Apa yang dimaksud dengan fantasi?

Fantasi adalah hal yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja.

Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.

Apa yang dimaksud dengan fantasi ?

1 Like

Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada, dan tanggapan yang baru tersebut tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada (Suryabrata, 1990; Walgito, 1997).

Fantasi dapat berlangsung dengan disadari maupun tidak disadari. Secara disadari apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya, sedangkan secara tidak disadari apabila individu tidak secara sadar telah dituntun oleh fantasinya. Fantasi yang disadari sering dibedakan antara fantasi menciptakan dan fantasi yang dipimpin.

Fantasi yang menciptakan merupakan jenis fantasi yang menciptakan tanggapan-tanggapan yang benar-benar baru. Misalnya seorang siswa yang membuat sebuah karangan berdasarkan fantasinya. Sementara itu fantasi yang dipimpin merupakan jenis fantasi yang dituntun atau mengikuti gambaran orang lain.

Misalnya seorang murid yang membaca cerita kemudian membayangkan tempat-tempat baru berdasarkan cerita yang dibacanya.

Berdasarkan caranya orang berfantasi, fantasi dibedakan menjadi tiga, yaitu fantasi dengan mengabstraksikan, mendeterminasikan dan mengombinasikan.

  • Fantasi bersifat mengabstraksikan, jika orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misalnya bagi anak yang belum pernah melihat padang pasir, maka untuk menjelaskannya dipakai bayangan hasil pengamatan melihat lapangan. Dalam berfantasi maka anak tersebut diminta membayangkan lapangan tanpa ada rumputnya.

  • Fantasi bersifat mendeterminasikan, jika dalam berfantasi itu sudah ada semacam bayangan tertentu, lalu diisi dengan gambaran lain. misalnya bayangan danau yang diperbesar menghasilkan gambaran tentang lautan.

  • Fantasi bersifat mengombinasikan jika menggabungkan bagian dari tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain. Misalnya berfantasi tentang ikan duyung dengan menggabungkan kepala seorang wanita dengan badan seekor ikan.

Fantasi atau daya khayal ada disetiap diri manusia, hal-hal yang erat kaitanya dalam mempengaruhi dalam daya khayal atau fantasi ialah faktor lingkungan, karena setiap manusia berada pada lingkungan yang berbeda-beda maka fantasi atau daya khayal setiap manusia akan berbeda-beda pula.

Dalam buku Imaji dan Imajinasi, Tedjoworo mengartikan bahwa :

“Fantasi merupakan gambaran akan sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan dan tidak ada dalam realitas. Fantasi juga mempunyai bentuk-bentuk pembangunan atau bisa disebut “imaji”. Bentuk ini bisa saja ada dalam realitas dan bisa juga tidak”.

Berdasarkan kutipan di atas bentuk-bentuk pembangunan dalam fantasi bisa berasal dari bentuk realitas dan bisa juga tidak, bisa diambil contoh adalah makhluk mitologi dari Yunani seperti Medusa. Medusa adalah manusia berambut ular, Medusa hanya ditemui dalam cerita mitologi, namun wujud dari Medusa adalah wujud asli manusia seperti yang kita lihat dalam dunia nyata dengan menambah ular dikepala.

Yang dimaksud dengan fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan- bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau kedepan. keadaan-keadaan yang akan mendatang. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi;

  1. Secara disadari yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasi-fantasinya. Misal seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya, seorang pemahat, seorang pemahat yang sedang memamahat arca atas dasar daya fantasinya.

  2. Secara tidak disadari, yaitu apabila individu tidak seeara sadar telah dituntut oleh fantasinya. Keadaan semacarn ini banyak dijumpai pada Anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis, sekalipun tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misal seorang anak memberikan berita yang tidak sesuai dengan keadaan senyatanya, sekalipun ia tidak ada maksud untuk berbohong. Dalarn hal semacam ini anak dengan tidak disadari dituntun oleh fantasinya.

Macam-Macam Fantasi


  • Secara umum fantasi merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun demikian sering dibedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dipimpin.

1. Fantasi yang menciptakan

Merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu. Misal seorang ahli mode pakaian menciptakan model pakaian atas dasar daya fantasinya; seorang pelukis meneiptakan sesuatu lukisan atas daya fantasinya.

2. Fantasi yang dituntun atau yang dipimpin

Merupakan bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh pihak lain. Misal seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat lain dengan perantaraan film itu, sehingga dengan demikian fantasinya dituntun oleh film tersebut. Demikian pula kalau orang berfantasi karena mendengarkan sesuatu berita, membaca sesuatu ceritera dan sebagainya.

