Apa yang dimaksud dengan Hardskill dan Softskill?

Ada beberapa keterampilan utama yang dapat berkontribusi atas keberhasilan sebuah pekerjaan, tergantung apa posisi dan tanggung jawab yang akan diemban. Keterampilan utama ini terbagi atas 2 kelompok, yaitu hard skill dan soft skill .

Apa yang dimaksud dengan Hardskill dan Softskill?

Menurut Arhamuwildan dikutip dalam Jurnal Ni Kadek Sirnawati, Hard Skill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Hardskill merupakan keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu.

Sedangkan Menurut Faizal Alam Islami, Hard skill adalah pengetahuan dan kemampuan teknis yang dimiliki seseorang. Untuk itu berdasarkan pengertian tersebut maka hard skill dapat diartikan sebagai keahlian seseorang yang sesuai dengan bidangnya. Dan hard skill memiliki peran yang sangat penting untuk dikembangkan untuk bekal dalam dunia kerja. Maksud dari peran tersebut adalah seseorang akan melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar sesuai dengan hard skill yang dia miliki.

Menurut Depdikbud dikutip dalam Skripsi Linda Azmy Azizi, Soft Skill yaitu tingkah laku, sikap, dapat beradaptasi, dapat bekerja dalam team. Sedangkan Menurut Faizal Alam Islami, Soft skill adalah Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (Intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan untuk kerja secara maksimal.

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : kesadaran diri (percaya diri, penilaian diri, sifat & preferensi, kesadaran emosional) keterampilan diri dan (perbaikan, kontrol diri, kepercayaan, kelayakan, manajemen waktu, proaktif, hati nurani).

Sedangkan interpersonal skill mencakup kepedulian sosial (kesadaran politik, mengembangkan orang lain, memanfaatkan keragaman, orientasi pelayanan, empati dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi, manajemen konflik, kerjasama, kerja tim, sinergi).