Apa yang dimaksud dengan Filtrum atau Philtrum?

Filtrum

Filtrum adalah lekukan antara tuberkel dan hidung.

Filtrum (bahasa Latin: philtrum) merupakan lekukan vertikal di bagian tengah bibir atas, umum terdapat pada banyak mamalia, yang memanjang dari bawah hidung hingga ke bibir atas. Bersama kelenjar rhinarium dan lubang hidung (nostril), filtrum diyakini sebagai kondisi primitif bagi mamalia secara umum.

Filtrum (philtrum)

Fungsi

Filtrum pada kebanyakan mamalia adalah alur sempit yang mampu membawa uap air dari mulut ke rhinarium atau bantalan hidung melalui kapiler untuk menjaga hidung agar tetap basah. Bantalan hidung yang basah mampu memerangkap partikel bau dengan lebih baik dibandingkan jika dalam kondisi kering, sehingga membantu dalam meningkatkan fungsi penciuman. Pada manusia dan kebanyakan primata, filtrum terletak memanjang di antara hidung dan bibir atas.

Perkembangan


Pada manusia, filtrum terbentuk di tempat proses nasomedial dan maksilari bertemu saat berlangsungnya perkembangan embrionik (bahasa sehari-hari dikenal sebagai garis hulse). Jika proses ini gagal, maka akan terbentuk bibir sumbing (kadang disebut “bibir kelinci”). Filtrum yang bentuknya rata dan halus bisa jadi merupakan gejala sindrom alkohol fetal atau sindrom Prader–Willi.

Filtrum manusia adalah bagian integral fisiognomi atau membaca karakter dan nasib melalui interpretasi dan studi tentang wajah seseorang. Bagi manusia dan sebagian besar primata, filtrum hanyalah sebatas ‘vestigial depresi medial’ antara hidung dan bibir atas. Filtrum manusia dibatasi oleh dua “lereng”, juga dikenal dengan ‘depresi infranasal’, namun tidak memiliki fungsi yang jelas. Hal itu mungkin karena primata yang lebih tinggi kebanyakan lebih mengandalkan visi ketimbang bau dan tidak perlu lagi bantalan hidung yang basah atau filtrum untuk menjaga agar bantalan hidung tetap basah. Meski demikian, primata seperti lemur masih menggunakan filtrum dan rinarium sebagai pembantu penciuman, tidak seperti monyet dan kera.

Variasi


Studi terhadap anak lelaki yang didiagnosis mengalami gangguan spektrum autisme menemukan bahwa lebar filtrum yang lebih luas daripada filtrum rata-rata adalah salah satu ciri kelainan fisik yang berhubungan dengan autisme.

Sumber : wikipedia