Apa yang dimaksud dengan Hipnosis?

Hipnosis adalah proses menginduksi keadaan hipersugesti pada orang lain di mana pengalaman, ingatan, dan perilakunya dipengaruhi oleh sugesti hingga tingkat yang lebih tinggi daripada di keadaan normal. Arti lainnya yakni keadaan hipersugesti.

Sumber : David Matsumoto, The Cambridge Dictionary of Psychology

Hipnosis berasal dari kata Hypnos yang berarti tidur namun hipnosis itu sendiri bukanlah tidur. secara sederhana, hipnosis adalah fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan, dan peran alam sadar berkurang. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat mudah dipengaruhi karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic, sudah tidak lagi mengambil peranan.

Berikut beberapat pengertian hipnosiss menurut beberapa ahli :

  • Menurut Ali Akbar Navis hipnosis merupakan kemampuan untuk membawa seseorang ke dalam kondisi Hypnos, yaitu suatu kondisi kesadaran yang sangat mudah menerima berbagai saran atau sugesti [1].

  • Eric Siregar juga berpendapat bahwa hipnosis merupakkan seni komunikasi untuk mengeksplor alam bawah sadar dengan cara menurunkan gelombang otak dari beta menjadi alfa dan teta, sehingga bisa meningkatkan kondisi kesadaran.[2]

  • Dalam buku The Miracle Conversational Hipnosis Idrus Perkasa Putra juga berpendapat bahwa hipnosis merupakan sebuah kondisi santai, fokus, atau konsentrasi, sebuah seni komunikasi dengan seseorang maupun sekelompok yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pikiran bawah sadar manusia. [3]

  • Menurut Milton H. Ericson juga berpendapat bahwa hipnosis adalah suatu metode berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal, yang persuasif dan segestif kepada kepada seorang klien sehingga dia menjadi kreatif (berimajinasi dengan emosional dan terbuka wawasan internalnya), kemudian bereaksi sesuai dengan sistim nilai dasar spiritual yang dimiliki.[4]

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipnosis merupakan seni komunikasi membawa seseorang pada suatu kondisi mudah menerima saran / sugesti, kondisi dimana pikiran kritis logis sedikit atau tidak difungsikan. Pikiran yang sangat berperan dalam situasi seperti ini adalah pikiran bawah sadar. Melalui keadaan inilah pendidik bisa menerapkan Hypnoteaching karena kondisi peeserta didik mudah menerima informasi.

Sejarah Lahirnya Hipnosis


Catatan sejarah tertua tentang hipnosis yang diketahui saat ini berasal dari Cina pada 2.600 SM ada seorang tokoh kedokteran bernama Wong Tai. Ia menuliskan mengenai pengobatan yang menggunakan keadaan mirip tidur dengan mengucapkan mantra. Hal ini pun dipandang sebagai praktik dari hipnosis.

Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa mesir Kuno pada 1552 SM. Diceritakan disebuah kuil yang dinamai Kuil Tidur tempat para pendeta mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangannya di kepala pasien sambil mengucapkan mantra untuk penyembuhan.

Pada abad 18 muncul beberapa tokoh hipnotis modern, yaitu Franz Anton Mesmer, pada masanya hipnotis dikenal dengan sebutan mesmerism atau magnetism. Frans Anton Mesmer bekerja sama dengan Pastor Jesuit dan Maximilian Heil yang merupakan astronomer kerajaan di Wina.

Pada tahun 1780 Marquis de Puysegur melakukan eksperimen dengan hipnosis, salah satu subyek hipnosisnya bernama Victor dapat menunjukkan sebuah kondisi yang mirip tidur saat proses magnetisasi. John Eliotson juga menaruh minat pada magnetism, ia seorang professor di London. Di tahun 1837 ia melakukan eksperimen dengan menggunakan operasi tanpa nyeri menggunakan hipnosis.

Pada tahun 1841 James Braid seorang dokter di Inggris juga turut serta dalam mengembangkan magnetism. Hipnosis dikembangkan oleh Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, Milton Hyland Erickson yang dikenal sebagai bapak hipnoterapi modern. Tak berhenti disitu sampai saat ini hipnosis terus berkembang dan masuk dalam segala aktivitas dan aspek kehidupan termasuk dakam dunia pendidikan. [5]

Melihat sejarah hipnosis, dapat kita ketahui bahwa metode ini secara perlahan telah menunjukkan keberadaannya mulai dari dunia medis misal hipnopsis yang diterapkan pada ibu melahirkan ( Hypnobirthing) . Selain itu, hipnosis juga banyak dipakai di bidang olahraga dan pendidikan. Sebab, hipnosis dipercaya bisa mengubah mekanisme otak manusia dalam menginterpretasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan perilaku.

Pikiran Sadar dan Bawah Sadar


Menurut Ibrahim Elfiky yang mengutip pendapat Syekh Muhammad Mutawalli al – Syarawi bahwa pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih baik dan menjamin masa depan diri dan keluarganya. [6]

Pikiran merupakan hal penting bagi manusia, karena pikiran merupakan “teman” bagi manusia selama hidupnya. Ada dua pikiran yang selalu digunakan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Pikiran sadar

Pikiran sadar bekerja dengan sangat nyata, artinya orang yang bekerja dengan pikiran sadar akan bekerja dengan sadar diri, mengerti betul apa yang sedang dikerjakan atau apa yang sedang dipikirkan, seperti kegiatan manusia pada umumnya. Pikiran sadar dalam kehidupan manusia sehari – hari biasa disebut pikiran yang selalu menggunakan nalar, logika dan bersifat analitis. Apapun yang ditangkap melalui panca indra biasanya disampaikan sesuai dengan apa yang ditangkap.7

Secara fisik, pikiran sadar terletak pada otak kiri yang memiliki fungsi untuk mengakses bahasa verbal, logika, angka – angka, urutan, penilaian, perhitungan, analisis, linier, short time memory dan lain – lain. Pikiran sadar bersifat sangat kritis sehingga apapun informasi atau data yang masuk ke dalam otak kiri merupakan informasi yang bekerja sesuai fakta tanpa rekayasa apapun.

Dalam aplikasinya pikiran sadar adalah proses mental yang disadari dan bisa dikendalikan. Biasanya pikiran sadar ini bekerja sangat menonjol pada orang – orang yang mahir dan terampil dari segi kemampuan intelegent quotient . [8]

Pikiran bawah sadar

Pikiran bawah sadar beraksi dengan sangat halus, namun jelas dan pasti. Pikiran bawah sadar bekerja sangat efektif tergantung progam pemiliknya. Pikiran bawah sadar bersifat penyimpanan memori jangka panjang ( Long Memory ), bisa dipastikan bahwa setiap kejadian atau apapun yang kita pikirkan dan lakukan tersimpan secara baik.[9]

Pikiran bawah sadar bersifat netral sehingga tidak bisa membedakan antara realita dan imajinasi. Pikiran bawah sadar juga tidak bisa membedakan data negatif maupun data positif, semuanya tersimpan secara baik dalam memeori Pikiran bawah sadar. Jika Pikiran bawah sadar bisa membedakan mana data positif mana data negative, tiap manusia pasti tidak akan pernah memiliki kenangan buruk dalam hidupnya.

Pikiran bawah sadar bekerja tanpa sepengetahuan pikiran sadar, sehingga tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat pikiran bawah sadar merekam apapun kejadian yang terjadi dalam hidupnya.

Terdapat beberapa bentuk cara kerja pikiran bawah sadar diantaranya:[10]

  • Kemampuan pikiran sadar terpisah dari pikiran sadar
    Pikiran bawah sadar dapat mendengar atau melihat hal – hal tidak tertangkap oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar bisa memikirkan hal yang berbeda dengan yang yang dipikirkan pikiran sadar. Pikiran bawah sadar memiliki ketertarikan pada hal ia sukai, tetapi belum tentu menarik bagi pikiran sadar, Pikiran Bawah Sadar dapat mengendalikan aktivitas fisik tanpa disadari oleh pikiran sadar.pikiran bawah sadar dapat mengendalikan aktifitas fisik tanpa disadari oleh pikiran sadar dan dapat mengungkapkan idea tau pemikiran yang berada di luar jangkauan persepsi pikiran sadar.

