Apa yang dimaksud dengan Eskpresi Emosi?

ekspresi emosi

Emosi merupakan keadaan internal berasal dari dalam ataupun luar yang ditunjuukkan secara eksternal atau adanya perilaku. Ekspresi pada emosi bisa dilihat oleh orang lain meskipun diekspresikan secara verbal maupun non verbal. Ekspresi verbal misalnya berupa kata kata dengan berbicara tentang emosi yang sedang dirasakan. Ekspresi non verbal merupakan ekspresi wajah, gerakan fisik, pengucapan, isyarat tubuh, dan tindakan tindakan emosional.

Lantas seperti apa ekspresi dan persepsi emosi pada manusia?

1 Like
  1. Ekspresi wajah
    Ketika hati dalam keadaan sehin atau bahagia, maka wajah pun akan tercerminkan sesuai perasaan tersebut. Ekspresi wajah menyesuaikan suasana hati. Sehingga hanya dengan melihat wajah seseorang, orang lain bisa menilai bagaimana perasaannya saat ini apakah bahagia, sedih, atau marah, takut, terkejut. Pada setiap jenis emosi, maka berbeda juga ekspresi yang ditunjukkan. ekspresi wajah berkaitan erat dengan, ekspresi bibir apakah tersenyum atau tidak, ekspresi mata apakah menyatakan kesedihan, kemarahan, bahagia, dan lainnya.

  2. Ekspresi vokal
    Nada suara akan berubah mengikuti suasana hati. Apabila bahagia, maka suara akan berubah girang dan lebih ceria. Ketika seseorang sedang sedih, maka suara akan berubah lebih pelan, lebih rendah dan dalam dan juga tidak banyak bicara. Pada situasi marah, nada suara akan meninggi. Tidak jarang nada suara tertentu terkadang diartikan sebagai sebuah ekspresi hati/ emosi. Tidak jarang juga penggunaan nada yang tidak tepat dalam situasi tertentu membuat orang salah sangka tentang emosi atau perasaan saat itu.

  3. Ekspresi fisiologis
    Ketika emosi berubah maka kondisi fisiologis juga akan berubah meskipun tidak dirasakan secara langsung. Pada saat ketakutan, maka detak jantung akan meningkat, badan gemetar, bulu kuduk merinding, otot otot menegang. Ketika marah, jantung juga berdebar, wajah memerah, dan sebagainya. ketika emosi sedih, secara fisiologis akan mempengaruhi kelenjar air mata untuk memproduksi air mata lebih banyak.

  4. Gerak dan isyarat tubuh
    Emosi akan diekspresikan melalui gerak tubuh. Misalnya ketika seseorang sedang jatuh cinta, maka akan gugup dan bertindak lebih ceroboh, berkeringan dingin, tersenyum sendiri tanpa disadari, dan lain sebagainya. emosi kebingungan, maka tangan akan diletakkan di kepala, disertai dengan perubahan ekspresi wajah.

  5. Tindakan tindakan emosional
    Pada saat seseorang sedang emosi sedih, maka akan cenderung lebih diam. Apabila dalam keadaan emosional marah, seseorang bisa jadi melemparkan benda, mendobrak meja, memaki maki, atau lainnya. Bentuk perilaku tersebut merupakan pelampiasan dalam mengeluarkan emosi. Biasanya setelah emosi tersalurkan melalui suatu tindakan emosional, emosi akan sedikit lebih berkurang.

Ekspresi Emosi


1. Definisi Ekspresi Emosi

Ekspresi emosi menurut Gross (1998) mengacu pada bagaimana seseorang menyampaikan pengalaman emosio melalui kedua perilaku verbal dan nonverbal. White, Hayes, and Livesey (2013) memaparkan ekspresi emosi mengacu pada pembelajaran kapan, dimana dan bagaimana menampilkan emosi yang tepat dan / atau diharapkan. Fridlund dan Rime (dalam Lin, Tov, dan Qiu, 2014) menyatakan ekspresi emosi mengacu pada kecenderungan untuk berbagi emosi.

Berbeda dengan Chaplin (2011) yang mendefinisikan ekspresi emosi dalam pandangan fisiologis, yakni perubahan-perubahan dalam otot kelenjar yang mendalam dan tingkah laku yang berasosiasi dengan emosi.

Berdasarkan uraian di atas, ekspresi emosi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk berbagi emosi melalui perilaku verbal atau non-verbal ketika individu tersebut merasakan emosi tertentu.