  • Dilihat dari caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan atas fantasi yang mengabstraksi, yang mendeterminasi dan yang mengombinasi.

1. Fantasi yang mengabstraksi

yaitu eara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal anak yang belum pemah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan dipakailah bayangan hasil persepsi yaitu lapangan. Bayangan lapangan ini dipakai sebagai loneatan untuk menjelaskan gurun pasir tersebut. Dalam anak berfantasi gurun pasir itu, banyak bagian-bagian lapangan yang diabstraksikan. Dalam berfantasi gurun pasir dibayangkan seperti lapangan, tetapi tanpa pohon- pohon di sekitamya, dan tanahnya itu melulu pasir semua, bukan rumput.

2. Fantasi yang mendeterminasi

yaitu eara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misal anak belum pemah melihat harimau. Yang telah mereka lihat kueing, maka kueing digunakan sebagai bahan untuk memberikan pengertian tentang harimau. Dalam berfantasi harimau, dalam bayangannya seperti kucing, tetapi bentuknya besar.

3. Fantasi yang mengombinasi

yaitu orang berfantasi dengan eara mengombinasikan pengertiJm-pengertian atall bayangan-bayangan yang ada pada individu bersangku~isal berfantasi tentang ikan duyung, yaitu kepalanya kepala seorang wanita, tetapi badannya badan ikan. Jadi adanya kombinasi kepala manusia dengan badan ikan. Fantasi yang mengombinasi inilah yang banyak digunakan orang. Misal ingin membuat rumah dengan mengombinasikan model Eropa dengan atap- model Minangkabau.

Fantasi apabila dibandingkan dengan kemampuan- kemampuan jiwa yang lain, fantasi lebih bersifat subjektif. Dalam orang berfantasi bayanganbayangan atau tanggapan- tanggapan yang telah ada dalam diri orang memegang peranan yang sangat penting. Bayangan yang ditimbulkan karena fantasi disebut bayangan fantasi. Bayangan fantasi berlainan dengan bayangan persepsi. Bayangan persepsi merupakan hasil dari persepsi, sedangkan bayangan fantasi adalah hasil dari fantasi.

Oleh karena dengan kekuatan fantasi orang dapat menjangkau ke depan, maka fantasi mempunyai arti yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan fantasi pula orang dapat menambah bayangan-bayangan atau tanggapan-tanggapan, sehingga dengan demikian akan menambah bahan bayangan yang ada pada individu. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa fantasi itu tidak mempunyai keburukan. Keburukannya ialah dengan fantasi orang dapat meninggalkan alam kenyataan, lalu masuk dalam alam fantasi. Hal ini merupakan suatu bahaya, karena orang terbawa hidup dalam alam yang tidak nyata. Fantasi juga dapat menimbulkan kedustaan, takhayul dan sebagainya.

Tes Fantasi


Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan individu untuk berfantasi, pada umumnya digunakan tes fantasi. Tes yang sering digunakan untuk mengetes fantasi ialah:

  1. Tes TAT, yaitu tes yang berujud gambar-gambar, dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.

  2. Tes kemustahilan, yaitu tes yang berbentuk gambar- gambar atau ceritera-ceritera yang mustahil terjadi. Testee disuruh mencari kemustahilannya itu.

  3. Heilbronner Wirsma Test, yaitu tes yang berujud suatu seri gambar yang makin lama makin sempuma

  4. Tes Rorschach, yaitu tes yang berujud gambar-gambar dan testee disuruh menginterpretasikan gambar tersebut.

Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.

Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.

Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada juga dijelaskan oleh Bimo Walgito (1983,). Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, ), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.

Fantasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong (Walgito, 1983, hal. 99).

Abu ahmadi mendefinisikan, Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination) adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau ke depan, keadaan yang akan datang.

Jenis Fantasi

Secara garis besar fantasi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

  • Fantasi tak disadari. Fantasi ini ialah fantasi yang terjadi dengan tak sengaja, individu tidak secara sadar telah dituntut oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis, sekalipun tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misalnya, jika anak menyampaikan berita yang tidak benar tetapi sebenarnya ia tidak bermaksud untuk berdusta. Hal yang demikian itu banyak terjadi pada anak-anak (dusta semu, khayal, dll).

  • Fantasi disadari. Fantasi ini ialah fantasi yang terjadinya dengan disengaja, dan ada usaha dari subjek untuk masuk ke dalam imajiner. Misalnya, seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya, seorang pemahat yang sedang memahat arca atas dasar fantasinya.

