Apa yang dimaksud dengan fotografi jurnalistik?

jurnalistik juga mempunya pengambilan foto yang khas lho !

biasanya foto karya jurnalistik ini diambil saat seorang wartawan sedang melakukan liputan. awal mula fotografi ini tidak dijadikan sebuah karya seni, karena latar
belakang anggapan terhadap proses fotografi yang terlalu bergantung pada mesin dan
tidak perlu pendidikan khusus dalam proses penciptaannya serta hasil akhirnya yang
memungkinkan untuk digandakan dengan massal.

Menurut Soedarso dalam ( jurnal rekam, andrea,2015) fotografi jurnalistik adalah jenis seni yang kehadirannya justru karena dimanfaatkan untuk kepentingan lain selain ekspresi estetik, semisal kebutuhan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

hadirnya karya fotografi jurnalistik tentunya muncul dari konsep dan ide dasar yang
berkaitan erat dengan salah satu karakter fotografi jurnalistik, yaitu kemanusiaan. Hubungan pribadi manusia sebagai individu, satu individu dengan individu lain, manusia dengan lingkungan sosial sekitar, bahkan manusia dengan alam merupakan wilayah penggalian ekspresi bagi seorang fotografer jurnalistik yang dewasa ini sering disebut sebagai pewarta foto.

sumber : Jemmi, NovanAndrea. 2015. ESTETIKA FOTOGRAFI JURNALISTIK
DALAM KAITAN NILAI KEBAIKAN DAN KEBENARAN,OLAH RASA, DAN SINESTESIA.Jurnal Rekam, Vol. 11 No. 2

Fotografi jurnalistik jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya. Foto jurnalistik adalah bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik. Foto jurnalistik bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada etika yang selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus ditampilkan dalam sebuah frame. Hal terpenting dari fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang selalu didasarkan pada fakta obyektif semata.

Teknik foto jurnalistik haruslah memiliki unsur :

  1. Ide, setiap wartawan foto tidak boleh hanya melihat peristiwa yang sedang atau telah terjadi, tetapi harus dapat belajar dari ide agar bisa mengetahui sesuatu yang akan terjadi;
  2. Latar belakang, wartawan foto dituntut untuk mengetahui story di balik ide dan jika ada harus diketahui kemana arah story tersebut;
  3. Sumber daya manusianya, wartawan foto harus memiliki kemampuan untuk menampilkan story dalam bentuk foto;
  4. Lokasi, untuk mencapai unsur believeability dan orisinalitas karya, wartawan foto harus turun ke lapangan dan ikut serta secara langsung di tempat kejadian;
  5. Assembly , foto yang telah didapat harus di- assembling (dikembangkan) sehingga menjadi rangkaian yang utuh.

Hal-hal yang harus dicantumkan dalam foto yang diajukan pada media cetak antara lain :

  1. Caption text , yaitu teks yang sedikit menjelaskan atau memberi gambaran tentang foto. Biasanya diletakkan di samping atau di bawah foto yang bersangkutan;
  2. Credit tittle , yaitu teks yang lazimnya berada pada bingkai foto dan menyebutkan:

¨ pengambil foto dan dari institusi mana berasal, misalnya foto : Bejo/DIANNS;
¨ sumber foto, jika foto tersebut diambil dari media lain, misalnya foto : Tempo;