Apa yang dimaksud dengan film dokumenter?

Film dokumenter ( documentary film ) didefinisikan oleh Robert Flherty sebagai “karya ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality) .” Film dokumenter merupakan hasil interprestasi pribadi (pembuatnya) mengenai kenyataan tersebut. Misalnya, seorang sutradara ingin membuat film dokumenter mengenai pembatik di kota Pekalongan, maka ia akan membuat naskah yang ceritanya bersumber pada kegiatan para pembatik sehari-hari dan sedikit merekayasa agar menghasilkan kualitas film cerita dengan gambar yang baik.

Film dokumenter merupakan salah satu kategori film non fiksi yang dimaksudkan untuk mendokumentasikan beberapa aspek realitas, terutama untuk tujuan instruksi atau mempertahankan catatan sejarah. Ada empat kriteria yang menerangkan bahwa dokumenter adalah film non fiksi, antara lain sebagai berikut :

  • Setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman kejadian sebenarnya, tanpa interprestasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi. Bila pada film fiksi latar belakang ( setting ) adegan dirancang, pada film dokumenter latar belakang harus spontan otentik dengan situasi dan kondisi asli (apa adanya)

  • Yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa yang nyata (realita), sedangkan pada film fiksi ceritanya berdasarkan karangan (imajinatif).

  • Bila film dokumenter memiliki interprestasi kreatif, maka dalam film fiksi yang dimiliki adalah interprestasi imajinatif.

  • Sebagai sebuah film non fiksi, sutradara melakukan observasi pda peristiwa yang nyata, lalu melakukan perekaman gambar sesuai dengan apa adanya.

  • Apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot, dalam film dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan.

Lebih jauh lagi dapat diuraikan bahwa film dokumenter memiliki beberapa butir penting, antara lain sebagai berikut :

  • Artistik yang tidak hanya pada garapan, namun juga memilih peristiwa yang dihadirkan.

  • Pesan moral dari sudut pandang dan dari berbagai hal.

  • Ideologi yang berasal dari film yang diproduksi

Film dokumenter merupakan sebagai salah satu jenis film yang merupakan sebuah laporan aktual yang kreatif berdasarkan kenyataan, sesuai dengan pernyataan Heinich dkk (Munadhi, 2008) film dokumenter merupakan film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi abukan pula memfiksikan fakta atau melakukan tipuan atau pemalsuan dari kejadian fakta yang terjadi, serta pola penting dalam film dokumenter menggambarkan permasalahan suatu kehidupan manusia.

Film dokumenter adalah perkembangan dari konsep film non fiksi dimana dalam film dokumenter mengandung fakta dan mengandung subyektivitas para pembuatnya. Artinya bahwa apa yang di rekam memang berdasarkan fakta yang ada. Dokumenter saat ini sudah menjadi tren tersendiri dalam perfilman dunia. Dokumenter adalah sebutan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan yang dibuat pada tahun 1890-an. Kata dokumenter kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty.

Tipe Film Dokumenter

  1. Tipe Expository

Tipe ini berupa narasi (voice over) yang memaparkan/menjelaskan serangkaian fakta yang dikombinasikan bersamaan dengan gambar-gambar di film. Kekuatan narasi yaitu menyampaikan informasi abstrak yang tidak mungkin digambarkan oleh shot serta dapat memperjelas peristiwa atau action tokoh yang terekam kamera dan kurang dipahami. Penekanan pada jenis ini adalah penyampaian informasi.

  1. Tipe Observational

Film dokumenter observational merupakan film yang filmmaker-nya menolak untuk mengintervensi objek dan peristiwanya. Mereka berusaha untuk netral dan tidak menghakimi subjek atau peristiwanya. Tipe ini juga menolak menggunakan narasi atau komentar dari luar ruang cerita. Penekanannya adalah untuk memaparkan potongan kehidupan manusia sceara akurat atau mempertunjukkan gambaran kehidupan manusia secara langsung.

  1. Tipe Interactive

Tipe dokumenter ini menjadi kebalikan dari dokumenter observational, pembuat filmnya menunjukkan diri secara mencolok di layar dan melibatkan diri pada peristiwa serta berinteraksi dengan subjeknya. Aspek utama dari dokumenter interactive adalah wawancara, terutama dengan subjek-subjeknya sehingga bisa didapatkan komentarkomentar dan respon langsung dari narasumbernya (subjek film).

  1. Tipe Reflexive

Tipe ini lebih memfokuskan pada bagaimana film itu dibuat artinya penonton dibuat menjadi sadar akan adanya unsur– unsur film dan proses pembuatan film tersebut. Tujuannya untuk membuka ‘kebenaran’ lebih lebar kepada penontonnya.

  1. Tipe Performative

Tipe film dokumenter ini pada satu sisi justru mengalihkan perhatian penonton dari ‘dunia’ yang tercipta dalam film. Sedangkan sisi yang lain justru menarik perhatian penonton pada aspek ekspresi dari film itu sendiri. Tujuannya untuk merepresentasikan ‘dunia’ dalam film secara tidak langsung. Aspek penciptaan tersebut bertujuan untuk menggambarkan subjek atau peristiwanya secara lebih subjektif, lebih ekspresif, lebih stylistik, lebih mendalam serta lebih kuat menampilkan penggambarannya.