Fantasi yang disadari ini dapat digolongkan lagi menjadi 2 macam :

  • Secara Aktif. Fantasi yang secara aktif itu dikendalikan oleh pikiran dan kemauan

  • Secara Pasif. Fantasi secara pasif itu tidak dikendalikan jadi seolah-olah orangnya hanya pasif saja sebagai wadah tempat bermainnya tanggapan-tanggapan

Selanjutnya dua macam fantasi itu, baik yang aktif maupun pasif, dapat bersifat mengabstrakkan, atau mendeterminasikan ataupun mengombinasikan.

  • Fantasi yang bersifat mengabstraksikan kalau dala berfantasi itu ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misalnya tanggapan lapangan, tetapi tanpa rumput dan tumbuhan yang lain, maka terjadilah angan-angan : padang pasir.

  • Fantasi yang bersifat mendeterminasikan kalau dalam berfantasi itu sudah ada semacam skema tertentu, lalu diisi dengan gambaran lain. Misalnya gambaran telaga yang diperbesar maka terciptalah angan-angan : lautan.

  • Fantasi yang bersifat mengombinasikan kalau menggabungkan bagian dari tanggapan satu dengan tanggapan yang lain. Misalnya ada makhluk yang berkepala wanita tapi berbadan singa, dan makhluk itu belum pernah ada di dunia ini, maka terciptalah gambaran angan-angan : spinz.

Selanjutnya fantasi yang disadari yang secara aktif itu masih dapat lagi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

  • Fantasi mencipta, yaitu fantasi yang mengadakan (menciptakan) tanggapan-tanggapan yang benar-benar baru. Fantasi macam ini biasanya lebih banyak dimiliki oleh para seniman, anak-anak, juga para ilmuwan, untuk mencetuskan teori-teori baru.

  • Fantasi terpimpin, yaitu : fantasi yang mengikuti gambaran angan-angan (buah fantasi) yang dituntut oleh pihak lain, dan fantasi ini hanya menikmatinya. Misalnya, jika kita mendengarkan atau melihat hasil seni, atau membaca sebuah cerita. Kita berfantasi dan dibimbing oleh ide seniman/penulis yang bersangkutan.

Kegunaan dan bahaya fantasi bagi hidup kita

  • Kegunaan fantasi antara lain :

    • Dengan fantasi orang dapat memahami atau mengerti sesama manusia

    • Dengan fantasi orang dapat memahami dan menghargai kultur orang lain

    • Dengan fantasi orang keluar dari ruang dan waktu, sehingga dengan demikian ia dapat memahami hal-hal yang ada dan terjadi di tempat lain dan di waktu lain serta dapat mengambil intisarinya, misalnya dalam mempelajari ilmu bumi dan sejarah.

    • Fantasi dapat melepaskan diri dari kesukaran dan melupakan kegagalan dan kesan-kesan yang buruk

    • Fantasi memungkinkan seseorang untuk dapat membuat perencanaan untuk dilaksanakan di masa datang

  • Bahaya fantasi antara lain :

    • Kalau orang sering dan berlebih-lebihan pergi ke dunia fantasai yang indah-indah karena tak tahan menghadapi kesulitan hidup, maka orang akan putus asa karena kecewa pada waktu ia kembali ke dunianya yang sebenarnya.

    • Dengan fantasi orang mudah sekali berdusta, karena ia dikuasai fantasinya, lebih-lebih pada anak-anak

    • Dalam merencanakan hidup di hari nanti, mudah sekali orang tergelincir ke rencana yang berlebih-lebihan sehingga besar pasak dari pada tiangnya

    • Fantasi yang tanpa terpimpin dan penjagaan akan mudah sekali menjadi fantasi yang jauh dan liar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi fantasi

  • Kurang adanya penggunaan waktu kosong

  • Adanya harapan-harapan/ cita-cita yang tinggi

  • Adanya kesulitan pemecahan masalah

  • Adanya Kelemahan pribadi

  • Adanya perasaan pesimis terhadap masa depan

Tes Fantasi

Ada berbagai macam test yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan individu dalam berfantasi. Macam-macam test itu adalah :

  • Test TAT yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.

  • Test kemustahilan yaitu test yang berbentuk gambar-gambar atau ceritacerita yang mustahil terjadi dan testee disuruh mencari kemustahilannya itu.

  • Heilbronner Wirsma Test yaitu test yang berwujud suatu seri gambar yang makin lama makin sempurna.

  • Test Rorschach yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee diminta untuk menginterpretasikan gambar tersebut.