2. Dimensi Ekspresi Emosi

White, Hayes, and Livesey (2013) membagi dimensi ekspresi emosi menjadi lima bagian, yakni:

  • Latency: dari waktu stimulasi ke waktu ekspresi dimulai

  • Onset: periode latency ke tingkat maksimum ekspresi

  • Apex: periode dimana ekspresi dipertahankan pada kekuatan maksimal

  • Offset: dari puncak sampai ekspresi menghilang.

  • Intensitas: mencerminkan kedalaman dan kekuatan dari pengalaman merasa

3. Jenis Ekspresi Emosi

Muhammad (2011) mengurutkan beberapa jenis ekspresi emosi, yaitu ekspresi wajah, ekspresi vokal, perubahan fisologis, gerak dan isyarat tubuh, serta tindakan-tindakan emosional, yakni :

  • Ekspresi Wajah

Aristoteles (dalam Carol Wade & Carol Tavris, 2007) menulis, “terdapat beberapa ekspresi wajah tertentu yang mengikuti rasa marah, takut, rangsangan erotis, dan semua perasaan kuat lainnya”. Emosi bahagia dan sedih dapat dilihat dari raut wajah. Melalui wajah seseorang, dapat dilihat emosi apa yang sedang ia alami, baik itu marah, sedih, bahagia, takut ataupun terkejut.

  • Ekspresi Vokal

Nada suara seseorang akan berubah mengiringi emosi yang ia alami. Orang yang sedang marah, nada suaranya akan meninggi. Begitupun pada orang yang sedang berbahagia, pada umumnya nada suara mereka lebih lepas dan lancar. Berbeda dengan orang yang sedang bersedih, ia akan terbata-bata saat berbicara.

  • Perubahan Fisiologis

Secara fisiologis, jika sedang mengalami emosi tertentu maka akan ada perubahan pada detak jantung yang cenderung meningkat, kaki serta tangan yang bergetar bahkan sampai bulu kuduk merinding, otot wajah menegang hingga berkeringat.

  • Gerak dan Isyarat Tubuh

Emosi dapat diekspresikan melalui gerak dan isyarat tubuh. Hal ini bisa terlihat pada orang yang gugup ataupun sedang jatuh cinta. Orang yang sedang gugup akan menjadi tidak hati-hati, banyak melakukan gerakan yang tidak perlu, sering melakukan kesalahan dan berkeringat. Orang yang sedang jatuh cinta akan menatap yang dicintainya lebih sering, duduk condong padanya, dan tersenyum lebih lebar.

  • Tindakan-Tindakan Emosional

Beberapa tindakan emosional antara lain, memukul, menangis, diam, meringkuk di bawah meja, melempar barang dan tindakan lain yang menampakkan dengan jelas emosi yang sedang dialami.

Selain hal di atas, Ekman dan Friesen (dalam Rostomyan, 2013) menyebutkan ada empat bentuk ekspresi emosi individu yang dibentuk dari kondisi individu tersebut berada. Bentuk ekspresi emosi tersebut adalah :

  • Cultural display rules, yaitu kebiasaan yang diikuti oleh anggota sosial masyarakat kecuali orang yang dianggap asing. Dalam hal ini individu yang mengekspresikan emosinya meniru budaya yang ada disekitarnya, seperti menunjukkan kesedihan pada saat di pemakaman, menampilkan kegembiraan di pesta pernikahan atau ulang tahun.

  • Personal display rules, Pembentukan ekspresi emosi berasal dari keluarga dimana hal ini memungkinkan ekspresi emosi tertentu individu satu berbeda dengan ekspresi emosi individu dari keluarga yang berbeda. Seperti individu yang keluarganya mengajarkan agar menahan diri ketika marah, hal ini berbeda dengan individu yang keluarganya mengajarkan lebih ekspresif dalam pengungkapan emosi marahnya.

  • Vocational requirement, yaitu seseorang mengekspresikan berdasarkan dengan cara tertentu sesuai dengan profesi mereka. Seperti seorang pramugari yang tetap menyimpan eksresi emosinya dan melayani pelanggan walau pelanggan yang dia layani mencaci makinya.

  • Need of the moments, yaitu seseorang yang mengekspresikan emosinya karena memilih waktu tertentu untuk mengekspresikan emosinya tersebut. Sebagaimana penjahat yang berpura-pura bersalah ketika diinterogasi oleh polisi.

