Apa yang dimaksud dengan Homeostasis Ekosistem?

Setiap ekosistem mampu menjaga dan mengendalikan dirinya sendiri dari gangguan yang berasal dari luar, termasuk komponen-komponen biotik maupun abiotik yang ada di dalamnya. Kemampuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem disebut dengan homeostasis ekosistem.

Apa yang dimaksu dengan Homeostasis Ekosistem?

Homeostasis Ekosistem


Ekosistem mempunyai kemampuan untuk menangkal berbagai perubahan ataupun gangguan yang dialaminya sehingga terjagalah keseimbangan yang ada di dalamnya. Keseimbangan ekosistem disebut homeostasis ekosistem. Mekanisme homeostasis ini sangat rumit dan menyangkut banyak faktor serta mekanisme, termasuk di dalamnya adalah mekanisme penyimpanan bahan/materi, pelepasan unsur hara, pertumbuhan populasi, produksi, dan penguraian/dekomposisi.

Meskipun ekosistem mempunyai kemampuan untuk menangkal setiap gangguan dari luar untuk menjaga keseimbangannya, tetapi kemampuan tersebut ada batasnya. Manusia yang sebetulnya merupakan salah satu unsur dalam ekosistem, justru seringkali merupakan pengganggu yang terbesar terhadap kelangsungan hidup ekosistem itu sendiri. Hal ini terjadi ketika manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan mereka. Sebagai contoh akan diberikan gambaran mengenai perilaku manusia terhadap alam sebagai berikut :

  1. Kasus penebangan hutan

    Penebangan pohon di hutan oleh manusia seringkali melampaui kemampuan hutan tersebut untuk pulih kembali. Akibatnya hutan menjadi rusak, tidak dapat pulih kembali, dan akan menjadi ekosistem yang lain atau bahkan menjadi gundul sehingga terjadi erosi yang berat, banjir di musim hujan, kekeringan di musim kemarau, hilangnya keanekaragaman hayati, dan lain-lain. Bila hal ini terjadi secara terus-menerus, akan berdampak negatif yang serius dan dikhawatirkan akan menjadi padang pasir.

  2. Pembuangan limbah dan penggunaan zat-zat kimia

    Akhir-akhir ini sudah nampak kasus yang serius bahwa banyak sungai dan laut yang airnya sudah sangat kotor, kehidupan di dalamnya sudah berubah secara drastis, banyak jenis yang langka dan sudah punah, dan lainlain. Perairan yang tadinya banyak dijumpai berbagai kehidupan juga sudah banyak berubah menjadi hitam, bau, penuh dengan sampah, dan lain-lain.

    Sungai yang semula bersih menjadi tercemar karena di sepanjang aliran sungai tersebut terdapat banyak pabrik, permukiman, pertanian, dan kegiatan lain yang menghasilkan limbah dan sebagian besar membuang limbah cairnya ke dalam sungai tersebut. Prinsip homeostatis tentu sudah sulit dicapai, karena daya tahan ekosistem perairan juga terbatas. Oleh karena itu perlu dipahami kaidah-kaidah ekosistem dan hal-hal penting yang akan digunakan sebagai dasar pengelolaan suatu ekosistem.

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu bentuk gangguan terhadap ekosistem yang sudah melebihi batas kemampuan ekosistem itu sendiri. Berbagai bencana lingkungan sudah terjadi di mana-mana. Berbagai macam industri, mulai dari industri rumah tangga sampai industri besar telah tumbuh dengan pesat baik kuantitas maupun macamnya. Hal ini jelas dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, misalnya pencemaran air, udara, dan tanah. Penggunaan berbagai bahan beracun seperti insektisida, herbisida, fungisida, dan pupuk buatan menimbulkan pencemaran air dan tanah yang berdampak negatif terhadap organisme dan makhluk hidup di sekitarnya.

Sarana transportasi yang kian meningkat berupa kendaraan bermotor juga menambah kadar pencemaran udara yang menyebabkan kerusakan ekosistem di atmosfer. Aktivitas manusia yang tidak arif terhadap lingkungan sudah terjadi di hampir semua bagian bumi, sebagai dampaknya akan berbalik pada semua makhluk hidup di permukaan bumi dan mengancam kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia.

Referensi :

  • Utomo, S. W., Si, M., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem.
1 Like