Apa yang dimaksud dengan hybrid strategic group?

kelompok strategis

Strategic group atau kelompok strategis adalah sekelompok pesaing industri yang memiliki pendekatan kompetitif strategi dan posisi pasar yang serupa.

kelompok strategis

Perusahaan dalam kelompok strategis yang sama bersaing lebih intens satu sama lain dibandingkan dengan perusahaan di kelompok strategis yang berbeda. Dengan demikian, dari perspektif manajerial tradisional, perusahaan harus fokus pada perusahaan lain dalam kelompok strategis mereka sebagai pesaing utama dan menganggap perusahaan di luar kelompok strategisnya sebagai pesaing periferal.

Setiap industri memiliki resepnya sendiri terkait dengan pemahaman tentang cara berbisnis untuk mencapai kesuksesan. Resep strategis tersebut berkembang melalui interaksi berulang dengan pesaing mereka dari waktu ke waktu (path dependent). Seiring berjalannya waktu, resep strategi tersebut menjadi lebih masuk akal dan hal ini dapat memberikan manfaat kepada perusahaan seperti kesediaan mitra bisnis untuk bekerja dengan perusahaan tersebut; lebih lanjut, manfaat lainnya adalah reputasi yang diberikan dari berbagai pemangku kepentingan seperti konsumen.

Sebaliknya, kelompok strategis hybrid (hybrid strategic group) menganut resep kompetitif yang terdiri lebih dari satu kelompok strategis murni, sehingga yang terjadi adalah perusahaan dituntut untuk memadukan resep kompetitif dari beberapa kelompok strategi untuk memperoleh pendekatan kompetitif yang unik. Perusahaan hibrid menyadari bahwa ketika strategi perusahaan menjadi mirip dengan strategi perusahaan lain, intensitas persaingan akan meningkat, yang mengarah pada persaingan yang lebih ketat (Cool dan Dierickx, 1993; Hatten dan Hatten, 1987).

Alih-alih memperlakukan persaingan sebagai dikotomi (mis., Pesaing vs bukan pesaing), kelompok strategis hibrid membaginya dalam hal level, dimana intensitas kompetisi dengan pesaing tingkat pertama jauh lebih besar daripada kompetisi dengan pesaing tingkat kedua, dan seterusnya.


Gambar 1. Kelompok strategis dan kompetisi. (A) Kelompok strategis murni. (B) Kelompok strategis murni dan hibrida. © Persaingan pada kelompok strategis murni. (D) Persaingan pada kelompok strategis hibrida.

Berdasarakan dasar diatas, dengan menggunakan konseptualisasi level kompetisi ini, tingkat persaingan pertama untuk suatu perusahaan dalam kelompok strategis murni adalah dengan perusahaan lain dalam kelompok strategis murni yang sama (SG1 pada Gambar 1C). Tingkat persaingan kedua berasal dari perusahaan kelompok strategis hibrida yang tumpang tindih dengan kelompok strategis murni, seperti HG1, HG2, dan HG4.

Perusahaan dalam kelompok strategis hibrid (mis., HG1) yang menggunakan resep dari kelompok strategis murni, seperti SG1, dalam kombinasi dengan resep dari satu atau lebih kelompok murni lainnya (mis. SG2) memiliki lebih banyak kemiripan dengan kelompok murni asli (SG1 ) dibandingkan dengan perusahaan kelompok hibrid yang tidak mencampurkan resep kelompok murni yang sama (yaitu, perusahaan yang tidak menggunakan resep SG1). Dengan demikian, perusahaan kelompok strategis hibrida seperti HG1 harus bersaing dengan perusahaan didalam kelompok strategis murni seperti SG1, karena “bentuk” resep kompetitif SG1 merupakan bagian dari resep kompetitif HG1. Oleh karena itu, meskipun perusahaan didalam kelompok hibrida membedakan diri dari perusahaan kelompok strategis murni, mereka memiliki kesamaan dengan perusahaan kelompok murni dan dengan demikian perusahaan tersebut bersaing dengan mereka.

Sejalan dengan hal yang sama, Gambar 1 (D) menunjukkan struktur kompetitif untuk perusahaan grup strategis hibrida pada, di mana tingkat persaingan pertama untuk perusahaan dalam kelompok strategis hibrida berasal dari perusahaan lain dalam kelompok itu. Misalnya, tingkat persaingan pertama untuk perusahaan di HG1 berasal dari perusahaan lain di HG1. Dari sudut pandang teoretis, semua perusahaan dalam kelompok strategis hibrida memadukan resep kelompok strategis murni yang sama (yaitu, SG1 dan SG2 untuk HG1) untuk membedakan diri dari perusahaan kelompok strategis murni (yaitu, perusahaan HG1 membedakan diri dari SG1 dan SG2 dengan memadukan resep kompetitif mereka). Dengan demikian, literatur yang masih ada akan menyarankan bahwa kompetisi tingkat pertama harus ada di antara perusahaan di HG1 (Fiegenbaum et al., 2001; Smith et al., 1997). Karena perusahaan HG1 memadukan resep dari SG1 dan SG2, kelompok strategis murni ini mewakili tingkat persaingan (kedua) berikutnya (Panel D, Gambar 1). Demikian pula, tingkat persaingan ketiga untuk HG1 berasal dari perusahaan dalam kelompok strategis hibrid lain yang berbagi setidaknya satu kelompok murni dengan kelompok strategis hibrida.

Dalam Gambar 1 (B), kelompok strategis hibrida HG1 berbagi setidaknya satu kelompok strategis murni dengan HG2, HG3, dan HG4. Misalnya, memadukan resep SG1 dan SG2, dan HG2 memadukan resep SG1 dan SG3; dengan demikian, HG1 dan HG2 memiliki kesamaan dalam hal SG1. Oleh karena itu, persaingan antara HG1 dan HG2 harus kurang kuat dari pada di antara perusahaan HG1 dan antara HG1 dan SG1. Walaupun persaingan tidak terlalu kuat, tetapi manajer masih harus tetap mengenali dan menyusun strategi dalam menanggapi kompetisi ini.

Referensi : Wayne S. Desarbo and Rajdeep Grewal, Hybrid Strategic Groups, Strategic Management Journal 29: 293–317 (2008)