Apa yang dimaksud dengan Diskon?

diskon adalah

Diskon adalah potongan harga pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

Apa yang dimaksud dengan Diskon?

1 Like

Pengertian Diskon


Diskon adalah potongan harga. Potongan atau diskon dari sudut penjual disebut potongan penjualan dari sudut pembeli disebut potongan pembelian. Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan pembeli, misalnya membayar tagihan lebih cepat, membeli dalam jumlah besar, atau membeli di luar musim atau periode permintaan puncak.

Diskon merupakan pengurangan dari harga daftar yang diberikan oleh penjual kepada pembeli yang juga mengorbankan fungsi tersebut untuk dirinya sendiri. Potongan harga dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam perencanaan strategi pemasaran.

Diskon adalah penyesuaian harga dasar untuk memberikan penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu, seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian di luar musim. Diskon merupakan potongan harga yang ada, dimana pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan yang lain. Diskon adalah potongan harga pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diskon adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli dengan harga yang telah ditetapkan yang biasanya merupakan strategi dalam promosi. Sistem diskon sering digunakan oleh penjual dalam meningkatkan penjualan karena dengan adanya diskon atau potongan harga sangat menarik minat pembeli untuk mendapatkan barang yang dibutukan.

Penawaran diskon mempunyai efek yang positif terhadap persepsi konsumen dalam konteks hubungan antara nilai produk dengan penawaran. Pada teori transaction utility disebutkan bahwa dua tipe nilai dapat dihasilkan melalui diskon harga. Pertama diskon dapat menghasilkan acquisition unility atau nilai standar ekonomi dengan cara menurunkan jumlah uang yang harus dibayarkan dan konsumen tetap mendapatkan keuntungan yang sama dari produk tersebut. Yang kedua diskon dapat menimbulkan transaction unility yang dimana konsumen akan membandingkan harga yang didiskonkan dengan referenceprice yang ia miliki sebelumnya.

Sistem diskon dilakukan dengan cara memotong beberapa persen dari harga asli, sehingga harga yang ditawarkan berkurang dari harga asli penawaran produk. Besar diskon biasanya dinyatakan dalam bentuk prosentase.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diskon merupakan potongan harga atau pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli pada suatu saat tertentu.

Potongan ( discount ), yaitu potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli. Penjual akan memberikan potongan harga kepada pembeli karena beberapa alasan, sebagai berikut:

  1. Membeli barang secara tunai dalam partai besar (jumlah yang banyak).

  2. Melunasi utang sebelum jatuh tempo atau lebih cepat dari waktu yang ditentukan dalam syarat pembayaran ( Term of Credit ).

Adapun bagi penjual potongan harga tersebut disebut potongan penjualan ( Sales Discount ), sehingga jumlah uang yang diterima dari harga penjualan barang menjadi berkurang. Potongan penjual yang diberikan penjual akan dicatat disebelah debet pada akun “Potongan Penjualan”.

Jadi potongan harga (diskon) merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan untuk menarik konsumen.

Macam-macam Diskon


Dalam strategi pemasaran dikenal empat macammacam diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon musiman diskon kas ( cash discount ), dan Functional ( trade ) discount .

1. Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Selain itu diskon kuantitas juga dapat memberikan manfaat berupa penurunan unit cost sebagai akibat pesanan dan produk dalam jumlah yang besar. Contoh diskon kuantitas adalah harga pembelian menjadi tertentu. Misalnya untuk pembelian 1 hingga 10 eksemplar harganya masing-masing Rp 25.000,00; untuk 11-25 eksemplar harganya Rp 24.000,00; dan untuk 26 eksemplar ke atas harganya Rp 23.000,00. Diskon kuantitas dapat diterapkan berdasarkan berbagai ukuran, misalnya nilai (dalam rupiah) barang yang dibeli, jumlah unit barang yang dibeli dan sebagainya. Dalam praktek, diskon kuantitas sering tidak berwujud potongan tunai, melainkan berupa tambahan unit yang diterima untuk jumlah pembayaran yang sama (bonus atau free good ) yang diberikan kepada konsumen yang membeli dalam jumlah besar. Bisa pula berupa voucher untuk berbelanja berikutnya. Diskon kuantitas terdiri atas dua jenis, yaitu diskon kuantitas kumulatif dan diskon kuantitas non kumulatif.

  • Discount Kuantitas Kumuatif ( cumulative quantity discount ) Diterapkan dalam pembelian selama periode tertetu, seperti satu tahun dan discount tersebut biasanya meningkatkan ketika jumlah pembelian juga meningkat. Diskount kumulatif mendorong pembelian ulang dengan mengurangi biaya pelanggan untuk pembelian tambahan.

  • Discount Kuantisat Nirkumulatif ( non cumlative quantity ) hanya berlaku untuk pesanan individual. Discount seperti ini mendorong pesanan yang lebih besar tetapi tidak mengikat seseorang pembeli kepada penjual salah satu pembelian.

2. Diskon Tunai
Diskon tunai adalah pengurangan haga untuk pembeli yang segera membayar tagihannya atau membayar tagihan tepat pada waktunya, diskon tunai biasa ditetapkan sebagai suatu prenentase harga yang tidak perlu dibayar. Bila mana faktur dibayar dalam beberapa hari tertentu, dan jumlah penuh harus dibayar jika pembayaran melampaui dalam periode diskon. Contoh yang umum adalah “2/10,net 30,” yang berati bahwa pembayaran akan jatuh tempo dalam 30 hari, tetapi pembeli dapat mengurangi 2% jika membayar tagihan dalam 10 hari. Diskon tersebut harus diberikan untuk semua pembeli yang memenuhi persyaratan tersebut. Diskon seperti itu bisa digunakan dalam banyak hal industri dan bertujuan mengingkatkan likuiditas penjualan dan mengurangi biaya tagihan dan biaya hutang tak tertagih.

3. Diskon jumlah ( quantity discount )
Diskon jumlah ( quantity discount ) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar. Contoh yang umum mungkin berupa “harga $10 dolar per unit untuk 100 unit atau lebih menurut hukum, diskon jumlah harus ditawarkan secara adil kepada semua pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematan biaya di sisi penjual yang terkait dengan penjualan dalam jumlah besar. Penghematan itu meliputi biaya penjual, biaya persediaan, dan biaya transportasi yang lebih rendah. Diskon memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli lebih banyak dari suatu penjual tertentu, bukannya dari banyak sumber yang berbedabeda.

4. Diskon Fungsional
Diskon Fungsional (disebut juga diskon dagang) ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan. Para pabrikan mungkin menawarkan diskon fungsional yang berbeda-beda kepada saluran perdagangan yang berbeda-beda karena keagaman layanan yang mereka berikan, tetapi pabrikan harus menawarkan diskon fungsional yang sama di antara masing-masing saluran perdagangan.

5. Diskon Musiman ( seasonal discount )
Diskon Musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa diluar musim. Sebagai contoh, pabrikan alat pemotong rumput dan alat berkebun menawarkan diskon musiman kepada para pengecer selama musim salju dan musim dingin unuk mendorong pemesanan awal sebagai antisipasi musim penjualan yang ramai di musim semi dan musim panas. Hotel, model dan perusahaan penerbangan akan memeberikan diskon selama periode penjualan yang melambat. Diskon musiman memungkinkan penjual menjaga produksi tetap stabil sepnanjang tahun.

Tujuan Diskon


Tujuan pemberian potongan harga atau diskon yang dilakukan penjual terhadap produk yang dijualnya adalah mengurangi produk yang tersimpan dan meningkatkan penjualan pada katagori produk tertentu. Tujuan diadakannya diskon atau potongan menurut nitisemito yang dikutip oleh Arif Isnaini adalah:

  • Mendorong pembeli untuk membeli dalam jumlah yang besar sehingga volume penjualan diharapkan akan bisa naik. Pembeli potongan harga berdampak terhadap konsumen, terutama dalam pola pemblian konsumen yang akhirnya juga dampak terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan.

  • Pembelian dapat dipusatkan perhatiannya pada penjual tersebut, sehingga hal ini dapat menambah atau mempertahankan langganan penjual yang bersangkutan.

  • Merupakan sales service yang dapat menarik terjadinya transaksi pembelian.

Menurut Gitosudarmo (2000), diskon adalah harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dibayarkan didasarkan pada beberapa hal diantaranya waktu pembayaran yang lebih awal, tingkat serta jumlah pembelian dan pembelian pada musim tertentu. Kotler and Armstrong (2008) mendefinisikan diskon merupakan pengurangan harga langsung terhadap suatu pembelian dalam periode tertentu.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa diskon adalah pengurangan harga secara langsung terhadap produk tertentu pada periode waktu tertentu, serta pembelian potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli. Pemberian diskon ditetapkan sesuai dengan kebijakan dan tujuan dari masing-masing perusahaan.

Kotler dan Keller (2007) mengatakan bahwa “Perusahaan akan menyesuaikan daftar
harganya dan memberikan harga diskon, potongan harga ( discounts and allowances) untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah rbesar, dan pembelian diluar musim”. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

Kotler dan Keller (2007) mengatakan bahwa perusahaan akan menyesuaikan daftar
harganya dan memberikan harga diskon, potongan harga ( discounts and allowances) untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah rbesar, dan pembelian diluar musim. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

Tujuan sistem diskon

Tujuan pemberian potongan harga atau diskon yang dilakukan penjual terhadap produk yang dijualnya menurut Karande dan Kumar adalah untuk mengurangi produk yang tersimpan dan meningkatkan penjualan pada kategori produk tertentu.

Menurut Nitisemito yang dikutip oleh Arif Isnaini, tujuan diadakannya diskon adalah sebagai berikut.

  • Mendorong pembeli uuntuk membeli dalam jumlah banyak sehingga volume penjualan diharapkan akan bisa naik. Pemberian potongan harga akan berdampak terhadap konsumen, terutama dalam pola pembelian konsumen yang akhirnya juga berdampak pada volume penjualan yang diperoleh perusahaan.
  • Pembelian dapat dipusatkan pada penjual tersebut sehingga hal ini dapat menambah atau mempertahankan langganan penjual yang bersangkutan.
  • Merupakan sales service yang dapat menarik terjadinya transaksi pembelian.

Jenis-jenis diskon

Kotler dan Keller (2007) mengatakan bahwa “Perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan memberikan harga diskon, potongan harga ( discounts and allowances) untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah rbesar, dan pembelian diluar musim”.

Menurut Kotler dan Keller (2007) jenis-jenis diskon terbagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Diskon tunai, potongan harga bagi pembeli yang membayar langsung.
  2. Diskon musim, Potongan harga yang melakukan pembelian diluar musim atau di hari
    besar.
  3. Potongan harga, potongan harga yang diberikan kepada konsumen dari harga resmi yang tertera.

Faktor-faktor terjadinya diskon

Menurut Bukhari Alma ada beberapa hal yang menyebabkan dilakukan pemberian potongan harga kepada konsumen, yaitu :

  • Konsumen membayar lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan
  • Pembelian dalam julah besar
  • Adanya perbedaan timbangan

Sedangkan menurut Djasmin Saladin ada beberapa alasan perusahaan mengadakan pemotongan harga, yaitu :

  • Kelebihan kapasitas
  • Merosotnya bagian pasar akibat makin ketatnya persaingan
  • Untuk mengunggulkan pasar melalui biaya yang lebih rendah
Referensi
  1. Dewi, I K dan Kusumawati, A. 2018. Pengaruh Diskon Terhadap Keputusan Pembelian Dan Kepuasan Pelanggan Bisnis Online (Survei pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2013/2014 Konsumen Traveloka). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 56 (1) : 155-163.
  2. Putra, E W et al. 2016. Pengaruh Diskon Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Study pada konsumen yang membeli produk diskon di Matahari Department Store Pasar Besar Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 38 (2) : 184-193.
  3. Primadhany, E F. 2012. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Diskon. Skripsi. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah, UIN Maulana malik Ibrahim Malang.

Discount adalah pengurangan dari harga tercatat yang diajukan penjual kepada pembeli yang apakah tidak melakukan fungsi pemasaran tertentu atau melakukan fungsi pemasaran atau melakukan sendiri fungsi itu (McCarthy,2009).

Suhardi sigit (dalam mariana, 2009) discount adalah pengurangan terhadap harga yang ditetapkan karena pembeli memenuhi syarat yang ditetapkan.

Kotler (2007) discoun t adalah penyesuaian harga dasar untuk memberikan penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu, seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian di luar musim.

Menurut Assauri (dalam mariana, 2009) mengatakan bahwa discount merupakan potongan harga yang ada, dimana pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan yang lain.

Menurut Sutisna (2002) discount adalah potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008) Discount merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa discount merupakan potongan harga atau pengurangan harga yang di berikan oleh penjual kepada pembeli pada suatu saat tertentu.

Jenis- Jenis Discount

Dari beberapa pendapat ahli mengenai pengertian discount diatas, selanjutnya McCarthy dan Pereault (2009 ) membagi discount menjadi :

  1. Quantity discounts ( discount kuantitas) adalah penawaran discount untuk mendorong para pelanggan membeli dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini memungkinkan penjual untuk memperoleh bisnis lebih banyak dari pembeli, atau mengalihkan sebagian fungsi penyimpanan sediaan kepada pembeli , atau mengurangi biaya pengiriman dan penjualan. Discount kuantitas dibagi menjadi dua, yakni discount kuantitas kumulatif dan discount nirkumulatif.

  2. Discount kuantitas kumulatif ( cumulative quantity discount ) diterapkan dalam pembelian selama periode tertentu, seperti satu tahun dan discount tersebut biasanya meningkat ketika jumlah pembelian juga meningkat. Discount kumulatif mendorong pembelian ulang dengan mengurangi biaya pelanggan untuk pembelian tambahan.

  3. Discount kuantitas nirkumulatif ( noncumulative quantity ) hanya berlaku untuk pesanan individual. Discount seperti ini mendorong pesanan yang lebih besar tetapi tidak mengikat seseorang pembeli kepada penjual setelah satu pembelian.

  4. Discount Musiman ( seasonal discount ) adalah discount yang ditawarkan untuk mendorong para pembeli menyimpan sediaan lebih awal ketimbang yang diperlukan saat ini. Discount ini cenderung mengalihkan fungsi penyimpanan sediaan lebih jauh di sepanjang saluran. Hal ini juga cenderung meratakan penjualan di sepanjang tahun sehingga memungkinkan pengoprasian sepanjang tahun

  5. Discount tunai ( cash discount ) adalah pengurangan harga untuk mendorong pembeli membayar tagihan mereka dengan cepat. Persyaratan bagi suatu discount cash biasanya mengubah syarat “neto” 2/10, Neto 30 berarti bahwa penjual memberikan potongan dua persen dari harga resmi yang tercantum dalam faktur apabila pembeli melunasi tagihan dalam 10 hari. Jika tidak, nilai penuhnya harus dibayar dalam 30 hari.

  6. Discount dagang (discount fungsional) adalah pengurangan harga tercatat yang diberikan kepada anggota saluran atas pekerjaan yang akan mereka lakukan Harga Obral ( sale price ) adalah potongan harga temporer dari harga tercatat atau resmi. Harga obral dimaksudkan agar pelanggan segera membeli (McCharty, 2009).

Sedangkan dalam Kotler (2007) membagi jenis – jenis discount menjadi lima, yaitu :

  1. Discount tunai : penurunan harga bagi pembeli yang segera membayar tagihan

  2. Discount kuantitas : penurunan harga bagi orang yang membeli dalam jumlah besar

  3. Discount fungsional : diskon ditawarkan produsen kepada anggota – anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau melakukan pencatatan

  4. Discount musim ; penurunan harga untuk orang yang membeli barang atau jasa diluar musim.

  5. Potongan harga : pembayaran ekstra yang dirancang untuk memperoleh partisipasi penjual ulang ( reseller) dalam program khusus.

Berdasarkan paparan diatas, jenis-jenis discount tersebut dibagi sesuai dengan waktu pelaksanaan discount dan dikarenakan pembeli melakukan fungsi tertentu.

Faktor – Faktor Pemberian Discount

Discount diberikan dengan tujuan tertentu baik hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan maupun konsumen. Ada beberapa pendapat yang mengatakan mengapa discount diberikan dan faktor-faktor yang menyebabkan supermarket dan departement store memberikan discount kepada konsumen.

Kotler (dalam Mariana, 2009) berpendapat bahwa discount diberikan karena beberapa faktor, yaitu

  • Barang akan segera digantikan oleh model yang lebih baru

  • Ada yang tidak beres dengan produk ini sehingga mengalami kesulitan dalam penjualannya

  • Perusahaan mengalami masalah keuangan yang gawat

  • Harga akan turun lebih jauh lagi apabila harus menunggu lebih lama

  • Mutu produk ini oleh perusahaan diturunkan

Sedangkan menurut Rewolg (dalam Mariana, 2009) faktor- faktor pemberian discount adalah sebagai berikut ;

  • untuk mengikat pembeli

  • menguntungkan beberapa langganan

  • memberikan nilai ekonomis pada masyarakat

  • merubah pola pemberian

  • memancing pembeli untuk membeli dalam kuantitas besar

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pemberian discount berasal dari penjual dan merupakan strategi dari penjual untuk mengikat pembeli yang memang sengaja diberikan untuk suatu tujuan tertentu.

Discount adalah pengurangan dari harga tercatat yang diajukan penjual kepada pembeli yang apakah tidak melakukan fungsi pemasaran tertentu atau melakukan fungsi pemasaran atau melakukan sendiri fungsi itu (McCarthy,2009).

Suhardi sigit (dalam mariana, 2009) discount adalah pengurangan terhadap harga yang ditetapkan karena pembeli memenuhi syarat yang ditetapkan. Kotler (2007) discount adalah penyesuaian harga dasar untuk memberikan penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu, seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian di luar musim.

Menurut Assauri (dalam mariana, 2009) mengatakan bahwa discount merupakan potongan harga yang ada, dimana pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan yang lain.

Menurut Sutisna (2002) discount adalah potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008) Discount merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

Jenis- Jenis Discount


Dari beberapa pendapat ahli mengenai pengertian discount diatas, selanjutnya McCarthy dan Pereault (2009) membagi discount menjadi :

  1. Quantity discounts ( discount kuantitas) adalah penawaran discount untuk mendorong para pelanggan membeli dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini memungkinkan penjual untuk memperoleh bisnis lebih banyak dari pembeli, atau mengalihkan sebagian fungsi penyimpanan sediaan kepada pembeli , atau mengurangi biaya pengiriman dan penjualan. Discount kuantitas dibagi menjadi dua, yakni discount kuantitas kumulatif dan discount nirkumulatif.

  2. Discount kuantitas kumulatif ( cumulative quantity discount ) diterapkan dalam pembelian selama periode tertentu, seperti satu tahun dan discount tersebut biasanya meningkat ketika jumlah pembelian juga meningkat. Discount kumulatif mendorong pembelian ulang dengan mengurangi biaya pelanggan untuk pembelian tambahan.

  3. Discount kuantitas nirkumulatif ( noncumulative quantity ) hanya berlaku untuk pesanan individual. Discount seperti ini mendorong pesanan yang lebih besar tetapi tidak mengikat seseorang pembeli kepada penjual setelah satu pembelian.

  4. Discount Musiman ( seasonal discount ) adalah discount yang ditawarkan untuk mendorong para pembeli menyimpan sediaan lebih awal ketimbang yang diperlukan saat ini. Discount ini cenderung mengalihkan fungsi penyimpanan sediaan lebih jauh di sepanjang saluran. Hal ini juga cenderung meratakan penjualan di sepanjang tahun sehingga memungkinkan pengoprasian sepanjang tahun

  5. Discount tunai ( cash discount ) adalah pengurangan harga untuk mendorong pembeli membayar tagihan mereka dengan cepat. Persyaratan bagi suatu discount cash biasanya mengubah syarat “neto” 2/10, Neto 30 berarti bahwa penjual memberikan potongan dua persen dari harga resmi yang tercantum dalam faktur apabila pembeli melunasi tagihan dalam 10 hari. Jika tidak, nilai penuhnya harus dibayar dalam 30 hari.

  6. Discount dagang (discount fungsional) adalah pengurangan harga tercatat yang diberikan kepada anggota saluran atas pekerjaan yang akan mereka lakukan Harga Obral ( sale price ) adalah potongan harga temporer dari harga tercatat atau resmi. Harga obral dimaksudkan agar pelanggan segera membeli (McCharty, 2009).

Sedangkan dalam Kotler (2007) membagi jenis – jenis discount menjadi lima, yaitu :

  1. Discount tunai : penurunan harga bagi pembeli yang segera membayar tagihan.
  2. Discount kuantitas : penurunan harga bagi orang yang membeli dalam jumlah besar
  3. Discount fungsional : diskon ditawarkan produsen kepada anggota – anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau melakukan pencatatan
  4. Discount musim ; penurunan harga untuk orang yang membeli barang atau jasa diluar musim.
  5. Potongan harga : pembayaran ekstra yang dirancang untuk memperoleh partisipasi penjual ulang ( reseller) dalam program khusus.

Faktor – Faktor Pemberian Discount

Discount diberikan dengan tujuan tertentu baik hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan maupun konsumen. Ada beberapa pendapat yang mengatakan mengapa discount diberikan dan faktor-faktor yang menyebabkan supermarket dan departement store memberikan discount kepada konsumen.

Kotler (dalam Mariana, 2009) berpendapat bahwa discount diberikan karena beberapa faktor, yaitu :

  1. Barang akan segera digantikan oleh model yang lebih baru
  2. Ada yang tidak beres dengan produk ini sehingga mengalami kesulitan dalam penjualannya
  3. Perusahaan mengalami masalah keuangan yang gawat
  4. Harga akan turun lebih jauh lagi apabila harus menunggu lebih lama
  5. Mutu produk ini oleh perusahaan diturunkan

Sedangkan menurut Rewolg (dalam Mariana, 2009) faktor- faktor pemberian discount adalah sebagai berikut ;

  1. untuk mengikat pembeli
  2. menguntungkan beberapa langganan
  3. memberikan nilai ekonomis pada masyarakat
  4. merubah pola pemberian
  5. memancing pembeli untuk membeli dalam kuantitas besar

Tujuan Penetapan Harga Discount

Tujuan dari penetapan harga discount haruslah jelas karena akan mempengaruhi langsung atas kebijakan harga dan metode penetapan harga yang digunakan. Menurut Sutisna (2001) tujuan pemberian potongan harga adalah:

  1. Mendorong pembelian dalam jumlah besar.
  2. Mendorong agar pembelian dapat dilakukan dengan kontan atau waktu yang lebih pendek.
  3. Mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain.