Electrorefining adalah cara pemurnian logam yang telah diekstraksi dengan proses metalurgi klasik atau elektrokimia, dengan tujuan menghilangkan kotoran, yang dapat menunjukkan efek negatif pada sifat fisik-kimia dan mekanik logam. Electrorefining menggunakan prinsip elektrolisis untuk menghasilkan logam dengan kemurnian tertinggi. Dalam proses electrorefining , anoda adalah logam tidak murni dan kotoran harus hilang selama aliran elektron dari anoda ke katoda selama reaksi berlangsung, reaksi pada anoda :
Dan di katoda:
Desain sel electrorefining serupa dengan yang digunakan untuk electrowinning. Bedanya, anoda inert diganti dengan slab , dengan ketebalan beberapa sentimeter dari logam yang dimurnikan. Anoda akan diganti jika telah larut dan sangat tipis karena akan berisiko hancur. Sedangkan katoda berupa lembaran tipis dari logam yang akan ambil atau lembaran dari beberapa bahan yang lebih kuat yang telah dilapisi dengan logam tersebut. Elektrolit biasanya merupakan larutan asam di mana logam anoda dapat larut. Tegangan yang digunakan berkisar dari 0,2 hingga 0,25 V untuk Cu hingga 1,5 hingga 2,0 V untuk pemurnian Ni yang relatif tidak murni.
Electrorefining sangat berguna untuk menghilangkan pengotor seperti Bi yang memiliki efek yang sangat merugikan pada properti logam dan tidak dapat dihilangkan dengan baik dari logam seperti Cu dan Pb selama pyrorefining . Selain itu proses ini juga berguna untuk menghilangkan kotoran logam telah di smelting yang memiliki reduksibilitas yang sama atau lebih tinggi dengan karbon
Gambar : Proses Elektrorefining
Referensi :
Bodsworth, Colin. 2000. The Extraction and Refining of Metals . CRC Press. Brunei University Department of Materials Technology Uxbridge : Middlesex, United Kingdom
Pletcher, D. (1984). Metal Extraction and Refining. Industrial Electrochemistry, 114–131