Elastisitas permintaan berfungsi untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).
Ada tiga faktor terpenting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain dan pendapatan.
-
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga.
-
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang
-
Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.
Semakin mudah faktor produksi disubstitusi oleh faktor produksi yang lain sebagai reaksi perubahan harga faktor produksi tersebut maka makin besar elastisitas faktor produksi tersebut.
Elastisitas harga
Menurut Daniel, Moehar (2001), Elastisitas harga adalah besaran perubahan jumlah barang yang diminta konsumen sebagai akibat perubahan harga. Konsep ini menyatakan perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga.
Elastisitas merupakan rasio atau perbandingan dari dua ukuran. Oleh karena itu, besaran elastisitas tergantung pada besaran persentase perubahan, baik perubahan barang yang diminta maupun perubahan harga.
Elastisitas dinyatakan dengan angka dengan kisaran masksimum lebih besar dari 1 dan minimum tidak terhingga. Berikut kisaran besaran elastisitas permintaan terhadap harga barang.
-
Bila elastisitas permintaan (Ed) lebih besar dari angka satu, Ed > 1), dikatakan elastis maka setiap perubahan harga mengakibatkan perubahan lebih besar dari jumlah yang diminta.
-
Bila Ed < 1, dikatakan inelastis maka setiap perubahan harga mengakibatkan perubahan lebih kecil dalam jumlah yang diminta.
-
Bila Ed = 1, dikatakan unitary elasticity maka setiap perubahan harga mengakibatkan perubahan proporsional dalam jumlah yang diminta.
-
Bila Ed = 0, dikatakan elastisitas sama dengan nol maka berapun harga barang mengakibatkan jumlah yang diminta tidak akan terpengaruh.
-
Bila Ed = ~, dikatakan elastisitas tidak terhingga maka perubahan harga barang hanya mempunyai dua akibat, yaitu jumlah yang diminta tak terhingga horizontal. atau sama dengan nol, dimana kurvanya berbentuk garis
Dengan memperhatikan besaran elastisitas, para perencana atau pengambil kebijakan (maanjer perusahaan/petani produsen dan lainnya) dapat dengan mudah merencanakan besarnya permintaan terhadap suatu komoditas bila terjadi perubahan pada harga komoditas tersebut.
Dalam menulis angka elastisitas ini sering kita melihat tanda negatif dimukanya. Ini menunjukkan bahwa apabila harga naik diikuti oleh penurunan jumlah yang diminta, dan sebaliknya apabila harga turun diikuti kenaikan jumlah yang diminta.
Pengukuran angka elastisitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
- Elastisitas pada satu titik di dalam kurva permintaan (point elasticity).
- Elastistas di antara dua titik pada kurva (arc elasticity)
Dalam praktek banyak orang menghitung elastisitas ini dengan cara yang kedua yang disebutkan di atas, yaitu arc elasticity atau elastisitas busur, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Ed = (∂ Q / ∂ P) x ((P1+P2)/2) / ((Q1+Q2)/2))
Elastisitas silang
Elastisitas silang terhadap permintaan adalah perubahan harga satu barang tidak hanya berpengaruh terhadap jumlah permintaan atas barang itu, tetapi juga berpengaruh pada jumlah permintaan terhadap barang lainnya.
Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dengan Y. Bila Ec > 0, merupakan subtitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabkan harga relative X lebih murah, sehingga permintaan terhadap X meningkat. Bila Ec < 0. menunjukkan bahwa hubungan X dan Y adalah komplementer. X hanya bisa digunakan bersama-sama Y. Penambahan atau pengurangan terhadap X, menyebabkan penambahan atau pengurangan terhadap Y. Kenaikan harga Y menyebabkan permintaan terhadap Y menurun, yang menyebabkan permintaan terhadap Y menurun, yang menyebabkan permintaan terhadap X ikut menurun.
Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur presentase permintaan suatu barang
berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.
Umumnya Nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan akan meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei, elastisitas pendapatannya makin besar. Barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal (normal goods), Bila nilai Ei antara 0 sampai 1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei > 1 merupakan barang mewah (luxurius goods).
Ada barang dengan Ei < 0. Permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata meningkat. Barang ini disebut barang inferior (inferior good).