Apa yang dimaksud dengan ekologi?

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos (ilmu). Secara harafiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi hanya bersifat eksploratif dengan tidak melakukan percobaan, jadi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam.

Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya Anthony van Leeuwenhoek , yang terkenal sebagai pioner penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates , Aristoteles , dan para filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk dalam bidang ekologi.

Menurut Zoer´aini (2003), Seseorang yang belajar ekologi sebenarnya mempertanyakan berbagai hal antara lain adalah:

  1. Bagaimana alam bekerja

  2. Bagaimana species beradaptasi dalam habitatnya

  3. Apa yang diperlukan organisme dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan

  4. Bagaimana organisme mencukupi kebutuhan materi dan energi

  5. Bagaimana interaksi antar species dalam lingkungan

  6. Bagaimana individu-individu dalam species diatur dan berfungsi sebagai populasi

  7. Bagaimana keindahan ekosistem tercipta

RUANG LINGKUP EKOLOGI


Untuk mempelajari gambaran yang cukup jelas tentang batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat kiranya dipergunakan konsep model dari Miller . Konsep tersebut beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan. Dalam suatu ekosistem satu atau sekelompok komponen tak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lain.

Dalam hal ini kesatuan kelompok komponen pertama akan merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun kesatuan kelompok ke tiga, demikian seterusnya. Atas dasar pemikiran itu Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta.

Menurut konsep tersebut bagian-bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom akan membentuk satuan molekul, dan satuan-satuan molekul seterusnya akan membentuk satuan protoplasma, demikian proses pembentukan satuan lainnya.

Dalam konsep model tersebut ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja dari berbagai pengetahuan. Kita melihat batas-batas dari:

  1. daerah mati atau daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup,
  2. daerah hidup atau daerah yang dihuni oleh jasad-jasad hidup dan
  3. daerah yang masih merupakan tanda tanya.

Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan:

  1. daerah dari benda-benda submikroskopis,
  2. daerah dengan benda dan jasad mikroskopis,
  3. daerah makroskopis, dan
  4. daerah kosmis.

Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas terbawah adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat biosfer.

Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut :

  • Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.

  • Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.

  • Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya jaringan otot.

  • Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada tumbuhan.

  • Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.

  • Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.

  • Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

  • Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.

  • Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.

  • Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.

PEMBAGIAN EKOLOGI


Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu autekologi dan sinekologi.

  • Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif.

    Contoh studi autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu sama lain.

  • Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.

    Contoh studi sinekologi adalah ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis tumbuhan yang ada, populasi masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas, fungsi berbagai tumbuhan yang ada, kondisi hutan atau tingkat kerusakan, hubungannya dengan tanah, air, atau komponen fisik lainnya. Mengacu kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan sangat berbeda.

Pada perkembangannya, autekologi telah mempelajari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan. Demikian pula sinekologi yang kemudian dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi daratan (terestrial), dan ekologi lautan. Sinekologi juga telah berkembang ke berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi. Perkembangan ekologi jelas sangat diharapkan dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam menunjang pembangunan.

Di samping pengelompokan tersebut, ada pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah ekologi bahari atau kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat atau terestrial, ekologi estuaria (muara sungai ke laut), ekologi padang rumput, dan lain-lain.

Pengelompokan yang lain adalah menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan (ekologi serangga, ekologi burung, ekologi kerbau, dan lain sebagainya), serta ekologi mikroba atau jasad renik.

Ekologi


Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi
artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”.

Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme denganlingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk dalam bidang ekologi.

Ruang Lingkup Ekologi


Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Perlu dimaklumi bahwa batas wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih dengan batasbatas wilayah kerja dari ilmu-ilmu lain. Sehubungan dengan itu maka sudah selayaknya kalau kita ingin mengetahui juga batas wilayah kerja dari ilmu ekologi. Untuk mempelajari gambaran yang cukup jelas tentang batas-batas
wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat kiranya dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep tersebut beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan.

Dalam suatu ekosistem satu atau sekelompok komponen tak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lain. Dalam hal ini kesatuan kelompok komponen pertama akan merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun kesatuan kelompok ke tiga, demikian seterusnya. Atas dasar pemikiran itu Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta.

Menurut konsep tersebut bagian-bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom akan membentuk satuan molekul, dan satuan-satuan molekul seterusnya akan membentuk satuan protoplasma, demikian proses pembentukan satuan lainnya. Dalam konsep model tersebut ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja dari berbagai pengetahuan. Kita melihat batas-batas dari:

  1. Daerah mati atau daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup,
  2. Daerah hidup atau daerah yang dihuni oleh jasad-jasad hidup dan
  3. Daerah yang masih merupakan tanda tanya.

Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan:

  1. Ekologi daerah dari benda-benda submikroskopis,
  2. Daerah dengan benda dan jasad mikroskopis,
  3. Daerah makroskopis, dan
  4. Daerah kosmis.

Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas terbawah adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat biosfer.
Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut :

Makromolekul ——> protoplasma ——> sel ——> jaringan ——> organ
tubuh ——> sistem organ ——> organisme ——> populasi ——>
komunitas ——> ekosistem ——> biosfer.

  1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.

  2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakankomponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.

  3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya jaringan otot.

  4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada tumbuhan.

  5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.

  6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.

  7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

  8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas
    berinteraksi dengan populasi ikan mujair.

  9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.

  10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.

Karena luasnya wilayah kerja ada bagian-bagiandari ilmu ekologi yang mengkhususkan penelitiannya pada bagian-bagian wilayah kerja tertentu. Pada mulanya pakar-pakar ekologi tumbuhan menaruhperhatian terhadap hubungan antartumbuhan. Misalnya bagaimana hubungan pertumbuhan padi dengan gulma yang sama-sama tumbuh pada suatu petak sawah.

Para pakar ekologi hewan mempelajari dinamika populasi dan perilaku hewan, misalnya bagaimana populasi badak bercula satu di Ujung Kulon, berikut penyebarannya sampai di mana, jumlah hewan jantan dan betina, dan cara berkembang biaknya. Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu autekologi dan sinekologi.

Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif. Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.

Contoh studi autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu sama lain. Contoh studi sinekologi adalah ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis tumbuhan yang ada, populasi masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas, fungsi berbagai tumbuhan yang ada, kondisi hutan atau tingkat kerusakan, hubungannya dengan tanah, air, atau komponen fisik lainnya. Mengacu kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan sangat berbeda.

Pada perkembangannya autekologi telah mempelajari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan. Demikian pula sinekologi yang kemudian dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi daratan (terestrial), dan ekologi lautan. Sinekologi juga telah berkembang ke berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi. Perkembangan ekologi jelas sangat diharapkan dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam menunjang pembangunan.

Di samping pengelompokan tersebut, ada pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah ekologi bahari atau kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat atau terestrial, ekologi estuaria (muara sungai ke laut), ekologi padang rumput, dan lain-lain. Pengelompokan yang lain adalah menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan (ekologi serangga, ekologi burung, ekologi kerbau, dan lain sebagainya), serta ekologi mikroba atau jasad renik.

Kedudukan dan perkembangan ekologi


Sebagai bagian dari biologi, ekologi merupakan bagian dasar. Ekologi sejajar dengan bagian dasar yang lain, misalnya biologi molekuler, biologi perkembangan, genetika, fisiologi, dan morfologi. Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Perkembangan ekologi mempengaruhi ilmu yang lain, demikian juga perkembangan ilmu yang lain mempengaruhi ekologi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa ekologi berasal dari kata oikos yang artinya rumah dan logos yang artinya ilmu. Secara harfiah ilmu ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari “tata rumah” atau “tata rumah tangga” manusia. Lambat laun bidang ilmu penelitian ekologi tidak terbatas pada manusia dan lingkungannya, tetapi penelitian juga meluas sampai pada penelitian atas semua jasad hidup dan lingkungannya. Ilmu ekologi dalam menganalisis tata lingkungan mempergunakan konsep model lingkaran.

Lingkaran yang melukiskan proses rumah tangga lingkungan lazim dikenal
dengan nama “lingkaran energi, materi, dan informasi”. Dalam proses tersebut dikenal 2 golongan, yaitu :

  1. Golongan produsen,
  2. Golongan konsumen (termasuk jasad hidup pengurai).

Selama proses aliran Ekologi energi dan materi tidak terganggu, selama itu pula tata lingkungan tetapdalam “keseimbangan ekologis”. ilmu ekologi mencurahkan perhatiannya pada pengaliran energi, materi, dan informasi. Adanya hubungan antara kehidupan masyarakat dengan
lingkungannya.

Corak pertumbuhan dan perkembangan ilmu ekologi, seorang ahli ilmu hayat pencipta ilmu ekologi bernama Haeckel (1866) mengemukakan bahwa ilmu ekologi tergolong dalam disiplin “biologi”, karena ilmu ekologi mempelajari persyaratan biologis bagi jasad dan makhluk hidup dalam lingkungannya. Justru dari kalangan para ahli biologi, ilmu ekologi tidak mendapatkan perhatian secara layak. Ada beberapa ahli yang mengembangkan ilmu ekologi, di antaranya adalah ahli dalam bidang geografi fisik dan biografi.

Ilmu ekologi pada awalnya merupakan suatu pengetahuan umum dan hanya mempelajari hubungan lingkungan secara individual atas dasar fisiologi. Pada waktu itu para cendekiawan, khususnya dari kalangan ilmu alam, kurang menaruh perhatian pada berbagai ilmu yang sifatnya umum, tetapi orang lebih banyak mengarahkan perkembangan ilmu-ilmu ke arah spesialisasi. Walaupun perhatian orang terhadap ilmu ekologi jika dibandingkan dengan ilmu lain, terutama ekonomi dan politik kurang memadai, namun ekologi terus berkembang. Sebagai bukti bahwa ilmu ekologi dapat terus berkembang dan melebarkan sayapnya ke bidang-bidang lain seperti botani, dan zoologi.

Referensi :

  • Utomo, S. W., Si, M., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem.

Otto Soemarwoto mendefinisikan ekologi dengan bahasa yang sederhana, yakni ilmu tentang hubungan timbal-balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya. Dengan definisi itu, Otto Soemarwoto menjelaskan bahwa permasalahan lingkungan hidup pada hakikatnya adalah permasalahan ekologi. Amsyari mendefinisikan ekologi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya dan antara organisme tersebut dengan lingkungannya. Di samping itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan ekologi sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya.

Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari proses timbal-balik antar sesama makhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya. Sementara itu, ekosistem merupakan proses timbal-balik itu sendiri atau sistem ekologis, sehingga ekosistem berkaitan dengan ekologi. Keseimbangan dalam ekosistem menjadi landasan dari keseimbangan ekologis.

Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan hidupnya.

Secara etimologis, istilah “Ekologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” yang artinya habitat dan “Logos” yang artinya “Ilmu”. Sehingga secara bahasa, definisi ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara sesama organisme dan juga antara organisme dengan lingkungannya.

Agar lebih memahami apa itu ekologi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Ernst Haeckel

Menurut Ernst Haeckel (1866), pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan hidupnya.

2. C. J. Krebs

Menurut C. J. Krebs (1972), pengertian ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme.

3. E. P. Odum

Menurut E. P. Odum (1963), pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the structure and function of nature”.

4. Charles Elton

Menurut Charles Elton (1927), pengertian ekologi adalah sejarah alam yang sifatnya ilmiah “Scientific natural history”.

5. G. Tyler Miller

Menurut G. Tyler Miller (1975), definisi ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lain dan dengan lingkungannya.

6. C. Elton

Menurut C. Elton, ekologi adalah ilmu yang mengkaji kehidupan alam secara ilmiah atau dapat di singkat ilmu yang mempelajari sejarah alam.

Ruang Lingkup Ekologi

Secara umum, ekologi mempelajari mengenai interaksi organisme dengan lingkungan hidupnya. Adapun batasan pokok bahasan atau ruang lingkup ekologi adalah sebagai berikut:

A. Individu

Individu adalah satuan organisme dari setiap jenis atau species tertentu. Misalnya; seorang manusia, seekor gajah, seekor burung, seekor ikan, dan sebagainya.

B. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang berada di suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya populasi manusia, populasi burung, populasi rumput, dan sebagainya.

C. Komunitas

Komunitas adalah suatu kelompok mahluk hidup yang terdiri atas beberapa populasi dan saling berinteraksi satu sama lainnya pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya komunitas padang rumput yang di dalamnya terdapat populasi rumput, populasi belalang, populasi burung, populasi ular, dan lainnya.

D. Ekosistem

Ekosistem adalah suatu kondisi dimana terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Misalnya ekosistem hutan, ekosistem air laut, dan lainnya.

E. Biosfer

Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang paling besar dimana di dalamnya terdapat semua kehidupan yang ada di bumi dan terdapat interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan.

Aspek dan Prinsip dalam Ekologi

Dalam mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya, terdapat beberapa aspek dan prinsip yang harus diperhatikan. Mengacu pada pengertian ekologi di atas, berikut ini adalah aspek dan prinsip dalam ekologi:

I. Aspek Utama dalam Ekologi

Beberapa aspek penting dalam mempelajari ekologi adalah sebagai berikut:

  1. Studi mengenai interaksi organisme/ kelompok organisme dengan lingkungannya.
  2. Studi mengenai internaksi organime/ kelompok organisme dengan lingkungannya.
  3. Studi mengenai struktur dan fungsi alam.

II. Prinsip Utama dalam Ekologi

Beberapa prinsip utama dalam ekologi adalah sebagai berikut:

  1. Adanya interaksi (interaction).
  2. Adanya saling ketergantungan (interdependence).
  3. Adanya keanekaragaman (diversity).
  4. Adanya keharmonisan (harmony).
  5. Adanya kemampuan berkelanjutan (sustainability).

Manfaat Ekologi Bagi Manusia

Ada banyak manfaat ekologi yang bisa diberikan kepada manusia dan lingkungan hidupnya. Sesuai dengan pengertian ekologi, adapun beberapa manfaat ekologi adalah sebagai berikut:

a. Mengenal Keberagaman Hayati

Dengan adanya ekologi, maka manusia dapat memahami berbagai mahluk hidup dan hubungannya dengan tempat tinggalnya. Contohnya, bagaimana seekor unta dapat bertahan hidup pada tempat yang bersuhu tinggi sedangkan penguin bertahan hidup di tempat bersuhu dingin.

b. Mengenal Perilaku Mahluk Hidup

Ekologi juga dapat membantu manusia mengenal perilaku mahluk hidup lainnya yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya, sistem sonar kapal selam yang diadaptasi dari hewan kelelawar dan lumba-lumba ternyata bermanfaat bagi manusia untuk menentukan suatu lokasi.

c. Mengetahui Peran Manusia Terhadap Lingkungan

Ekologi dapat membantu manusia untuk mengetahui dampak produk yang dihasilkan manusia terhadap lingkungan. Misalnya, produk DDT yang ditujukan untuk memberantas hama ternyata mencemari lingkungan manusia dan organisme lainnya.

d. Memetakan Konsumsi Pangan

Dengan adanya ekologi maka manusia dapat mengetahui struktur dan skala pangan setiap mahluk hidup. Misalnya, tumbuhan sebagai produsen, hewan herbivora sebagai konsumen tingkat 1, hewan karnivora sebagai konsumen tingkat 2, manusia sebagai konsumen tingkat 3, hewan pengurai, dan hasil pengurai tersebut dikonsumsi oleh produsen sebagai sumber energi.

e. Memecahkan Masalah Pertanian

Ekologi juga dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah pertanian yang dihadapi oleh manusia. Misalnya, untuk menjaga kesuburan tanah dibutuhkan beberapa mikroba yang dapat menghasilkan nitrat dan ammonium.

f. Memecahkan Masalah Energi

Ekologi dapat membantu manusia dalam memastikan ketersediaan energi untuk menunjang kehidupannya. Misalnya, penggunaan energi alternatif dari tenaga surya untuk menghasilkan energi listrik.

g. Memecahkan Masalah Kesehatan

Ekologi juga dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi. Misalnya, mengetahui bahwa nyamuk Aedes Aegypti adalah penyebab demam berdarah yang dapat diatasi dengan penanganan tertentu, seperti menguras atau membuat genangan air bersih tempat nyamuk bertelur.

Jenis-Jenis Ekologi

Pada dasarnya istilah ekologi digunakan pada beberapa bidang kehidupan manusia. Mengacu pada pengertian ekologi, adapun beberapa jenis ekologi adalah sebagai berikut:

  1. Ekologi manusia , yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang keadaan lingkungan hidup manusia.
  2. Ekologi tumbuhan , yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang tumbuhan sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan hewan.
  3. Ekologi hewan , yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang hewan sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan tumbuhan.
  4. Ekologi habitat , yaitu cabang ekologi yang fokus mempelajari dan membahas tentang sifat dari suatu habitat.
  5. Ekologi populasi , yaitu cabang ekologi yang fokus mempelajari tentang hubungan antara kelompok organisme, jumlah individu, dan faktor penentu besar populasi dan penyebarannya.
  6. Ekologi sosial , yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan alam dan teknologi.
  7. Ekologi bahasa , yaitu cabang ekologi yang mempelajari dan menyelidiki tentang hubungan antara bahasa dan lingkungan manusia.
  8. Ekologi antariksa , yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang ekosistem yang dapat menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa.