Apa yang dimaksud dengan Iblis ?

Iblis adalah julukan nenek moyang bangsa jin yang memiliki nama asli Azazil, ia makhluk pertama yang membangkang perintah Allah untuk bersujud di depan Adam dan tokoh ini dikenal dalam ajaran agama samawi.

Apa yang dimaksud dengan Iblis ?

Nama “Iblis” terambil dari kata berbahasa Arab yang berarti putus asa atau yang berarti tiada kebaikannya. Disebut iblis karena ia terputus dari rahmat Allah. Sebelumnya ada yang menyebutnya dengan nama ‘Azāzil, artinya adalah yang hancur dan yang bersedih.

Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya sebelum iblis maksiat kepada Allah, ia termasuk bilangan malaikat yang bernama Azazil. Dia termasuk penduduk bumi dan merupakan malaikat yang paling bersungguh-sungguh dan paling banyak ilmunya. Oleh karena itu ia punya kecenderungan untuk takabbur (menyombongkan diri). Dia pun termasuk makhluk hidup yang disebut dengan jin.”

Iblis adalah mulanya adalah dari bangsa malaikat yang terdapat dari salah satu kabilah yang disebut dengan kabilah jin. Ketika itu iblis bertugas menjadi komando (pangatur) di antara langit dan bumi. Iblis adalah pemimpin para malaikat di langit dunia. kemudian dia berbuat maksiat, ditawan oleh malaikat dibawa ke langit untuk diadili, maka Allah merubahnya menjadi setan yang dilaknat.

Ad-Dhahak meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwa iblis adalah dari bangsa malaikat yang terhormat dan dari kabilah yang paling mulia. Dia termasuk khazanah surga dan mempunyai kekuasaan di langit dunia dan di bumi. Tetapi kemudian ia terpedaya oleh dirinya sendiri. Dia memandang bahwa dengan segala kelebihan yang dimiliki itu, ia merasa lebih terhormat di atas penduduk langit dan bumi. Dari situlah lahir sifat takabbur di dalam hatinya, yang tidak ada seorang pun tahu kesombongannya kecuali Allah swt., kemudian Allah menampakkan ketakaburannya itu dengan menyuruhnya untuk sujud kepada Nabi Adam as., maka ia pun enggan dan sombong dan jadilah ia termasuk golongan kafir.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abiddunya, dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Syihab bahwa Iblis adalah bapak dari jin, sebagaimana Adam adalah bapak dari manusia. Adam adalah dari bangsa manusia yang merupakan asal usul manusia, sedangkan iblis adalah dari bangsa jin yang merupakan bapak moyang jin.

Lafazh iblis adalah sesuai dengan wazan if’il, diambil dari kata al-ablas, yakni putus asa dari rahmat Allah. Lafazh ini tidak dapat menerima tanwin, sebab ia adalah isim ma;rifat dan tidak ada padanan nama untuknya, sehingga ia pun diidentikkan dengan kata non Arab. Demikianlah yang dikemukakan oleh Abu Ubaidah.

Menurut satu pendapat, iblis bukanlah berasal dari bahasa Arab, ia tidak mempunyai tempat pengambilan kata, sehingga ia tidak menerima tanwin, karena alasan bukan bahasa Arab dan ia adalah isim ma’rifat. Demikianlah yang dikatakan oleh az-Zujaz dan yang lainnya.

Allah berfirman,

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al- Kahfi: 50)

Para mufassir berbeda pendapat tentang sosok iblis yang sebenarnya, apakah mereka berasal dari malaikat atau berasal dari yang lainnya? Sebagian mereka mengatakan sebagai berikut:

  • Dari al-Dhahak, dari Ibnu Abbas berkata, ”Iblis adalah salah satu makhluk dari jenis malaikat yang disebut al-Hin, mereka tercipta dari api samun, antara para malaikat yang lain. Namanya adalah al-Harits. Ia adalah kepala penjaga surga. Seluruh malaikat diciptakan dari api marij seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an, yaitu lidah api yang paling ujung ketika melahap.”

