Apa yang dimaksud dengan Fibroadenoma Mammae?

Apa yang dimaksud dengan Fibroadenoma Mammae ?
Apa yang dimaksud dengan Fibroadenoma Mammae ?

Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan tumor jinak yang paling banyak ditemukan. Menurut penelitian di New York, FAM terdapat pada ¼ kasus karsinoma, dengan frekuensi enam kali lebih banyak dibanding papiloma duktus. Insidensi tertinggi tumor ini terjadi pada dekade tiga meskipun dapat timbul terutama pada usia setelah pubertas. Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute (2010), FAM umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21–25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50 tahun.

Sampai saat ini penyebab FAM masih belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan hasil penelitian ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain riwayat perkawinan yang dihubungkan dengan status perkawinan dan usia perkawinan, paritas dan riwayat menyusui anak. Berdasarkan penelitian Bidgoli et al (2011) menyatakan bahwa pasien yang tidak menikah meningkatkan risiko kejadian FAM (OR=6.64, CI 95% 2.56–16.31) artinya penderita FAM kemungkinan 6,64 kali adalah wanita yang tidak menikah. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa menikah <21 tahun meningkatkan risiko kejadian FAM (OR=2.84, CI 95% 1.23–6.53) artinya penderita FAM kemungkinan 2,84 kali adalah wanita yang menikah pada usia <21 tahun. Penurunan paritas meningkatkan insiden terjadinya FAM, terutama meningkat pada kelompok wanita nullipara. Berat badan yang berlebihan dengan IMT >30 kg/m2 juga menjadi faktor resiko terjadinya FAM (OR=2.45,CI 95% 1.04–3.03) artinya wanita dengan IMT >30 kg/m2 memiliki risiko 2,45 kali menderita FAM dibandingkan wanita dengan IMT normal.

Fibroadenoma berasal dari proliferasi kedua unsur lobulus, yaitu asinus atau duktus terminalis dan jaringan fibroblastik. Terdapat dua jenis FAM, yaitu FAM intrakanalikuler atau stroma yang tumbuh mendesak kanalikulus pada sistem duktulus intralobulus dan FAM perikanalikuler atau stroma yang tumbuh proliferatif mengitari sistem kanalikulus sistem duktulus intralobulus (Nasar et al., 2010).

Sifat lesi jinak ini berupa benjolan yang mobile atau dapat digerakkan, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran satu sampai dengan empat sentimeter, dan banyak ditemukan pada kuadran lateral kanan atas payudara kiri pada penderita yang right handed. Benjolan ini dapat bertambah besar satu sentimeter dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi, atau penggunaan kontrasepsi oral. Secara makroskopik, benjolan ini berbeda morfologinya dari lesi ganas, yaitu tepi tajam dan permukaannya putih keabuan sampai merah muda serta homogen. Sedangkan secara mikroskopik, terdapat susunan lobulus perikanalikular yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif (Soetrisno, 2010; Sabiston, 2011).