Apa yang dimaksud dengan Giardiasis atau infeksi Giardia lamblia?

Giardia lamblia

Giardia lamblia merupakan protozoa yang dapat menjadi parasit. Salah satu ciri yang khas pada infeksi Giardia lamblia adalah feces terlihat berlemak.

Apa yang dimaksud dengan Giardiasis atau infeksi Giardia lamblia?

Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia. Nama lain dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.

Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia dinamakan giardiasis. Penyakit ini terdapat di negara berkembang yang beriklim panas.

Infeksi G. lamblia pada anak

Infeksi G. lamblia lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa. Pada negara berkembang, hampir 100% anak mengalami infeksi G. lamblia saat 2 tahun pertama kehidupan. Pajanan terhadap parasit kemungkinan terjadi dalam interval yang sering, sehingga sebagian orang melihat G. lamblia sebagai flora normal pada individu yang tinggal di negara berkembang.

Gejala klinis pada anak serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa. Diare, anoreksia dan penurunan berat badan merupakan gelaja yang sering ditemukan. Konsekuensi yang paling sering dilaporkan dan berpotensi menjadi serius adalah insufisiensi nutrisi. Pada bayi dan anak, insufisiensi nutrisi dapat memiliki efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan. Bentuk utama gangguan nutrisi yang berhubungan dengan G. lamblia adalah penurunan berat badan atau pada anak, ‘failure to thrive’, istilah yang menggambarkan pertumbuhan lebih lambat daripada seharusnya. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mengejar pertumbuhannya dan menyelesaikan perkembangan pubertas.


Gambar Infeksi Giardia lamblia

Gejala klinis

Setengah dari orang yang terinfeksi G. lamblia asimtomatik dan sebagian besar dari mereka menjadi pembawa (carrier). Gejala yang sering terjadi adalah diare berkepanjangan; dapat ringan dengan produksi tinja semisolid atau dapat intensif dengan produksi tinja cair. Jika tidak diobati, diare akan berlangsung hingga berbulan-bulan.

Infeksi kronik dicirikan dengan steatore karena gangguan absorbsi lemak serta terdapat gangguan absorbsi karoten, folat, dan vitamin B12.

Penyerapan bilirubin oleh G. lamblia menghambat aktivitas lipase pankreatik. Kelainan fungsi usus halus ini disebut sindrom malabsorpsi klasik dengan gejala penurunan berat badan, kelelahan, kembung, dan feses berbau busuk. Selain itu, sebagian orang dapat mengeluhkan ketidaknyamanan epigastrik, anoreksia dan nyeri.

Diagnosis

Diagnosis definitif terhadap G. lamblia ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopik dengan menemukan bentuk tropozoit dalam tinja encer dan cairan duodenum atau bentuk kista dalam tinja padat. Bentuk tropozoit hanya dapat ditemukan dalam tinja segar. Dalam sediaan basah dengan larutan iodin atau dalam sediaan yang dipulas dengan trikrom morfologi G. lamblia dapat dibedakan dengan jelas dari protozoa lain.

Pencegahan Penyakit

Adapun cara yan dapat kita lakukan untuk meminimalisir atau mencegah menular atau tersebarnya protozoa parasit Giardia Lamblia ini dengan melakukan berbagai cara, seperti:

  1. Mengkonsumsi air minum yang sudah melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
  2. Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan sangat diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.
  3. Melindungi tempat persediaan air dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).
  4. Meningkatkan higinitas perorangan,misalnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
  5. Penyediaan makanan yang bersih dan baik.

Pencegahan infeksi parasit ini terutama dengan memperhatikan hygiene perorangan, keluarga, dan kelompok., dengan menghindari air minum yang terkontaminasi . Sanitasi air minum untuk mencegah terjadinya epidemi giardiasis dilakukan dengan metode coagulation-sedimentation-filtration. Klorinasi air minum untuk mengeliminasi kista memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi dan kontak yang lebih lama pada biasanya.

Proteksi individu dapat dilakukan dengan merebus air sampai mendidih minimal 1 menit. Bila air tidak dapat direbus, dapat diberikan 2-4 tetes kaporit untuk setiap liter air dan tunggu selama 60 menit sebelum diminum. Bila airnya dingin dibutuhkan waktu semalam untuk membunuh kista G.intestinalis. Memanaskan makanan atau makanan yang matang dapat mencegah infeksi kista G.intestinalis.

Pada daerah terbuka dimana jarang ditemukan air di permukaan tanah, memerlukan penyaringan dengan filter yang memiliki nominal 1-pori ukuran mikrometer. Disarankan untuk menggunakan yodium atau klorin dioksida pada air yang akan dikonsumsi. Parameter air seperti suhu, kekeruhan, dan kepekatan juga dapat mempengaruhi efektivitas suatu perawatan terhadap infeksi.

Pengobatan Giardiasis

Pada beberapa kasus, infeksi giardia tidak menunjukkan gejala sehingga penderitanya merasa tidak membutuhkan perawatan, kecuali jika berpotensi untuk menyebarkan penyakit ini ke lingkungan sekitarnya.

Walau parasit yang menyebabkan infeksi ini akan hilang dari tubuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, penderita giardiasis mungkin masih akan memiliki gangguan pencernaan selama beberapa waktu. Penderita giardiasis yang mengalami dehidrasi akibat kondisi ini akan disarankan untuk meminum banyak air agar tubuh tidak kekurangan cairan dan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Obat-obatan yang digunakan untuk giardiasis tidak semuanya memberikan hasil yang sama bagi penderitanya. Namun demikian, gejala infeksi giardia yang parah biasanya akan langsung ditangani dengan pemberian obat-obatan antiparasit, seperti:

  • Metronidazole – Antibiotik yang paling umum digunakan untuk giardiasis ini memiliki beberapa potensi efek samping seperti mual, dan rasa metal di mulut sehabis mengonsumsi obat ini.

  • Nitazoxanide – Obat berbentuk cairan ini aman digunakan oleh penderita anak. Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain mual, perut kembung, mata berwarna kuning, dan air urine yang berwarna kuning terang.

  • Tinidazole – Obat yang memiliki cara kerja, hasil, dan efek samping yang sama dengan metronidazole namun dengan dosis yang lebih besar karena hanya diberikan sebanyak satu kali saja.

  • Paromomycin – Obat yang bisa digunakan oleh perempuan hamil, karena memiliki risiko cacat lahir yang rendah dibanding antibiotik lainnya. Walau demikian perempuan hamil sebaiknya mengonsumsi obat ini setelah persalinan atau berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Perhatikan selalu instruksi dokter maupun keterangan yang tertera dalam kemasan obat sebelum mengonsumsinya. Diskusikan dengan dokter jika penderita adalah bayi, perempuan hamil, atau memiliki gejala yang dirasa ringan. Dokter akan menyesuaikan pengobatan sesuai dengan kondisi tubuh, kesehatan, dan respons pasien terhadap pengobatan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, giardiasis dapat menyebabkan penderitanya merasakan gejalanya walau parasit telah meninggalkan tubuh. Apabila tidak tertangani dengan baik, penderita (khususnya bayi dan anak) juga berisiko terkena komplikasi seperti:

  • Dehidrasi. Ini dipicu oleh diare parah dan dapat mengganggu tubuh dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
  • Intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan tubuh dalam mencerna kandungan gula dalam susu dengan baik, dan dapat terus berlanjut walau infeksi telah hilang.
  • Perkembangan fisik dan mental yang terhambat akibat malnutrisi yang terpicu oleh diare kronis dari kondisi ini.

Referensi :