Erisipelas adalah penyakit infeksi bakteri akut, biasanya disebabkan oleh Streptococcus, melibatkan dermis atas dengan tanda khas meluas ke limfatik kutaneus superfisial. Erisipelas pada wajah kebanyakan disebabkan oleh streptococcus grup A, sedangkan erisipelas pada ekstremitas bawah kebanyakan disebabkan oleh streptococcus non grup A. Di perkirakan 85% kasus erisipelas terjadi pada ekstremitas bawah.
Erisipelas kebanyakan terjadi pada wanita, akan tetapi pada usia muda lebih sering terjadi pada pria. Insidens tertinggi dilaporkan pada pasien berusia 60 – 80 tahun khususnya pada pasien dengan gangguan saluran limfatik.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Terdapat gejala konstitusi seperti demam dan malaise sebelum terjadinya lesi pada kulit. Gejala umum pada lesi didapatkan gatal, rasa terbakar, nyeri dan bengkak. Didahului trauma atau riwayat faringitis.
Faktor Risiko:
- Penderita Diabetes Mellitus
- Higiene buruk
- Gizi kurang
- Gangguan saluran limfatik
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Lokasi : kaki, tangan dan wajah
Efloresensi : eritema yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang akut. Dapat disertai edema, vesikel dan bula.
Gambar Erisipelas pada wajah
Gambar Erisipelas pada kaki
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah didapatkan leukositosis
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis melalui hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding: Selulitis, Urtikaria
Komplikasi:
Ganggren, Edema kronis, terjadi scar, sepsis, demam Scarlet, Pneumonia, Abses, Emboli, Meningitis
Gambar Komplikasi Erisipelas
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
- Istirahat
- Tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan
Pengobatan sistemik :
- Analgetik antipiretik
- Antibiotik :
a. Penisilin 0,6 – 1,5 mega unit 5-10 hari
b. Sefalosporin 4 x 400 mg selama 5 hari
Rencana tindak lanjut :
- Memantau terjadinya komplikasi
- Mencegah faktor risiko
Konseling dan Edukasi
- Bagi penderita diabetes, tetap mengontrol gula darah
- Menjaga kebersihan badan
Kriteria Rujukan
Jika terjadi komplikasi
Peralatan
Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin.
Prognosis
Dubia ad bonam
Sumber :
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer
Referensi
- Davis L.Erysipelas. Available from http://e-medicine.medscape.com (10 Juni 2014)
- Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keenam. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
- Pereira de Godoy JM, et al. Epidemiological Data And Comorbidities Of 428 Patients Hospitalized With Erysipelas. Angiology. Jul 2010;61(5):492-4