Apa yang dimaksud dengan donor darah?

Donor darah

Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah bagi pasien yang membutuhkan.

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.

Syarat Donor Darah


Beberapa syarat yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pendonor dan penerima darah menurut Permenkes RI (2015) adalah sebagai berikut :

  1. Umur 17-60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua).

  2. Berat badan minimal 45 kg.

  3. Temperatur tubuh berkisar antara 36,6-370C.

  4. Tekanan darah baik, yang ditunjukkan dengan systole 110-
    160 mmHg dan diastole 70-100 mmHg.

  5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50- 100 kali/menit.

  6. Hemoglobin baik pria maupun perempuanminimal 12,5 gram.

  7. Bagi penyumbang darah wanita tidak sedang hadi, hamil atau menyusui.

  8. Tidak menderita penyakit jantung, hati, ginjal, paru, kencing manis, pendarahan, kejang atau penyakit kulit kronis.

  9. Tidak pernah menderita penyakit hepatitis B.

  10. Tidak pernah menderita penyakit tuberculosis, sifilis, epilepsy dan sering kejang.

  11. Tidak pernah mengalami ketergantungan obat, alkoholisme akut dan kronik.

  12. Tidak pernah menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk.

  13. Tidak mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya defisiensi G6PD, thalasemia dan polibetemiavera.

  14. Tidak mengidap penyakiy HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril).

Manfaat Donor Darah


Donor darah akan membantu menurunkan resiko terkena serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Penelitian menunjukkan, mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh. Walaupun masih perlu penelitian lagi untuk memastikannya, kelebihan zat besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk antikolesterol (plak lemak yang akan mneyumbat pembuluh darah). Menurunnya angka masalah penyakit jantung terutama terlihat pada para pendonor yang tidak merokok.

Manfaat mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali maka menyebabkan tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah baru, sedangkan fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah.

Manfaat lainnya dari mendonorkan darah adalah mendapatkan kesehatan psikologis karena menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

Donor Darah

Efek Samping Donor Darah


Donor darah juga memiliki efek samping bagi tubuh menurut Prayitono (2005), yaitu :

  1. Terlalu sering melakukan donor darah akan menyebabkan tulang keropos. Sebagian orang menganggap bahwa melakukan donor darah akan menyebabkan tulang menjadi lebih cepat keropos. Alasan ini didasari dengan terlalu sering donor darah, akan menyebabkan tulangbelakang bekerja lebih ekstra dan menyebabkan osteoporosis. Efek samping ini tentu saja tidak benar. Jika donor darah saat kondisi tubuh sehat, produksi darah tidak akan terganggu.

  2. Donor darah menyebabkan pusing dan muntah. Jika pusing berlebih setelah melakukan donor darah, mungkin saat melakukan donor darah saat tekanan darah di bawah normal atau hipotensi. Perasaan pusing ringan dan juga mual merupakan hal normal pada sebagian orang.

  3. Setelah donor darah harus istirahat penuh selama sehari. Setelah selesai melakukan donor darah, tidak harus beristirahat selama sehari penuh untuk mengembalikan tenaga agar normal. Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dan asupan cairan yang cukup, keadaan akan pulih seperti semula.

  4. Donor darah akan memberikan efek pada tubuh menjadi mudah gemuk. Hal ini juga tidak dibenarkan, walaupun ada beberapa orang yang makan dengan porsi sedikit, maka selanjutnya akan lebih banyak makan setika selesai melakukan donor darah.

Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah bagi pasien yang membutuhkan.Untuk dapat menyumbangkan darah, seorang donor darah harus memenuhi syarat sebagai berikut :

  1. Berbadan sehat

  2. Usia 17-60 tahun (pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orang tua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter).

  3. Berat badan minimum 45 kg.

  4. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5 ℃ (oral).

  5. Tekanan darah baik, yaitu:

    • Sistole :110 - 160 mm Hg.

    • Diastole : 60 - 100 mm Hg.

  6. Denyut nadi : Teratur 50 - 100 kali/ menit.

  7. Haemoglobin

    • Wanita : minimal 12 gr %

    • Pria : minimal 12,5 gr %

  8. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 4 kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

  9. Bagi penyumbang darah wanita tidak sedang menstruasi, hamil atau menyusui.

  10. Tidak dalam pengaruh obat-obatan seperti golongan narkotika dan alkohol.

  11. Tidak menderita penyakit: jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit kelainan darah, gangguan pembekuan darah, epilepsi, kanker atau penyakit kulit.

Prosedur Donor Darah

Sebelum dilakukan proses pengambilan darah, calon pendonor darah akan melalui beberapa tahap. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih detail alur donor darah menggunakan flowchart yang disajikan pada gambar dibawah ini

image

Tahap pertama bagi calon pendonor darah yaitu mengambil form pendaftaran dan mengisikan data pribadi. Kemudian dilakukan pemeriksaan usia, berat badan, kadar HB, golongan darah dan tekanan darah oleh petugas UDD PMI. Jika memenuhi syarat, tahap berikutnya yaitu pengambilan darah. Sedangkan bagi yang tidak memenuhi syarat donor darah, maka pengambilan darah tidak dapat dilakukan. Setelah selesai, pendonor darah diberi waktu beristirahat sejenak. Apabila keadaan sudah membaik, petugas UDD PMI mempersilahkan pendonor darah untuk mengambil kartu donor. Kartu tersebut adalah bukti bahwa seseorang telah melakukan donor darah. Proses donor darahpun dinyatakan selesai.

Donor darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Donor darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah (Depkes RI, 2009).

Donor darah secara sederhana adalah penderma darah atau orang yang menyumbangkan darahnya untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Pemberian darah yang ada pada tubuh manusia kepada orang lain sangat bermanfaat bagi kesehatan penerimanya (Depdiknas, 2007).

Aktivitas donor darah merupakan kewajiban setiap masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain. Banyak orang yang tidak tahu tentang manfaat donor darah bagi kesehatan. Bahkan ada juga orang enggan mendonorkan darah karena khawatir terhadap efek samping yang ditimbulkannya.

Padahal dengan melakukan donor darah, maka sel-sel darah di dalam tubuh menjadi lebih cepat terganti dengan yang baru. Apabila mendonorkan darah tiga bulan sekali, maka kesehatan tubuh tetap terjaga. Selain bermanfaat untuk membantu orang lain, donor darah juga membuat tubuh kita menjadi lebih sehat (Depkes RI, 2009).