Apa yang dimaksud dengan Dyadic Coping?

image

Apa yang dimaksud dengan dyadic coping sebagai upaya yang digunakan oleh salah satu atau kedua pasangan untuk mengatasi situasi stres?

Teori mengenai dyadic coping ini diangkat oleh Bodenmann (1995) dengan didasarkan pada transactional stress theory dari Lazarus dan Folkman (1984) dengan pendekatan lebih kepada penderita penderita kanker. Selanjutnya, Bodenmann (1997, 2005) melihat dan mengembangkan dyadic coping ini menjadi suatu model yang sistemik dan erat kaitannya dengan proses, yang dinamakan Systemic-Transactional Model. Model ini melihat bagaimana menghadapi stres yang dialami bersama dan bagaimana pasangan mengatasi masalah, baik secara individual maupun kolektif sebagai suatu unit.

Bodenmann (1997, 2005) mengatakan bahwa pada level individual, penilaian terhadap stres terbentuk karena kebutuhan dan kekhawatiran individu. Proses komunikasi stres muncul dimana setiap pasangan mengomunikasikan stres mereka masing-masing dengan harapan menerima dukungan atau umpan balik mengenai coping yang dilakukan. Pasangan dapat merespon hal ini secara supportive (memberi saran dan membantu dalam tugas sehari-hari, menunjukkan empati, mengekspresikan rasa solidaritas, dan berpandangan positif) maupun unsupportive (banyak mengkritik, mengambil jarak dari pasangan, menunjukkan ketidaktertarikan).

Selanjutnya dalam level pasangan, kesejahteraan dalam berelasi dipengaruhi oleh kebiasaan pasangan untuk bekerja sebagai satu tim untuk mengatur aspek-aspek dari pemicu stres yang mempengaruhi, baik suami maupun istri (Badr, Kashy, Carmack, & Cristofanilli, 2010).

Pada dasarnya, Bodenmann (1995, 2005) mengemukakan bahwa dyadic coping adalah upaya yang digunakan oleh salah satu atau kedua pasangan untuk mengatasi situasi stres, dimana upaya tersebut merupakan pola interaksional yang terdiri dari ketegangan di antara kedua pasangan.

Dalam Dermawan dkk (2015) Dyadic Coping adalah koping yang dilakukan oleh kedua pasangan guna mengahadapi dyadic stress berdasarkan kemampuan mereka. Definisi Dyadic Coping menurut Bondenmann (2000) dalam Yuliana dan valentina (2016) Dyadic Coping merupakan proses interpersonal yang melibatkan pasangan untuk mengatasi situasi stress yang dialaminya, dimana cara tersebut merupakan pola interaksional agar memperoleh keuntungan dalam suatu hubungan dan bertujuan untuk menyeimbangkan well-being secara individu atau pasangan.

Jenis Dyadic Coping

Bodenmann dan Kayser (2005) menyatakan Dyadic Coping dibedakan menjadi dua jenis.

Positive Dyadic Coping meliputi antara lain sebagai berikut:

  1. Problem-focused supportive Dyadic Coping , yaitu membantu menurunkan salah satu pasangan yang mengalami stress dengan baik. Kedua pasangan mempunyai minat dalam mendukung pasangannya untuk menjaga kestabilan hubungannya.

  2. Problem-focused common Dyadic Coping , yaitu pasangan membantu dalam memecahkan masalah, mencari informasi, membagikan perasaan, mutual commitment , dan relaxing bersama. Pasangan saling membantu untuk menyelesaikan stress dan mencoba untuk menjaga situasi dengan cara bersama.

  3. Delegated Dyadic Coping , yaitu membantu pasangan yang mengalami stress dengan cara mengambil alih dalam suatu pekerjaan.

  4. Emotion-focused supportive Dyadic Coping

  5. Emotion-focused common Dyadic Coping

Sedangkan dalam Negative Dyadic Coping meliputi :

  1. Hostle Dyadic Coping , yaitu melibatkan dukungan pasanan dengan cara menghina, menjauhkan, mengejek atau sarkas. Hal tersebut tidak dengan cara berkomunikasi negative, melainkan dengan tingkat nonverbal.

  2. Ambivalen Dyadic Coping , terjadi apabila salah satu pasangan enggan untuk mendukung dan merasa bahwa kontribbusinya tidak diperlukan.

  3. Superficial Dyadic Coping , yaitu mendukung pasangan dengan tidak tulus.

Aspek-Aspek Dyadic Coping

Menurut Bodenmnn & Cina (2005) dalam Levesque dkk (2014) menyebutkan aspek-aspek Dyadic Coping meliputi :

  1. Stress Communication , yaitu membicarakan sinyal stres yang telah dirasakan ke pasangannya.

  2. Supportive Dyadic Coping , yaitu melibatkan pasangan untuk menolong memanajemen stres pada lawan pasangannya yang merasakan stres.

  3. Delegated Dyadic Coping , yaitu mengarahkan salah satu pasangan mengambil tugas untuk membebaskan beban pada pasangan yang merasakan stres.

4 . Common Dyadic Coping , yaitu mengarahkan kedua pasangan bersama-sama untuk memecahkan situasi stres secara bersamaan.

  1. Negative Dyadic Coping , yaitu pasangan yang merasakan stress mengarahkan untuk memperlihatkan perlakuan tidak memihak atau sarkasme kepada lawan pasangannya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dyadic Coping

Bodenmann (2005) menjelaskan bahwa semua bentuk dari Dyadic Coping tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun eksternal, antara lain:

  1. Individual skills yaitu, kemampuan mengkomunikasikan stress, kemampuan menyelesaikan masalah, kompetensi sosial, dan kemampuan berorganisasi. Bagaimana cara individu menyampaikan apa yang dirasakannya kepada pasangan, penggunaan bahasa, mendiskusikan permasalahan, dan cara-cara yang akan ditempuh untuk menyelesaikan masalah sehingga memutuskan langkah yang akan digunakan untuk memunculkan Dyadic Coping .

  2. Motivastion factors yaitu, kepuasan hubungan atau ketertarikan dalam suatu hubungan yang lama.

  3. Contextual factors yaitu, level dari pengalaman stress yang pernah dialami pasangan atau kondisi mood mereka.