Apa yang dimaksud dengan hasrat menurut psikologi?

Hasrat

Menurut kamus bahasa Indonesia, hasrat merupakan keinginan (harapan) yang kuat dalam diri seseorang. Bagaimana menurut kajian psikologi ?

Menurut Freud (1993) insting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu sumber rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya disebut hasrat, sedangkan rangsangan jasmaniah dari mana hasrat itu muncul disebut kebutuhan.

Keadaan lapar dapat digambarkan secara fisiologis sebagai keadaan kekurangan makanan pada jaringan-jaringan tubuh, sedangan secara psikologis diwujudkan dalam bentuk hasrat akan makanan.

Hasrat berfungsi sebagai motif bagi (motif) tingkah laku. Orang yang lapar mencari makanan. Karena itu insting-insting dilihat sebagai faktor-faktor pendorong kepribadian. Mereka tidak hanya mendorong tingkah laku tetapi juga menentukan arah yang akan ditempuh tingkah laku. Dengan kata lain, insting menjalankan kontrol selektif terhadap tingkah laku dengan meningkatkan kepekaan terhadap jenis-jenis stimulasi tertentu. Orang yang lapar lebih peka terhadap stimulus-stimulus makanan.

Tujuan dari insting lapar ialah menghilangkan kekurangan makanan, yang tentu saja terpenuhi dengan memakan makanan. Seluruh kegiatan yang menjembatani antara munculnya suatu hasrat dan pemenuhan kebutuhan.

Hasrat ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang.

Berkaitan dengan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasrat adalah perwujudan secara psikologis maupun fisiologis untuk memenuhi suatu kebutuhan atas rangsangan tertentu yang muncul pada diri individu yang disebabkan oleh faktor dari dalam individu sendiri maupun dari luar individu atau pengaruh eksternal.

Ciri-Ciri Hasrat

Menurut sarlito (1998) tujuan kemauan adalah pelaksanaan untuk mencapai suatu yang diinginkan. Dalam istilah sehari-hari kemauan dapat disamakan dengan hasrat atau kehendak. Hasrat ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Hasrat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Hasrat merupakan “motor” penggerak perbuatan dan kelakuan manusia.

  • Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif maupun negatif. Positif berarti mencapai sesuatu yang dianggap berharga atau berguna baginya. Sedangkan negative berarti menghindari sesuatu yang dianggap tidak berharga baginya.

  • Hasrat selamanya tidak terpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain hasrat tidak dapat dipisah dengan pekerjaan jiwa yang lain.

  • Hasrat di arahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka di dalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan.