Suatu sistem dalam ilmu teknologi dirancang, dikembangkan, dan diproduksi untuk membantu manusia dalam kehidupan secara teknis. Selain itu, sistem tersebut juga diharapkan dapat diandalkan dan hemat biaya. Realisasi dari produk akhir melewati tahapan berikut: membuat konsep sistem untuk fungsi tertentu, perancangan dan pengembangan prototipe, uji coba pengguna, manufaktur, dan perakitan. Sistem rekayasa terdiri dari berbagai komponen. Perancang diminta untuk menyelesuaikan geometri dan dimensi setiap bagian, memilih bahan yang sesuai berdasarkan ketersediaan, menggambar metodologi fabrikasi, menetapkan pemeriksaan kualitatif, teknik perakitan, dan terakhir membuat daftar prosedur dan jadwal perawatan. Setiap kali sistem gagal menjalankan fungsi yang diperlukan, salah satu tahap di atas bisa menjadi penyebabnya. Kesalahan manusia selama penerapan dan pemanfaatan sistem bisa menjadi penyebab kegagalan. Analisis kegagalan yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis sendiri dapat menunjukkan penyebab kegagalan tersebut. Perbaikan yang cocok serta langkah-langkah yang disarankan oleh analis kegagalan bisa sangat membantu dalam meminimalkan
terulangnya kegagalan tersebut.
Kegagalan suatu komponen teknik adalah suatu kondisi ketika sudah tidak lagi mampu melakukan fungsi yang diinginkan karena kerusakan, patah, retak, aus, korosi, dan ketidakakuratan antar dimensi atau parameter lainnya. Pada sebagian besar kegagalan teknik terjadi akibat adanya kegagalan pada satu atau lebih komponen dalam satu struktur (perakitan). Selama pemeriksaan sistem, manajer umumnya dapat menemukan komponen yang diduga dimiliki menyebabkan kegagalan. Setiap kali ada bukti tanda retak atau patahan yang tertinggal di komponen yang gagal. Dalam kasus tertentu, tanda kegagalan tidak terlihat atau bahkan sudah hilang, pada kasus ini dibutuhkan analisa seorang analis. Dalam suatu situasi, analis kegagalan harus menggunakan data yang tersedia dan bukti tidak langsung untuk menarik kesimpulan tentang kegagalan tersebut. Analisis kegagalan yang akurat bisa sangat berguna dalam memahami penyebab kegagalan dan juga metode untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut di masa mendatang.
Analisis kegagalan (Failure Analysis) adalah kombinasi seni dan sains. Semua ilmuwan atau insinyur material tidak dapat menangani analisis kegagalan karena membutuhkan pengalaman dan keterampilan untuk menangani studi kasus. Sejak setiap kegagalan
dilaporkan sebagai krisis, analisa juga diharapkan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Namun, harus diingat bahwa analisa kegagalan membutuhkan waktu untuk memahami latar belakang, pengumpulan sampel yang sesuai, membuat berbagai spesimen untuk sejumlah besar pengujian, menginterpretasikan hasil tes, dan kemudian sampai pada kesimpulan. Analisa kegagalan didasarkan pada prinsip metalurgi yang kuat dan bukti ilmiah otentik yang dikumpulkan melalui tes standar. Setelah disimpulkan penyebab dari kegagalan material selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan yang sesuai secara berurutan untuk menghindari terulangnya hal yang sama di masa mendatang.
Sumber: Balan, K. P. 2018. Metallurgical Failure Analysis. Elsevier Inc.