Apa yang dimaksud dengan Gestur Tubuh?

Gestur

Gesture merupakan kombinasi dari bentuk tangan, orientasi dan gerakan tangan, lengan atau tubuh dan ekspresi wajah untuk menyampaikan pesan dari seseorang.

Gestur atau Gesture adalah komunikasi non verbal berupa gerak tubuh yang meliputi ekspresi wajah, tangan, bahu, jari-jari atau tubuh lainnya yang biasanya digunakan secara bersamaan tanpa disadari ataupun secara sadar pada saat berkomunikasi untuk memberikan pemahaman pada saat berkomunikasi yang juga memiliki pesan-pesan tertentu.

Gestur, menurut Kendon, adalah suatu bentuk komunikasi non verbal dengan aksi tubuh yang terlihat mengkomunikasikan pesan-pesan tertentu, baik sebagai pengganti bahasa atau bersamaan dan paralel dengan kata-kata. Gesture berfungsi untuk mengkomunikasikan arti dari pernyataan yang dikatakan manusia. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa gesture tidak hanya memberikan informasi tentang tingkah laku dan proses berfikir seseorang, tetapi juga gesture dapat menyampaikan informasi yang tidak mudah disampaikan melalui bahasa lisan. Selain itu, gesture digunakan sebagai bagian dari tindakan komunikasi yang disengaja sebagai pelengkap dalam berkomunikasi.

Gesture, merupakan sumber informasi penting, karena gerakan tubuh mendukung komunikasi lisan, mengurangi ambiguitas bahas, dan meningkatkan pemahaman konsep.

Kategori Gesture


Ekman dan Friesen mengkategorikan gesture (gerak tubuh) sebagai berikut (Hendra 2014, h. 51-54):

  1. Emblem
    Emblem merupakan terjemahan pesan non verbal yang melukiskan suatu makna bagi suatu kelompok sosial.

  2. Ilustrator
    Ilustrator merupakan tanda-tanda non verbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu. Beberapa bentuk-bentuk yang harus diperhatikan didalam ilustrator adalah sebagai berikut:

    • Batons adalah suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan tertentu pada suatu pesan yang disampaikan.
    • Ideograps adalah gerakan yang membuat peta atau mengarahkan pikiran. Penampilan wajah sangat bergantung terhadap orang yang menanggapi atau menafsirkannya.
    • Deitic movements adalah gerakan untuk menunjukkan sesuatu.
    • Apatial movements adalah gerakan yang melukiskan besar kecilnya ruangan.
    • Kinetographs adalah gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.
    • Rhytmic movements adalah gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.
    • Pictographs adalah gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
    • Emblematic movements adalah gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.

    Batasan antara setiap bentuk ilustrator seperti uraian di atas biasanya kurang jelas karena seseorang tidak selalu menggunakann satu bentuk, tetapi beberapa bentuk non verbal sekaligus dalam berkomunikasi.

  3. Adaptor
    Adaptor merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Gerakan ini berfungsi menyebarkan atau membagi ketegangan anggota tubuh. Ada beberapa jenis adaptor antara lain:

    • Self adaptor. Misalnya menggaruk kepala untuk menunjukkan kebingungan.
    • Alter adaptor merupakan gerakan adaptor yang diarahkan kepada orang lain. Misalnya mengusap-usap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang.
    • Obyek adaptor merupakan gerakan adaptor yang diarahkan kepada obyek tertentu. Gerakan adaptor sebenarnya gerakan seseorang yang menggambarkan perilaku ikonik dan intrinsik yang kadang-kadang secara sadar dilakukan pada dirinya sendiri; kecuali untuk orang lain maka adaptor bertujuan menumbuhkan interaksi dan komunikasi.
  4. Regulator
    Regulator merupakan gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi sesama. Contoh, kita menggunakan kontak mata sebagai memperhatikan orang lain. Regulator merupakan tanda utama yang bersifat interaktif, bentuknya ikonik dan intrinsik.

  5. Affect Display
    Perilaku affect display selalu menggambarkan perasaan dan emosi. Wajah merupakan media yang paling digunakan untuk menunjukkan reaksi terhadap pesan yang direspons. Bentuk affect display bersifat intrinsik yang digunakan untuk fungsi interaktif dan informasi.

Referensi :

Hendra Purnama, Seni Bicara dan Bahasa Tubuh, (Yogyakarta: Mantra Books, 2014)