Apa yang dimaksud dengan Efek Keakraban atau Propinquity effect?

image

Bagaimana sebuah hubungan antar manusia dapat terbentuk hingga mencapai level yang akrab ? Apa saja aspek-aspek yang mempengaruhinya ?

1 Like

The propinquity effect atau Efek Keakraban adalah tendensi seseorang untuk menjalin hubungan pertemanan atau percintaan berdasarkan keseringan mereka bertemu atau melakukan kegiatan secara bersama-sama.

Keakraban menurut Smith Dkk (2000), didefinisikan sebagai ikatan emosional positif dimana didalamnya termasuk saling pengertian dan dukungan.

Menurut Argyle & Henderson (1997), yaitu keakraban terjadi pada sebuah persahabatan yang terjalin dengan baik dengan kondisi sebagai berikut :

  • Meliputi orang-orang yang saling menyukai,
  • Menyenangi kehadirannya satu sama lain,
  • Memiliki kesamaan minat dan kegiatan,
  • Saling membantu dan memahami,
  • Saling mempercayai,
  • Menimbulkan rasa nyaman dan saling menyediakan dukungan emosional.

Selain itu, dengan memberikan seseorang validasi, koneksi dan dorongan yang mereka butuhkan, hubungan intim (dekat) meningkatkan kebutuhan agentik, termasuk kebutuhan untuk berprestasi, penguasaan, pengakuan dan harga diri (Parger, 1999).

Keakraban tumbuh secara perlahan sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh interaksi, dukungan dan validasi atau pembenaran atau penerimaan. Rasa hangat, keterhubungan, dan pengertian sangat penting bagi orang-orang sehingga keakraban psikologi adalah “hadiah” paling utama dalam hubungan akrab (Scharf dan Mayseless, 2001).

Keakraban adalah sebuah hubungan yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain untuk mendapatkan sebuah kedekatan yang bermanfaat untuk mereka. Keakraban adalah hubungan yang berkembang antar individu sebagai hasil interaksi mereka melalui komunikasi (Smith Dkk, 2000).

Hubungan yang dapat dikatakan dekat (akrab), menurut Brehm & Kassin (dalam Rahman, 2013) terdapat indikator seperti berikut ini:

  • Terdapat kelekatan emosional
    Dimana seseorang yang telah mengenal dengan baik sahabatnya akan merasa memiliki kedekatan emosional seperti; saat teman menemukan masalah maka sahabat yang lain ikut merasakannya.

  • Saling memenuhi
    Dalam hal ini saling memenuhi merupakan arti lain dari memberikan dukungan kepada sahabatnya, sehingga mereka merasakan jika dukungan akan membuat hubungan yang terbentuk akan semakin dekat. Contohnya: saling memberikan motifasi dalam belajar maupun keseharian adalah hal yang dibutuhkan.

  • Ketergantungan
    Ketergantungan adalah saling menganggap penting kehadiran satu sama lainnya, hal ini ketergantungan merupakan ciri-ciri keakraban yang terjalin kadang merasa lebih dari sahabat atau merasa kehilangan saat mereka jarang bertemu.

image

Aspek-Aspek keakraban

Keakraban menurut Amidon, Tread Well dan Kumar (dalam Ghalami.,F, Saffarinia.,M & Shaghaghi.,F, 2013), dapat digambarkan dengan beberapa aspek yaitu sebagai berikut:

  • Kecenderungan untuk keakraban
    Dalam hubungan yang terjalin, individu membutuhkan adanya keterkaitan dan digambarkan dari indikator yaitu kebutuhan untuk keintiman, kebersamaan, simpati, dan saling ketergantungan terhadap orang yang dikenal

  • Menarik diri dari keakraban
    Dimana dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu pengabaian intimasi, tidak ingin berhubungan dekat dan ketidakpercayaan.

  • Daya tarik
    Dimana seseorang mengawali hubungan akrab yaitu daya tarik mancakup tiga indikator mengenai daya tarik, daya tarik fisik dan kedekatan seksual.

  • Takut keakraban
    Dimana ada individu memiliki ketakutan dalam berhubungan dekat, hal ini dapat dilihat dalam beberapa indikator yaitu takut kehilangan kontrol dan takut ditolak.

Keakraban menurut Prager (1999), juga memiliki aspek yaitu:

  • Afeksi
    Dengan ini, sahabat yang lain dapat merasakan bahwa dirinya diperhatikan, disayang dan dibutuhkan, bila masing-masing individu dapat menjalankan hal tersebut, maka hubungan keakraban akan meningkat.

  • Kepercayaan
    Dengan menaruh kepercayaan kepada sahabatnya, maka keutuhan hubungan akan mudah terjaga sehingga meningkatkan hubungan keakraban.

  • Rasa kebersamaan
    Dengan rasa kebersamaan, tingkat keakraban hubungan akan meningkat.

  • Berbagi waktu dan aktivitas
    Dengan intensnya berbagi waktu dan aktivitas bersama maka lama- kelamaan persahabataan akan lebih akrab.

propinquity atau teori kedekatan, artinya seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (Spatial and geographical proximiti).

Salah satu yang menentukan ketertarikan interpersonal adalah kedekatan (proximity, propinquity). Orang yang mempunyai kesempatan paling sering kita lihat dan kita jumpai, sangat mungkin menjadi sahabat kita atau kita cintai (Berscheid & Reis, 1998).

Pada tahun 1950, satu tim psikolog sosial (Leon Festinger, Stanley Schachter, dan Kurt Back) meneliti efek kedekatan di sebuah apartemen besar yang dikenal sebagai Westgate West.

Apartemen ini memiliki 17 bangunan terpisah dua lantai, masing- masing memiliki 10 apartemen. Penghuni apartemen adalah mahasiswa MIT yang telah berkeluarga. Mereka menempati apartemen tsb secara acak, tidak memilih sendiri, sehingga tidak saling mengenal pada awalnya. Dalam penelitian tersebut para penghuni diminta menyebutkan 3 orang teman dekatnya yang ada di sekitar tempat tinggalnya (apartemen). Hasilnya menunjukkan adanya ‚ propinquity effect: Sebanyak 65% menyebutkan sahabat yang tinggal dalam gedung yang sama, meskipun gedung yang lain tidak jauh.

Propinquity effect : Semakin sering kita melihat dan berinteraksi dengan seseorang, semakin besar kemungkinan orang itu menjadi sahabat kita.

Lebih khusus, pola persahabatan di dalam gedung dapat digambarkan sbb: mereka yang merupakan teman dekat, sebanyak 41% tinggal bersebelahan; 22% tinggalnya terpisah dua pintu, dan hanya 10 persen yang tinggal di ujung lorong berlawanan.

Festinger dkk (1950) menunjukkan bahwa ketertarikan dan kedekatan hubungan tidak hanya tergantung pada jarak fisik yang nyata, melainkan juga karena ‘jarak fungsional’. Jarak fungsional menunjuk pada aspek desain arsitektur yang memungkinkan beberapa orang bertemu lebih sering.

Efek keakraban terjadi karena familiaritas (efek eksposur semata-mata). Semakin sering kita mengalami eksposur suatu stimulus, semakin besar kecenderungan kita menyukainya.