Apa yang dimaksud dengan gingivektomi?

Salah satu prosedur untuk meningkatkan akses dalam pengendalian plak adalah dengan gingivektomi.

Apa yang dimaksud dengan gingivektomi?

Gingivektomi adalah eksisi pada dinding jaringan lunak dari poket. Tujuannya adalah untuk mengeliminasi poket-poket. Dengan mengambil dinding poket, gingivektomi memungkinkan pandangan dan akses yang lebih baik untuk melakukan eliminasi kalkulus dan penghalusan permukaan akar dengan baik. Sehingga dapat tercipta lingkunagan yang lebih baik untuk penyembuhan gingiva dan restorasi kontur gingiva fisiologis.

Gingivektomi ditunjukkan dalam kasus di mana ada kelebihan jaringan gingiva. Prosedur gingivektomi ini dimana gingiva marginal akan dihapus untuk mengekspos lebih dari mahkota gigi. Dengan demikian, ini hanya ditunjukkan di mana CEJ lebih dari 2 mm dibawah margin gingiva bebas. Ini umumnya ditemui pada pasien dengan altered passive eruption di mana gigi dewasa tidak tampak telah erupsi dan terdapat jaringan gingiva berlebih menutupi mahkota klinis.

Hal ini juga terlihat pada pasien yang memiliki hiperplasia gingiva, yang dapat berhubungan dengan peradangan, konsumsi obat (misalnya mediasi antihipertensi, antiepilepsi) atau keturunan. Gingivektomi dilakukan untuk mengeluarkan kelebihan jaringan dan memungkinkan pembentukan dari margin gingiva normal sekitar 1 mm koronal CEJ. Sebuah gingivektomi hanya boleh dilakukan dengan jaringan gingiva yang memadai.

Persyaratan sebelum diakukan gingivektomi yaitu zona attached gingiva harus cukup lebar sehingga eksisi sebagian dari attached gingiva ini tetap dapat menyisahkan zona yang masih dapat berfungsi dengan baik, krista alveolar dibawahnya harus normal, dan tidak boleh ada defek atau poket infrabon.

Indikasi dan Kontra Indikasi Gingivektomi

Indikasi Gingivektomi yaitu :

  1. Eliminasi poket suprabony apabila dindingnya keras dan fibrous

  2. Eliminasi gingival enlargment

  3. Eliminasi abses periodontal suprabony

Kontra Indikasi gingivektomi yaitu :

  1. Apabila dibutuhkan bendah tulang atau pemeriksaan bentuk dan morfologi tulang
  2. Situasi dimana dasar poket lebih ke arah apikal dari muco-gingival junction
  3. Apabila frenulum atau perlekatan otot berada pada daerah pembedahan
  4. Bila oral hygiene pasien buruk
  5. Apabila pasien menderita penyakit atau kondisi tertentu

Teknik Gingivektomi

Anastesi lokal yang dalam dapat dicapai dengan penyuntikan dengan anastetikum pada mucobuccal fold. Untuk mengurangi perdarahan selama bedah, dilakuakn penyuntikan secara langsung pada tiap papila interdental yang direseksi. Biasanya prosedur gingivektomi dilakukan dengan anastesi lokal.

Beri tanda pada poket menggunakan forceps penanda poket. Forceps digunakan dengan memasukkan beak probingnya (yang lurus) kedasar poket dan tandai

kedalaman poketnya dengan menggunakan beak penusuknya. Buat titik-titik perdarahan diseluruh daerah yang memiliki poket, termasuk daerah papila interdental. Buat insisi lebih ke apikal dari titik perdarahan pada gingiva sampai mencapai permukaan gigi tepat didasar poketnya, yaitu tepat setinggi titik perdarahnanya. Buat insisi bergelombang dengan arah mesiodistal, serupa dengan bentuk gingiva yang naik turun (scalloped), seperti halnya melakukan festoon pada gigi tiruan. Pada bagian gigi tiruan pada bagian interdental, insisinya harus masuk lebih dalam ke jaringan.

Gunakan pisau gingivektomi dengan mata pisau yang tipis seperti orban knife untuk memisahkan gingiva interdental dan untuk menghubungkan insisi dengan gigi geligi. Kemudian jaringan gingiva yang tealah diinsisi dapat dilepas dengan memegang salah satu ujung jaringan yang telah terpisah sebagian menggunakan tissue forceps dan pisahkan jaringan sisanya menggunakan scalpel atau pisau.

Insisi yang dilakukan dengan baik maka poket akat tereliminasi, insisinya akan berbentuk bevel ke arah korona, bevelnya akan berakhir pada margin yang ujungnya berbentuk pisau (knife-edge) , dan jaringan sisia pemotongan akan berbentuk scalopped ditiap gigi (festoon). Terkadang melakukan festoon amat penting untuk memastikan terjadinya bentuk yang fisiologis dengan sulkus yang dangkal setelah fase penyembuhan. Koreksi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan orban knife.

Gingivektomi juga dapat dilakukan dengan teknik lain yaitu :

  1. Gingivektomi dengan elektrokauter/ bedah listrik
    Untuk pembentukan kontur gingiva diindikasikan gingivektomi dengan teknik bedah listrik atau eletrokauter. Teknik ini terbatas pada prosedur superficial seperti pengangkatan jaringan gingiva yang mengalami pembesaran, koreksi frenulum dan otot-otot perlekatan, insisi abses periodontal, flep perikoronal. Keuntungan dengan teknik ini adalah memungkinkan pembentukan kontur jaringan yang baik dan kontrol pendarahan. Sedangkan kerugian teknik ini tidak dapat digunakan pada penderita jantung yang menggunakan pacemaker (alat pacu jantung) yang tidak kompatibel. Selama prosedur akan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Bila ujung alat bedah listrik bersentuhan dengan tulang akan terjadi kerusakan tulang yang tidak dapat diperbaiki. Panas dari pemakain alat yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan jaringan dan kehilangan jaringan pendukdung. Ketika elektroda bersentuhan dengan akar akan menyebabkan cementum didaerah yang bersentuhan terbakar.

  2. Gingivektomi dengan laser
    Yang sering digunakan dalam kedokteran gigi adalah laser karbondioksida ( CO2) dan laser neodymium: yttriumaluminium-garnet ( Nd:YAG) yang mempunyai panjang gelombang 10,600 nm dan 1064 nm. Sinar laser CO2 digunakan untuk eksisi gingiva, meskipun penyembuhannya agak lama dibandingkan dengan penyembuhan bila menggunakan scalpel secara konvensional. Penggunaan sinar laser untuk bedah mulut harus memenuhi ukuran yang dianjurkan, untuk menghindari pantulan sinar pada permukaan alat yang dapat menimbulkan luka terhadap jaringan sekitaarnya dan penglihatan operator.

A post was merged into an existing topic: Bagaimana teknik untuk melakukan Gingivektomi?