Apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian narsistik ?

Narsisme

Narsisme (Narcissist) adalah cinta diri sendiri yang sangat ekstrim, paham yang menganggap diri sendiri sangat superior dan sangat penting ada atau perhatian yang sangat berlebihan kepada diri sendiri, dan kurang atau tidak adanya perhatian kepada orang lain.

Apa yang dimaksud dengan narsistik ?

A post was merged into an existing topic: Apa saja ciri-ciri atau gejala orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik ?

Penyakit kepribadian narsisistik (bahasa Inggris: Narcissistic personality disorder, disingkat NPD) adalah sebuah penyakit kepribadian dimana terdapat susunan jangka panjang dari perilaku abnormal yang dikarakteristikkan oleh perasaan berlebihan terhadap diri sendiri, kebutuhan untuk penyanjungan dan kurangnya pemahaman perasaan lainnya. Orang yang terserang dampaknya seringkali menghabiskan waktu dengan berpikir tentang meraih kekuasaan atau kesuksesan, atau tentang penampilan mereka. Mereka sering memanfaatkan orang-orang sekitar mereka. Perilaku tersebut biasanya dimulai pada awal masa dewasa, dan terjadi pada berbagai keadaan

Gangguan kepribadian narsisistik adalah suatu gangguan kejiwaan yang langka. Laki-laki lebih rentan untuk mengalami gangguan ini dibandingkan wanita. Sering kali gangguan kepribadian narsisistik muncul pada masa remaja atau dewasa muda. Ciri kepribadian narsisistik dapat muncul pada masa kanak-kanak atau remaja. Namun ini tidak berarti bahwa ciri kepribadian ini akan berlanjut menjadi sebuah gangguan kepribadian.

Penyebab


Sampai sekarang, penyebab gangguan ini belum diketahui. Meskipun begitu, berdasarkan para ahli, perilaku orangtua sangat berkaitan dengan gangguan kepribadian narsisistik ini, termasuk kekerasan, ditinggalkan, dimanjakan, dan apabila anak dipuji terlalu berlebihan. Meskipun belum diketahui pasti, namun para peneliti menduga bahwa anak yang dibesarkan oleh orang tua yang terlalu menekankan keistimewaan anak dan terlalu mengkritisi rasa takut dan kegagalan memiliki risiko untuk mengalami gangguan ini. Faktor gen atau masalah fisik dan psikologis juga menjadi salah satu penyebab gangguan kepribadian ini.

Pengobatan


Psikoterapi merupakan perawatan terbaik yang biasanya dilakukan bersama psikiater maupun psikolog. Terapi ini membantu pasien agar lebih peka terhadap orang lain dan membantu pasien untuk memahami perasaannya dan perilakunya sendiri. Terdapat juga metode lain bernama metode perilaku kognitif yang dapat membantu menemukan perilaku yang tidak sehat dan mengubahnya dengan yang sehat. Selain itu, obat anti depresi juga kadang digunakan bagi pasien yang menderita depresi maupun kecemasan.

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.

Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu.

Menurut Mayo Clinic, gejala gangguan narsisme berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) antara lain :

  1. Memiliki rasa percaya diri yang berlebihan

  2. Mengharap diakui sebagai superior bahkan tanpa prestasi yang menjamin itu

  3. Melebih-lebihkan prestasi dan bakat

  4. Sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan atau pasangan yang sempurna

  5. Percaya bahwa dirinya lebih unggul dan hanya dapat dipahami oleh atau asosiasi dengan orang-orang khusus

  6. Membutuhkan rasa kagum yang konstan

  7. Mengharapkan bantuan khusus

  8. Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan

  9. Memiliki ketidakmampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain

  10. Iri orang lain dan percaya bahwa orang lain iri padanya

  11. Berperilaku dengan cara yang arogan atau sombong

Menurut Healthmad, narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang ‘tidak sehat’, contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari.