Apa yang dimaksud dengan hipokalsemia?

Hipokalsemia

Hipokalsemia adalah simtoma rendahnya kadar kalsium di dalam plasma darah. Gejala klinis antara lain berupa kram otot. Hipokalsemia umumnya merupakan simtoma yang ditimbulkan oleh hipoparatiroidisme misalnya pada pengangkatan kelenjar tiroid yang mengakibatkan ikut terangkatnya hormon tiroid.

Hipokalsemia merupakan gangguan keseimbangan kalsium dan defisiensi vitamin D didalam darah. Gejala hipokalsemia baru terjadi setelah melampaui kadar yang sangat rendah. Gejala muncul bila kadar berada dibawah 1,8 mmol/L. Pada beberapa pasien tetap asimptomatik pada kadar 1,2 mmol/L

Etiologi hipokalsemia


Hipoparatiroid

  1. Kongenital

    • Neonatal transien
    • Famillial
    • Sindrom DiGeorge
  2. Dapatan

    • Autoimun
    • Pasca operasi
    • Infiltrasi
  3. PTH resistens

    • Pseudohipoparatiroid
    • Pseudopseudohipoparatiroid
  4. Defisiensi vitamin D

  5. Lain-lain

  • Defisiensi kalsium
  • Hipomagnesium
  • Hipofosfatemia, termasuk gagal ginjal kronis (osteodistrofi renalis)
  • Hipoproteinemia
  • Obat-obatan (furosemid, kalsitonin, bahan antineoplastik)
  • ‘Hungry Bones’
  • Penyakit kritis

Patofisiologi


Hipokalsemia dapat asimptomatik dan secara tidak sengaja diketahui dari pemeriksaan laboratorium untuk alasan lain atau tumbul gejala kram otot yang hilang timbul, parestesia, tetani, spassme karpopedal, laringospasm, atau kejang. Pada umumnya pemeriksaan fisik tidak ditemukan sesuatu yang berarti selain peningkatan iritabilitas neuromuscular: hiperefleksia, tanda Chovtek (kedutan pada otot sekeliling mulut bila diketuk ringan diatas saraf fasialis) atau tanda Trousseau (spasme karpopedal bila tekanan darah ditahan pada 20 mmHg diatas sistolik selama 3 menit), dan kadang-kadang katarak atau gigi geligi tidak normal.

Gambaran klinis


  1. Gambaran khas Albright hereditary osteodystrophy (perawakan pendek, muka bulat
  2. Metakarpal pendek,
  3. Kalsifikasi subkutan; pseudohipoparatiroid tipe Ia,
  4. Syndrom DiGoerge (muka khas, kelainan jantung, tidak
    ada kelenjar thimus),
  5. Gambaran rakitis (kaki melengkung atau knock knees, metafisis tulang panjang melebar, daerah kostokondral menonjol, dahi menonjol) pada kasus defisiensi vitamin D.\

Pemeriksaan laboratorium

  1. Pemeriksaan kalsium total dan ion serum
  2. PTH
  3. Magnesium
  4. Fosfat
  5. Kreatinin
  6. Fosfatase alkali
  7. Kalsium urin
  8. Kadar 25-OH-D dan 1,25-diOH-D bila diduga terdapat penyakit tulang metabolik

Komplikasi


Kalsium dan magnesium (Mg) cenderung saling bertolak belakang. Hipokalsemia akan terjadi bila pemberian Mg tinggi. Keadaan ini biasanya ditemukan pada bayi premature yang ibunya mendapat tokolitik mengandung Mg. Hipomagnesia berat juga akan berakibat hipokalsemia karena MG dibutuhkan ssebagai kofaktor dalam pelepasan PTH. Jadi kedua keadaan ekstrem Mg akan berakibat hipokalsemia

Pasien dengan hipokalsemia, hipokalsiuria, hiperfosfatemia, dan kadar PTH rendah menderita hipoparatiroid yang disebabkan oleh defek primer pada sintesis atu sekresi PTH. Kadar paratiroid meningkat ditemukan pada keadaan hipokalsemia atau resistensi terhadap PTH (pseudoparatiroid) sebagai usaha kompensasi.

Tatalaksana

  1. Pemberian Kalssium Glukonat 10% (93 mg Ca elemental dalam 10 ml), 1-2 ml/kgBB dalam 10 menit.
  2. Kalsium klorida (dapat mengakibatkan asidosis metabolik).
  3. Pemberian infus kalsium intravena (bila keadaan akut sudah reda).
  4. Kalsitriol(20-60 ng/kgBB/hari) dan suplemen kalsium oral
    (30-75 mg Ca elemental/kgBB/hari).

Pemantauan

  1. Untuk memantau hiperkalsemia, hiperkalsiuria dan nefrokalsinosis perlu dilakukan pemeriksaan kalsium serum, kreatinin, dan USG ginjal.

Sumber : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Ilmu kesehatan anak : Buku panduan belajar koas, Udayana University Press