Apa yang dimaksud dengan Efek Kesalahan Informasi (Misinformation Effect)?

Efek salah informasi terjadi ketika ingatan seseorang terhadap ingatan episodik menjadi kurang akurat karena informasi pasca peristiwa.

Apa yang dimaksud dengan efek kesalahan informasi (Misinformation Effect) ?

Efek kesalahan informasi terjadi pada saat seseorang melakukan pengambilan informasi mengenai sebuah kejadian. Pada saat kejadian seseorang tidak sangat detail memperhatikan secara keseluruhan karena proses mental yang dimilikinya hanya mengarahkan perhatiannya sebatas pada hal-hal tertentu saja yang dirasa menarik bagi perhatian dirinya. Dapat dikatakan bahwa pada kejadian ini informasi yang disimpan oleh seseorang hanya menjadi bagian-bagian kecil potongan informasi pada kronologi kejadian.

Lantas bagaimana bila seseorang dimintai kesaksian mengenai informasi pada kejadian tersebut? Seseorang akan berusaha menyusun sebuah narasi kembali secara kronologis akan kejadian tersebut atas informasi bagian-bagian kecil yang telah disimpan dalam kapasitas memori yang dimilikinya. Saat melakukan penyusunan narasi ini, seseorang akan berusaha melakukan pengambilan potongan-potongan informasi dan melakukan asosiasi terhadap informasi apa saja yang memiliki hubungan dengan kejadian tersebut.

Inilah yang kemudian menjadi sebuah kerentanan untuk memunculkan informasi ilusi yang menyebabkan sebuah kejadian yang sama sekali tidak terjadi secara kronologis menjadi muncul. Informasi ilusi ini dinamakan sebagai efek misinformasi ( misinformation effect ). Dari kepingan informasi yang digunakan untuk menjembatani penghubung kepingan informasi lain inilah kemudian menjadi suatu memori yang keliru ( false memory ).

Menurut Elizabeth Loftus, seorang profesor yang intens melakukan penelitian efek misinformasi di School of Psychology di Universitas California, Irvine, hal yang menyebabkan munculnya kesalahan informasi ini adalah sebuah konten kejadian yang pada di awal mulanya mengalami distorsi. Distorsi tersebut disebabkan oleh imajinasi yang dimiliki oleh seseorang.

Imajinasi merupakan kegiatan visualisasi terhadap fakta dengan manipulasi-manipulasi tertentu sehingga pada saat seseorang diminta untuk memutar kembali informasi atas sebuah kejadian yang telah dialaminya, ia seolah-olah menjadi orang yang sedang melakukan dan melihat kejadian secara keseluruhan dengan menggabungkan beberapa fakta yang diingatnya. Akan tetapi, hal ini hanya merupakan persepsi subjektif dirinya karena dirinya hanya menjadi pengamat terhadap suatu informasi-informasi bagian-bagian tertentu saja (Loftus, 2010).

Hal lain yang menyebabkan munculnya efek misinformasi adalah keberadaan perilaku yang cenderung untuk konformitas pada kelompok sehingga tidak berani dalam mengambil keputusan secara independen yang berbeda dengan kelompok mayoritas yang dijadikan sebagai rujukan mayoritas (Szpitalak dalam Akbar, 2016). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh English dan Nielson (2010) menemukan bahwa seseorang yang cenderung mengalami misinformasi disebabkan kurangnya pengetahuan bahwa informasi yang diterima berasal dari orang lain, memiliki kerentanan karena informasi yang diberikan tersebut adalah hasil dari interpretasi dirinya dari suatu peristiwa kejadian sehingga memiliki kemungkinan memiliki kemungkinan untuk membawa informasi yang salah dan informasi kejadian tersebut menjadi terdistorsi akibat dari dari interpretasi orang tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Saunders (2012) menyatakan bahwa seseorang yang mengalami misinformasi disebabkan kurang adanya kekuatan dalam melakukan reorganisasi dan konfigurasi masing-masing susunan informasi pada seseorang. Akibatnya, hanya bagian-bagian tertentu saja yang dapat diambil kembali informasi tersebut dari memori sehingga menyebabkan terjadinya false memory . Hal inilah yang kemudian menjadikan informasi yang diambil tersebut bukanlah sesuatu informasi utuh atas kejadian tersebut, melainkan informasi yang sangat sama sekali baru dan berbeda dari informasi yang diperoleh atas suatu kejadian yang sebelumnya telah dialami oleh seseorang.