  • Pikiran bawah sadar adalah gudang penyimpanan informasi
    Seseorang sebenarnya mempunyai pengetahuan yang sangat banyak. Namun, mereka seringkali tidak tahu bahwa mereka tahu. Pengetahuan itu bisa meliputi informasi yang berhubungan dengan fisik, emosi, psikologi atau intelektual yang dulunya diperoleh secara sadar melalui upaya keras. Namun, pengetahuan itu seakan – akan hilang karena telah berada di luar wilayah pengamatan pikiran sadar.

  • Pikiran bawah sadar adalah potensi yang belum digunakan
    Kemampuan Pikiran Bawah Sadar jauh melebihi pikiran sadar dalam soal persepsi, konsep, emosi dan respon. Pikiran Bawah Sadar berisi segala hal yang tidak diperhatikan, diabaikan, ditolak oleh pikiran sadar ditambah semua hal yang ada di pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mengakses dan menggunakan segala sesuatu yang ada di pikiran sadar.

  • Pikiran bawah sadar sadar mengamati dan memberikan respon dengan jujur
    Pengetahuan dan persepsi Pikiran Bawah Sadar tentang realitas bersifat langsung, tidak bias dan apa adanya. Pikiran Bawah Sadar menyerap dan mengerti realitas berdasarkan pengalaman nyata apa adanya, tanpa harus melewati proses pemberian makna atau penjelasan rumit, seperti dilakukan pikiran sadar. Pikiran Bawah Sadar tidak menyaring atau mendistorsi informasi agar sesuai dengan aturan atau acuan berpikir.

  • Pikiran bawah sadar menyerupai pikiran seorang anak
    Anak – anak lebih banyak berubungan atau menggunakan Pikiran Bawah Sadar mereka daripada orang dewasa. Pada saat kecil, pikiran sadar anak belum berkembang sepenuhnya sehingga anak perlu mengakses Pikiran Bawah Sadar mereka untuk membantu belajar berkembang. Dengan demikian, sifat dan perilaku anak mencerminkan pikiran bawah sadar orang dewasa. Anak – anak sering kali lebih responsive terhadap proses bawah sadar dan lebih awas dalam pengamatan mereka dibandingkan dengan orang dewasa.

  • Pikiran bawah sadar adalah sumber emosi
    Emosi bersifat tidak logis, tidak rasional, dan tidak sadar. Emosi bersifat alamiah dan merupakan bentuk komunikasi bawah sadar yang sangat bermanfaat. Emosi memberitahu bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu meskipun kita tidak sadar akan apa yang kita rasakan.

  • Pikiran bawah sadar bersifat universal
    Pikiran Bawah Sadar sebenarnya merupakan gambaran fakta bahwa semua orange pada awalnya, saat dilahirkan hanyalah manusia biasa yang sama – sama membawa kemampuan mental dan fisik yang dapat dikembangkan, serta membawa kemampuan belajar alamiah.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa pikiran bawah sadar lebih banyak berperan dalam membentuk suatu konsep diri pada manusia dikarenakan pikiran bawah sadar tersebut mampu mengkap dan menyimpan lebih banyak informasi dari pada pikiran sadar. Oleh karena itu, dalam penerapan Hypnoteaching diharuskan menggunakan bahasa yang positf atau persuasif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan sifat pikiran bawah sadar yang tidak bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.

Referensi :

  1. Ali Akbar Navis, Hypnoteaching (Jogjakarta: Ar Ruz Media, 2013), 129.
  2. Eric Siregar, Dahsyatnya Kata – kata (Jakarta: SaLaris Publisher, 2014), 3.
  3. Idrus Perkasa Putra, The Miracle Conversational Hypnosis, (Yogyakarta: Pohon Cahaya, 2012), 21
  4. Mohammad Noer, Hypnoteaching for Succes Learning , (Yogyakarta: Pedagogia, 2010), 17
  5. Idrus Perkasa Putra, The Miracle Conversational Hypnosis, 24
  6. Ibrahim Elfiky, Terapi Berfikir Positif (Jakarta: Zaman, 2013), 3.
  7. Eric Siregar, Aktifkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Jakarta: Buku Seru, 2014), 15.
  8. Ibid, 15.
  9. Ibid, 15.
  10. Adi W. Gunawan, Hypnoterapi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), 19