  1. Tipe Poetic

Film dokumenter tipe ini cenderung memiliki interpretasi subjektif terhadap subjek-subjeknya. Pendekatan dari tipe ini mengabaikan kandungan penceritaan tradisional yang cenderung menggunakan karakter tunggal (individual characters) dan peristiwa yang harus dikembangkan.

Jenis-jenis Film Dokumenter

  1. Laporan perjalanan.

Jenis ini awalnya adalah dokumentasi antropologi dari para ahli etnolog atau etnografi. Namun dalam perkembangannya bisa membahas banyak hal dari yang paling penting hingga yang remeh-temeh, sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang sering digunakan untuk jenis dokumenter ini adalah travelogue, travel film, travel documentary dan adventures film.

  1. Sejarah

Dalam film dokumenter, genre sejarah menjadi salah satu yang sangat kental dengan aspek referential meaning (makna yang sangat bergantung pada referensi peristiwanya) sebab keakuratan data sangat dijaga dan hampir tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya maupun penafsirannya. Pemakaian dokumenter sejarah ini tidak diketahui secara akurat sejak kapan digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang memang lebih banyak bertipe dokumenter. Pada masa sekarang, film sejarah sudah banyak diproduksi karena terutama karena kebutuhan masyarakat akan pengetahuan dari masa lalu. Tingkat pekerjaan masyarakat yang tinggi sangat membatasi mereka untuk mendalami pengetahuan tentang sejarah, hal inilah yang ditangkap oleh stasiun televisi untuk memproduksi film-film sejarah.

  1. Potret/Biografi

Jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seseorang. Sosok yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas di dunia atau masyarakat tertentu atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan ataupun aspek lain yang menarik. Profil umumnya lebih banyak membahas aspek-aspek ‘positif’ tokoh seperti keberhasilan ataupun kebaikan yang dilakukan.

  1. Nostalgia

Jenis film yang cukup dekat dengan jenis sejarah, namun biasanya banyak mengetengahkan kilas balik atau napak tilas dari kejadiankejadian yang dialami seseorang atau suatu kelompok.

  1. Rekonstruksi

Jenis dokumenter yang mencoba memberi gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh. Biasanya ada kesulitan tersendiri dalam mempresentasikan suatu peristiwa kepada penonton sehingga harus dibantu rekonstruksi peristiwanya. Perisitiwa yang memungkinkan untuk direkonstruksi dalam film-film jenis ini adalah peristiwa kriminal (pembunuhan atau perampokan), bencana (jatuhnya pesawat dan tabrakan kendaraan), dan lain sebagainya. Dalam membuat rekonstruksi, bisa dilakukan dengan shoot live action atau bisa juga dibantu dengan animasi.

  1. Investigasi

Jenis dokumenter yang merupakan kepanjangan dari investigasi jurnalistik. Biasanya aspek visual yang tetap ditonjolkan. Peristiwa yang diangkat merupakan peristiwa yang ingin diketahui lebih mendalam, baik diketahui oleh publik ataupun tidak. Misalnya: korupsi dalam penanganan bencana, jaringan kartel atau mafia di sebuah negara, tabir dibalik sebuah peristiwa pembunuhan, ketenaran instan sebuah band dan sebagainya. Peristiwa seperti itu ada yang sudah terpublikasikan dan ada pula yang belum, namun seperti apa persisnya bisa jadi tidak banyak orang yang mengetahui. Terkadang, dokumenter seperti ini membutuhkan rekonstruksi untuk membantu memperjelas proses terjadinya peristiwa. Bahkan, dalam beberapa film aspek rekonstruksi digunakan untuk menggambarkan dugaandugaan para subjek di dalamnya.

  1. Perbandingan dan Kontradiksi

Yaitu sebuah dokumenter yang mengetengahkan sebuah perbandingan, bisa dari seseorang atau sesuatu.

  1. Ilmu Pengetahuan

Yaitu genre film dokumenter yang menekankan pada aspek pendidikan dan pengetahuan.

  1. Buku Harian/Diary

Seperti halnya sebuah buku harian, maka film ber-genre ini juga mengacu pada catatan perjalanan kehidupan seseorang yang diceritakan kepada orang lain.

  1. Musik

Merupakan salah satu genre musik dokumenter yang sangat banyak diproduksi. Salah satu awalnya muncul ketika Donn Alan Pannebaker membuat film-film yang sebenarnya hanya mendokumentasikan pertunjukkan musik.

  1. Association Picture Story

Yaitu jenis dokumenter yang dipengaruhi oleh film eksperimental. Sesuai dengan namanya, film ini mengandalkan gambar– gambar yang tidak berhubungan namun ketika disatukan dengan editing, maka makna yang muncul dapat ditangkap penonton melalui asosiasi yang terbentuk di benak mereka.

  1. Dokudrama

Yaitu salah satu dari jenis dokumenter yang merupakan penafsiran ulang terhadap kejadian nyata, bahkan selain peristiwanya, hampir seluruh aspek filmnya (tokoh, ruang dan waktu) cenderung untuk direkonstruksi. Ruang (tempat) akan dicari yang mirip dengan tempat aslinya bahkan kalau memungkinkan dibangun lagi hanya untuk keperluan film tersebut. Begitu pula dengan tokoh, pastinya akan dimainkan oleh aktor yang sebisa mungkin dibuat mirip dengan tokoh aslinya.