  • Dari Thawus, dari Ibnu Abbas berkata, ”Sebelum Iblis melakukan kemaksiatan ia termasuk malaikat dan namanya Azazil, ia tinggal di alam bumi dan termasuk salah seorang malaikat yang paling pintar, lalu karena itulah ia sombong, ia berasal dari golongan yang mereka sebut jin.”

  • Qatadah berkata, ”Iblis adalah salah satu kabilah malaikat yang disebut jin, dimana Ibnu Abbas mengatakan bahwa jika ia tidak termasuk malaikat tentu ia tidak diperintahkan untuk bersujud dan ia adalah penjaga langit dunia.”

  • Abdurrahman bin Zaid berkata, ”Iblis adlah bapak jin sebagaimana Adam bapak manusia. Pendapat ini beralasan, karena Allah menginformasikan dalam al-Qur’an bahwa Dia menciptakan iblis dari api samun (angin panas) dan api marij (nyala api), dan tidak menginformasikan bahwa Dia menciptakan malaikat dari bahan yang sama. Allah juga menginformasikan bahwa ia berasal dari jin. Karenanya tidak dibenarkan menisbatkannya kepada selain yang dinisbatkan allah kepadanya. Disamping itu, iblis memiliki keturunan sedangkan malaikat tidak.”

  • Said bin Jubair berkata, ”Sesungguhnya jin itu merupakan suatu kelompok dari para malaikat. Mereka diciptakan dari api, dan iblis merupakan bagian dari mereka. Adapun seluruh malaikat, mereka diciptakan dari cahaya.”

  • Shayr bin Hausyab dan sebagian ulama Ushul Fiqh berkata, ”Iblis itu berasal dari kelompok jin yang berada di bumi. Kelompok jin yang ada di bumi ini kemudian diperangi oleh kelompok malaikat. Iblis yang saat itu masih kecil berhasil oleh mereka dari kelompok jin. Iblis ini kemudian beribadah bersama para malaikat dan dia pun mendapatkan perintah oleh Allah.”

  • Abu Ja’far berkata, ”Tidak dipungkiri bahwa Allah menciptakan para malaikat berjenis-jenis, sebagian mereka diciptakan dari cahaya, sebagian yang lain diciptakan dari api dan sebagian yang lain diciptakan dari bahan yang dikehendaki-Nya, dan tidak adanya informasi dari Allah tentang bahan penciptaan malaikat disamping informasi bahan penciptaan iblis tidak menujukkan bahwa iblis diluar jenis malaikat, karena boleh jadi Allah menciptakan satu jenis malaikat dari api dimana iblis termasuk di dalamnya, dan menciptakan iblis dari api samun (angin panas) tidak seperti malaikat yang lain. Juga informasi bahwa iblis beranak pinak tidak menjadi alasan bahwa ia bukan dari jenis malaikat, akan tetapi karena Allah telah menjadikannya memiliki hawa nafsu akibat kemaksiatan yang dilakukannya. Adapun informasi bahwa ia berasal dari jin, karena ia tersembunyi dan tidak kasat mata.”

  • Hasan al-Bashri berkata, ”Tidak benar sama sekali jika dikatakan bahwa iblis berasal dari golongan malaikat walaupun hanya sekedip mata. Iblis berasal dari golongan jin, sepertinya Adam adalah asal usul manusia. Iblis termasuk dalam perintah Allah bersama malaikat karena ia bersama malaikat pada waktu itu, dan sama seperti mereka dalam hal ibadah.”

Pendapat yang menenangkan jiwa adalah yang menyatakan bahwa iblis bukanlah dari golongan malaikat. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal:

  • Iblis maksiat dengan Tuhannya, sedangkan malaikat tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

  • Iblis itu diciptakan dari api, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya.

  • Iblis itu mempunyai keturunan, sedangkan malaikat tidak mempunyai keturunan. Mereka tidak menikah, dan tidak mempunyai jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.