Apa yang dimaksud dengan Duopoli?

Duopoli adalah bentuk dari oligopoli yang terjadi ketika dua perusahaan/negara mengkontrol semua atau sebagian besar pasar untuk produk atau jasa. Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.

Apa penjelasan selanjutnya mengenai Duopoli?

Pengertian pasar duopoli secara umum adalah pasar yang penguasaan atas suatu barang atau jasa di kuasai oleh dua produsen (perusahaan). Situasi pasar suatu produk tertentu dikatakan dalam keadaan duopoli, jika yang mengusahakan dan atau yang menjual produk tersebut hanya terdiri dari dua orang pengusaha atau penjual, sehingga setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu pengusaha atau penjual akan mempengaruhi kebijaksanaan pengusaha atau penjual yang lainnya baik dalam hal menentukan harga penjualan maupun dalam hal menetapkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan lain-lain.

Duopoli ialah sebuah kondisi pasar oligopoli yang hanya memiliki dua buah penjual saja. Dengan adanya dua penjual ini, dikhawatirkan akan terjadi sebuah kesepakatan – kesepakatan antar masing – masing penjual. Kesepakatan ini biasa disebut sebagai kolusi, sedangkan sekelompok perusahaan yang melakukan hal tersebut biasa disebut kartel. Begitu sebuah kartel terbentuk, maka struktur pasarnya akan berubah menjadi monopoli.

Untuk dapat mengetahui karakteristik dari sistem duopoli tersebut, kita dapat menggunakan Nash Equilibrium. Pada Nash Equilibrium, sebuah perusahaan dapat memastikan sebuah strategi atau tindakan terbaik dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan oleh para kompetitor. Dalam menentukan sebuah kondisi atau strategi yang optimum, sebuah perusahaan dapat focus pada sisi harga dan output. Pada sisi output biasanya dikenal dengan nama Cournot Model dan Stakelberg Model. Sedangkan pada sisi harga dikenal dengan Bertrand Model.

  1. Cournot Model

    Pada Cournot Model dijelaskan bahwa setiap produsen memiliki sebuah keuntungan dan kesempatan yang sama dalam menentukan sebuah sikap yang optimal. Jumlah output yang diproduksi oleh kedua produsen tersebut memiliki kuantitas yang sama. Sehingga share pasar yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut ialah sama. Disisi lain biaya marjinal yang digunakan pada masing – masing perusahaan ialah sama atau MCa = MCb = 0. Hal ini dikarenakan oleh adanya kesamaan selisih biaya yang digunakan oleh masing – masing produsen dalam memproduksi output. Kondisi ini kemungkinan akan menimbulkan sebuah kolusi diantara produsen, meskipun secara implisit tindakan ini menguntungkan, akan tetapi disisi lain terdapat kekurangan yaitu adanya penurunan jumlah output dari masing-masing produsen karena adanya pembagian output yang sama dengan menggunakan total output yang ada dipasar.

  2. Stackelberg Model

    Berbeda dengan Cournot Model, pada Stackelberg Model jumlah output yang dihasilkan oleh masing – masing berbeda dari segi kuantitas. Hal ini disebabkan oleh adanya sebuah tindakan ekspansif dari salah satu produsen untuk menguasai lebih banyak pangsa pasar dibandingkan dengan competitor lain. Kesempatan yang dimiliki oleh masing – masing perusahaan juga mengalami perbedaan. Hal ini tercermin pada salah satu produsen yang akan mengalami maksimasi profit. Resiko dari seorang competitor atau follower ialah menurunnya jumlah pangsa pasar dan output yang dihasilkan.

  3. Bertrand Model

    Berbeda dengan Cournot Model dan Stackelberg Model, pada Bertrand model variabel yang digunakan ialah variabel harga. Dan diasumsikan bahwa biaya marjinal di setiap perusahaan memiliki nilai yang berbeda – beda. Oleh karena itu, tingkat harga yang ditawarkan pada setiap perusahaan memiliki level yang berbeda – beda, karena disesuaikan dengan MC setiap perusahaan