Exanthematous Drug Eruption atau erupsi obat eksantematosa adalah salah satu bentuk reaksi alergi ringan pada kulit yang terjadi akibat pemberian obat yang sifatnya sistemik.
Apa yang dimaksud dengan Exanthematous Drug Eruption ?
Exanthematous Drug Eruption atau erupsi obat eksantematosa adalah salah satu bentuk reaksi alergi ringan pada kulit yang terjadi akibat pemberian obat yang sifatnya sistemik.
Apa yang dimaksud dengan Exanthematous Drug Eruption ?
Exanthematous Drug Eruption adalah salah satu bentuk reaksi alergi ringan pada kulit yang terjadi akibat pemberian obat yang sifatnya sistemik. Obat yang dimaksud adalah zat yang dipakai untuk menegakkan diagnosis, profilaksis, dan terapi. Bentuk reaksi alergi merupakan reaksi hipersensitivitas tipe IV (alergi selular tipe lambat) menurut Coomb and Gell. Nama lainnya adalah erupsi makulopapular atau morbiliformis.
Keluhan
Gatal ringan sampai berat yang disertai kemerahan dan bintil pada kulit. Kelainan muncul 10-14 hari setelah mulai pengobatan. Biasanya disebabkan karena penggunaan antibiotik (ampisilin, sulfonamid, dan tetrasiklin) atau analgetik- antipiretik non steroid.
Kelainan umumnya timbul pada tungkai, lipat paha, dan lipat ketiak, kemudian meluas dalam 1-2 hari. Gejala diikuti demam subfebril, malaise, dan nyeri sendi yang muncul 1-2 minggu setelah mulai mengkonsumsi obat, jamu, atau bahan-bahan yang dipakai untuk diagnostik (contoh: bahan kontras radiologi).
Faktor Risiko
Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonis
Tempat predileksi
Tungkai, lipat paha, dan lipat ketiak.
Pemeriksaan Penunjang
Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding Morbili
Komplikasi Eritroderma
Gambar Exanthematous Drug Eruption
Penatalaksanaan
Prinsip tatalaksana adalah menghentikan obat terduga. Pada dasarnya erupsi obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan.
Farmakoterapi yang diberikan, yaitu:
Kortikosteroid sistemik: Prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3 kali pemberian per hari selama 1 minggu.
Antihistamin sistemik:
Topikal:
Bedak salisilat 2% dan antipruritus (Menthol 0.5% - 1%)
Konseling dan Edukasi
Kriteria Rujukan
Lesi luas, hampir di seluruh tubuh, termasuk mukosa dan dikhawatirkan akan berkembang menjadi Sindroma Steven Johnson.
Bila diperlukan untuk membuktikan jenis obat yang diduga sebagai penyebab :
Bila tidak ada perbaikan setelah mendapatkan pengobatan standar dan menghindari obat selama 7 hari
Lesi meluas
Peralatan
Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit Exanthematous Drug Eruption.
Prognosis
Prognosis umumnya bonam, jika pasien tidak mengalami komplikasi atau tidak memenuhi kriteria rujukan.
Sumber :
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer
Referensi