Apa yang dimaksud dengan Formalin?

Formalin seringkali disalah gunakan sebagai pengawet makanan di Indonesia. Secara umum, sulit membedakan makan yang mengandung formalin dengan yang tidak. Apa yang dimaksud dengan formalin ?

Formalin merupakan nama dagang dari senyawa formaldehida dalam air dengan konsentrasi sekitar 37%, biasanya ditambahkan 10-15% metanol sebagai penstabil untuk mencegah polimerisasi (The Merck Index 13th Edition, 2001). Formaldehida adalah gas dengan bau yang menyengat, tidak berwarna dan termasuk dalam golongan aldehida alifatis yang paling sederhana dengan rumus molekul CH2O (Patnaik, 1992). Formaldehida sangat mudah larut dalam air, alkohol, dan pelarut polar lainnya (WHO, 2002). Formaldehida memiliki bobot molekul 30,03, jarak lebur -118°C sampai -92°C, dan jarak didih -21°C sampai - 19°C (WHO, 2002). Rumus struktur formaldehida adalah sebagai berikut :

image

Penggunaan terbesar formaldehida yaitu untuk produksi resin dengan urea, fenol dan melamin, dan resin poliasetal. Selain itu, dalam dunia industri formaldehida banyak digunakan sebagai senyawa antara pada sintesis senyawa kimia yang selanjutnya digunakan dalam pembuatan plastik poliuretan dan poliester dan minyak pelumas sintetik (WHO, 1989; IARC, 1995; Reuss et al , 2003; Gerberich & Seaman, 2004). Formaldehida juga dimanfaatkan sebagai pengawet spesimen biologi dan desinfektan peralatan rumah sakit. Dalam dunia kosmetik formaldehida digunakan sebagai agen antimikroba dalam berbagai produk, antara lain sabun, shampoo , deodoran, losion, cairan penyegar mulut ( Cosmetic Ingredient Review Expert Panel , 1984; Reuss et al , 2003).

Pada sel mamalia, formaldehida merupakan zat antara yang penting dalam metabolisme normal asam amino seperti serin, glisin, metionin, dan kolin Formaldehida dimetabolisme oleh konjugat formaldehida-glutation menjadi hidroksimetilglutation yang lalu dimetabolisme menjadi format oleh formaldehida dehidrogenase. Formaldehida dieliminasi dari tubuh sebagai format dalam urin atau karbon dioksida dalam hembusan napas. Apabila formaldehida tidak dimetabolisme oleh formaldehida dehidrogenase, ia dapat membentuk tautan silang antara protein dan DNA utas tunggal (Naya & Nakahashi, 2005).

Penelitian mengenai efek formaldehida terhadap manusia telah banyak dilakukan. Studi menunjukkan bahwa inhalasi kronik formaldehida menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan (Zhang, Steinmaus, Eastmond, Xin, & Smith, 2008; Noisel, Bouchard, & Carrier, 2007). Paparan oral formaldehida dapat menginduksi ulser saluran cerna.

Studi efek genetik pada sel mukosa bukal atau nasal dan pada limfosit perifer telah diamati pada individu yang terpapar formaldehida. Beberapa studi menunjukkan terjadinya efek genetik seperti aberasi kromosom dan sister chromatid exchange pada limfosit perifer individu yang terpapar formaldehida. Studi genotoksisitas in vitro menunjukkan formaldehida bersifat genotoksik pada kultur sel mamalia. Ketika formaldehida mencapai nuclear DNA, ia membentuk tautan silang antara protein dan DNA (DNA-protein crosslinks /DPX). Perbaikan DPX yang tidak sempurna dapat mengarah pada terjadinya mutasi, khususnya mutasi kromosom dan mikronukleus pada sel yang berproliferasi. Karena reaktivitasnya yang sangat tinggi, formaldehida terutama menyebabkan efek genotoksik lokal pada tempat kontak (Speit & Schmid, 2006).

International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan formaldehida ke dalam kelompok 2A ( probably carcinogenic to human ). Namun pada Juni 2004 formaldehida diklasifikasi ulang dan dimasukkan ke dalam kelompok 1 berdasarkan bukti epidemiologis yang cukup bahwa formaldehida menyebabkan kanker nasofaringeal pada manusia (Bosetti, Mclaughlin, Tarone, Pira, & La Vecchia, 2008; Duhayon, Hoet, Van Maele-Fabry, Lison, 2008).

3 Likes

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Didalam formalin mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, biasanya ditambah methanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin dikenal sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri. Nama lain dari formalin adalah Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formaldehyde, dan Formalith.(Astawan,Made,2006).

Berat Molekul Formalin adalah 30,03 dengan Rumus Molekul HCOH. Karena kecilnya molekul ini memudahkan absorpsi dan distribusinya ke dalam sel tubuh. Gugus karbonil yang dimilikinya sangat aktif,dapat bereaksi dengan gugus –NH2 dari protein yang ada pada tubuh membentuk senyawa yang mengendap (Harmita, 2010).
Rumus bangun formalin:

gambar

Penggunaan Formalin


Penggunaan formalin antara lain sebagai pembunuh kuman sehingga digunakan sebagai pembersih lantai, gudang, pakaian dan kapal, pembasmi lalat dan serangga lainnya, bahan pembuat sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas, bahan pembentuk pupuk berupa urea, bahan pembuatan produk parfum, bahan pengawet produk kosmetik dan pengeras kuku, pencegah korosi untuk sumur minyak, bahan untuk isolasi busa, bahan perekat untuk produk kayu lapis (playwood), dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1 % ) digunakan sebagai pengawet, pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampo mobil, lilin dan karpet (Harmita, 2010).

Penggunaan formalin yang salah


Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin.

Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin


Seperti telah dipaparkan di muka, bahwa terdapat sejumlah produk yang secara sengaja ditambahkan formalin sebagai pengawet. Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung formalin atau tidak memang dibutuhkan uji laboratorium. Kita sebaiknya berhati-hati bila menjumpai produk pangan yang mempunyai ciri sebagai berikut :

  • Tahu

Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur/rusak/ busuk sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), terlampau keras, namun tidak padat, bau agak mengengat.

Efek Mengonsumsi Formalin dalam Jangka Pendek, diantarnya :

  • Jika terkena mata, maka akan terjadi iritasi, gatal dan penglihatan kabur.

  • Jika tertelan maka dapat menimbulkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, ginjal, dll.

  • Jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, batuk, diare dan gangguan paru- paru/ pernafasan. • Gangguan menstruasi dan kemandulan pada perempuan.

  • Luka pada ginjal, gangguan pernafasan, daya ingat terganggu, sulit tidur hingga kanker otak.

  • Jika bersentuhan dengan kulit dapat menyebabkan panas, mati rasa hingga radang kulit.

Bahaya Formalin


Formalin sangat berbahaya bila terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa :

  1. Luka baker pada kulit,
  2. Iritasi pada saluran pernafasan,
  3. Reaksi alergi
  4. Bahaya kanker pada manusia

Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat

  1. Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : sepert iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.

  2. Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.

  3. Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, ganggua pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan head dan kemandulan pada perempuan Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gatal- gatal, penglihatan kabur, dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan beronsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata

  4. Apabila tertelan maka mulut,tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi ( tekanan darah rendah ), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas, system susunan saraf pusat dan ginjal (Endah,2013).

Sample Makanan Yang Mengandung Formalin


Berikut adalah sample dari beberapa makanan yang mengandung formalin :

  • Bakso yang menggunakan formalin memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.

  • Kerupuk yang mengandung formalin kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

  • Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.

  • Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari 3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.

  • Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.

2 Likes