ataupun tindakan, Anda dapat mempermudah mengetahui setiap langkah dan rencana yang akan anda lakukan

  • Sumber Daya yang Dibutuhkan
    Untuk setiap tindakan, sumber daya yang dibutuhkan harus ditentukan secara tepat

  • Time (Waktu) terkadang diabaikan tapi bisa menjadi sumber kunci dalam beberapa situasi.

  • Manpower (Tenaga kerja) mungkin datang dari dalam dan luar organisasi.

  • Money (Uang)

  • Materials (Materi) dapat termasuk dalam beberapa kategori, termasuk bahan habis pakai, bahan baku, dan peralatan (untuk penggunaan sementara atau permanen).

  • Space (Ruang/Tempat)

  • Information

Menghasilkan solusi alternatif
Tunda pemilihan satu solusi sampai beberapa alternatif telah diajukan. Memiliki standar untuk membandingkan karakteristik solusi akhir tidak sama dengan menentukan hasil yang diinginkan. Standar membantu kita mengevaluasi hasil yang diinginkan yang ditawarkan oleh alternatif.

Evaluasi dan pilih alternatif
Langkah ini menggambarkan bagaimana langkah penyelesaian masalah dengan berbagai cara dan alternatif. Kita tentu mencari strategi penyelesaian masalah satu untuk semua, namun daftar lengkap alternatif akan sangat penting sebelum berlanjut pada langkah berikutnya Kesalahan umum dalam pemecahan adalah alternatif sudah dievaluasi sebelum menemukan semua alternatifnya,Semua individu yang terlibat akan menerima alternatifnya.Implementasi alternatif mungkin terjadi.Melaksanakan dan menindaklanjuti solusinya

Disini akan memungkinkan kita memilih salah satu alternatif solusi yang ada dalam tindakan perbaikan. Langkah ini menjadi Filosofi Analisa dan Evaluasi, dimana kita perlu mempertimbangkan Prioritas dan Alternatif pilihan sehingga akan terkaji Proses yang Praktis dan Ilmiah.

sumber ;