Ekman (1997) berpendapat bahwa ekspresi emosi ialah keadaan kesiapan menanggapi peristiwa-peristiwa mendesak untuk bereaksi atau bertindak dan bagaimana merespon emosi. Sementara Goleman (2004) mendefinisikan ekspresi emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk siap bertindak.

Gunarsa (dalam Safaria & Saputra, 2009) berpendapat bahwa ekspresi emosi ialah suatu bentuk komunikasi melalui perubahan raut wajah dan gesture yang menyertai emosi, sebagai luapan dari emosi, mengungkapkan, menyampaikan perasaan kepada orang lain, dan menentukan bagaimana perasaan orang lain.

Aspek-Aspek Ekspresi Emosi

Aspek-aspek ekspresi emosi menurut Planalp terdiri dari hal-hal sebagai berikut (dalam Retnowati, Widhiarso & Rohmani, 2003: Safaria & Saputra, 2009):

  1. Isyarat raut muka, misalnya menangis ketika bersedih.

  2. Isyarat gerak ( gerture ), misalnya merangkul bahu sebagai ungkapan rasa sayang.

  3. Pengungkapan kata-kata, misalnya menggerutu ketika teman mengingkari janjinya.

  4. Kontrol, misalnya memikirkan waktu yang tepat untuk mengungkapkan kemarahan kepada teman.

Kategori Ekspresi Emosi

Matsumoto (dalam Andayani, dkk., 1998; Matsumoto, 2005; Kurniawan & Hasanat, 2007; Fok, dkk., 2007; Safdar, dkk., 2009) membagi ekspresi emosi ke dalam beberapa kategori dengan intensitas ekspresi emosi yang berbeda, menurutnya pengekspresian emosi dapat dikategorikan dalam beberapa kategori yang lebih rinci lagi dari sekedar high dan low yaitu:

  1. Mengekspresikan emosi lebih dalam dari yang dirasakan tanpa ada upaya untuk menahan atau mengontrolnya ( amplify ),

  2. Mengekspresikan emosi seimbang dengan yang dirasakan ( noinhibition ),

  3. Tetap mengekspresikan emosi yang dirasakan namun disertai dengan senyuman ( qualify ),

  4. Mengekspresikan emosi kurang dari yang dirasakan ( deamplify ),

  5. Menyembunyikan perasaan yang dirasakan dengan senyuman ( masking ),

  6. Tidak mengekpresikan apapun ( neutralise ).

Macam-macam Ekspresi Emosi

1. Marah ( anger )

Perasaan ketidaksenangan terhadap sesuatu yang melukai, menganiaya, menentang dan biasanya muncul dengan spontan serta ingin melawan penyebab perasaan ini. Ekspresi emosi marah sangat bervariasi bentuknya mulai dari perubahan raut muka, dalam bentuk verbal, dalam bentuk tindakan, hingga dalam bentuk sikap dan marah yang tidak diperlihatkan.

2. Muak ( Contemp )

Perasaan atau perilaku ketika seseorang melihat sesuatu atau seseorang yang kualitas tindakan, proses atau kemampuannya menurun atau rendah, rata-rata atau biasa saja, atau tidak layak.

3. Jijik ( Disgust )

Perasaan yang muncul karena suatu objek yang menjijikan, tidak diisukai, atau dibenci.

4. Takut ( Fear )

Perasaan cemas dan menghasut karena adanya kehadiran sesuatu yang berbahaya, kejahatan, atau perasaan yang akan menyakitkan. Rasa takut mendorong manusia untuk mengambil tindakan yang perlu untuk menghindari bahaya yang mengancam kelangsungan hidup.

5. Senang ( Happiness )

Perasaan terhadap sesuatu yang benar-benar disukai, kepuasan, atau rasa riang gembira. Emosi gembira dan bahagia dalam psikologi ditekankan pada hal yang membawa kebermaknaan pada kehidupan.

6. Sedih ( Sadness )

Perasaan dimana semangat yang rendah atau duka cita. Beberapa hal yang biasanya menyebabkan manusia dirundung kesedihan yaitu ketika musibah datang seperti kegagalan, kecelakaan, kematian, dan lain-lain.

7. Terkejut ( Surprise )

Perasaan atas sesuatu yang tiba-tiba atau tidak terduga. Emosi heran dan kaget berada pada kontinum yang sama. Biasanya diekspresikan dengan: berteriak spontan, terperanjat, mata terbelalak, merinding, latah, meneteskan air mata, dan tertawa.