Apa yang dimaksud dengan Gangguan Depersonalisasi ?

Gangguan depersonalisasi

Gangguan depersonalisasi (depersonalization disorder) merupakan gangguan jiwa yang menyebabkan seseorang memiliki perasaan bahwa hal-hal di sekitarnya adalah tidak nyata. Mereka merasa memiliki perasaan bahwa dapat mengamati diri dari luar tubuh sendiri dan mungkin merasa seperti kehilangan pegangan pada realitas atau hidup dalam mimpi.

Apa yang dimaksud dengan Gangguan Depersonalisasi ?

Menurut Semiun (2007) gangguan depersonalisasi adalah suatu ganguan yang menyebabkan penderita kehilangan atau distorsi diri yang sifatnya sementara atau terjadi sekali-kali. Individu yang mengalami gangguan ini merasa seolah-olah ukuran kaki dan tangan mereka berubah, seolah-olah mereka bertindak secara mekanik, seolah-olah mereka berada dalam mimpi, atau seolah-olah mereka keluar dari tubuh mereka dan melihat diri mereka dari kejauhan.

Menurut Sheila (2008) gangguan depersonalisasi adalah gangguan dengan gejala individu memiliki perasaan yang menetap dan berulang bahwa dirinya terpisah dari tubuhnya.

Menurut Zulkaida (2004) gangguan depersonalisasi adalah gangguan dengan adanya perubahan dalam persepsi atau pengalaman individu mengenai dirinya. Individu merasa asing terhadap diri dan sekelilingnya dan cukup menggangu dalam fungsi dirinya. Individu juga merasa perasaan atau pengalamannya terlepas dari dirinya, jauh dan itu bukan dirinya.

Menurut Davison dan Neale, gangguan depersonalisasi ditandai dengan adanya perubahan persepsi yang terjadi secara berulang atau menetap tentang diri (self) sendiri, dimana mereka untuk sementara waktu merasakan hilangnya keyakinan bahwa mereka merupakan individu yang nyata. Individu dengan gangguan depersonalisasi dapat berpikir bahwa dirinya adalah robot, merasa bahwa dirinya sedang bermimpi atau terpisah dari tubuh mereka, merasa melihat diri mereka dari kejauhan atau menonton diri mereka sendiri dalam suatu film.

Depersonalisasi berbeda dengan derealisasi, dimana depersonalisasi adalah perasaan bahwa tubuhnya atau dirinya sendiri menjadi aneh atau tidak lagi nyata, sedangkan derealisasi adalah persepsi individu tentang lingkungan sekitarnya yang berubah menjadi aneh atau tidak nyata. Depersonalisasi sering tampak pada individu yang mengalami gangguan kecemasan, depresi dan skizofrenia.

Karakteristik utama dari gangguan depersonalisasi adalah adanya perasaan pemisahan dan sesuatu hal menjadi tidak nyata. Proses dalam tubuh individu dan peristiwa di lingkungan sekitar sebenarnya berlangsung seperti biasa dan tidak ada perubahan berarti, namun mereka merasakan adanya perbedaan. Mereka merasakan bahwa beberapa bagian tubuhnya berubah menjadi asing bagi mereka, misalnya menjadi lebih besar atau lebih kecil daripada sebelumnya. Selain itu, mereka juga dapat merasa bahwa sebagian tubuh mereka tidak ada dan tidak nyata.