Apa yang dimaksud dengan Gothic Novel atau Gothic Romance?

Gothic novel

Gothic novel atau Gothic romance merupakan sebuah kisah teror dan ketegangan, biasanya berlatar di kastil atau biara tua yang suram (oleh karena itu, ‘gotik’ istilah yang diterapkan pada arsitektur abad pertengahan dan dengan demikian dikaitkan pada abad ke-18 dengan takhayul).

Menyusul kemunculan The Castle of Otranto (1764) karya Horace Walpole, gothic novel berkembang pesat di Inggris dari tahun 1790-an hingga 1820-an, yang didominasi oleh Ann Radcliffe, yang karyanya yakni Mysteries of Udolpho (1794) banyak ditiru. Dia berhati-hati untuk menjelaskan kejadian yang tampaknya supernatural dalam ceritanya, tetapi penulis lain, seperti M. G. Lewis dalam The Monk (1796) menggunakan hantu dan setan secara bebas bersama dengan adegan kekejaman dan horor.

Dalam pengertian yang lebih luas, banyak novel yang tidak memiliki latar abad pertengahan, tetapi memiliki suasana yang sama menyeramkan, atau sesak, telah digolongkan sebagai gothic. Frankenstein karya Mary Shelley (1818) adalah contoh yang terkenal, dan ada beberapa dongeng dan novel Amerika yang penting dengan elemen gotik yang kuat dalam pengertian ini, dari Poe hingga Faulkner dan seterusnya. Beragam roman wanita modern yang populer, yang berurusan dengan pahlawan wanita yang terancam punah seperti Jane Eyre (1847) dari Charlotte Bronte dan Rebecca (1938) dari Daphne du Maurier juga disebut sebagai gothic.

Sumber:
The Concise Oxford Dictionary of Literary Terms (2001)