Apa yang dimaksud dengan hindsight bias?

Hindsight bias

Hindsight bias merupakan penyimpangan dalam judgment, dimana indivdiu menilai bahwa sebenarnya apa yang sudah terjadi dapat diperkirakan sebelumnya, sekalipun pada kenyataannya tidak tersedia informasi yang memadai untuk membuat perkiraan di waktu itu. Apa yang dimaksud dengan hindsight bias?

2 Likes

Istilah hindsight menggambarkan suatu fenomena yang mana individual acapkali menjadi bijaksana hanya setelah mengetahui munculan (Blank, Musch, & Pohl, 2007). Fischhoff (1975), menyatakan:

Hindsight and foresight differ formally in the information available to the observer. The hindsightful judge possesses outcome knowledge, that is, he knows how things turned out. The foresightful judge does not. Although foresight usually implies looking at the future, in the absence of outcome knowledge, past and future events can be equally inscrutable.

Menurut pengertian tersebut bias hindsight dapat dipahami dari dua perspektif, yaitu perspektif evaluator dan perspektif pengambil keputusan. Evaluator memiliki informasi munculan karena berada pada posisi setelah kejadian, sementara pengambil keputusan tidak mengetahui informasi munculan karena berada pada posisi masa lalu.

Dengan demikian, bias hindsight dalam arti yang luas adalah ketidakmampuan in foresight untuk melihat bagaimana sesuatu akan terjadi di masa depan dan ketidakmampuan in hindsight untuk melihat bagaimana sesuatu terjadi di masa lampau (Kamin & Rachlinski, 1995). Secara operasional bias hindsight adalah perbedaan antara probabilitas subjektif estimasi terjadinya munculan tertentu antara orang yang mengetahui munculan dan orang yang tidak mengetahui munculan (Christensen­Szalanski & Willham, 1991; Lowe & Reckers, 2000; Schkade & Kilbourne, 1991).

Bias hindsight, sering juga disebut outcome effect, adalah kecenderungan individu
yang memiliki outcome knowledge untuk melakukan overestimate dari kemampuan
**mereka dalam memrediksi outcome tertentu ex ante (**Kadous 1996; Wasserman et al. 1991). Dengan demikian bias hindsight dapat dilihat sebagai ketidakmampuan in foresight untuk melihat bagaimana sesuatu akan terjadi di masa depan, atau ketidakmampuan in hindsight untuk melihat bagaimana sesuatu terjadi di masa lampau (Kamin dan Rachlinski 1995). Secara operasional bias hindsight didefinisikan sebagai perbedaan probabilitas subjektif mengenai terjadinya outcome tertentu antara individu yang sudah mengetahui outcome (hindsight) dan yang tidak memiliki outcome (foresight) (Christensen-Szalanski dan Willham 1991; Lowe dan Reckers 2000; Schkade dan Kilbourne 1991).

Keberadaan fenomena bias hindsight sangat kuat (robust) dan ditemukan pada beragam desain, material, dan ukuran (Campbell dan Tesser 1983; Guilbault et al. 2004; Pohl 2007). Fenomena ini juga diteliti pada berbagai bidang mulai dari politik sampai pada domain medik,ekonomi, hukum, dan keputusan sehari-hari lainnya (Harley 2007). Secara spesifik, misalnya terjadi pada bidang-bidang yang berkaitan dengan: kejadian-kejadian historis (Fischhoff 1975), eksperimen-eksperimen ilmiah (Davies 1987; Slovic dan Fischhoff 1977), informasi pengetahuan umum (Campbell dan Tesser 1983), diagnosa medik (Arkes et al. 1988; Arkes et al. 1981), pengauditan (Anderson et al. 1997; Lowe dan Reckers 1994; Pratt dan Stice 1994; Reimers dan Butler 1992; Smith dan Kida 1991), musibah teknologi (Verplanken dan Pieters 1988), politik (Levi dan Pryor 1987), hukum (Smith dan Greene 2005; Stallard dan Worthington 1998), etika bisnis (Sligo dan Stirton 1998), penganggaran modal (Brown dan Solomon 1993), evaluasi kinerja manajerial oleh atasan (Brown dan Solomon 1987), dan lain sebagainya.

Referensi

http://jaki.ui.ac.id/index.php/home/article/download/149/149