Apa yang dimaksud dengan desinfeksi dan disinfektan?

Desinfeksi

Disinfeksi berarti mematikan atau menyingkirkan organisme yang dapat menyebabkan infeksi. Disinfeksi biasanya dilakukan dengan menggunakan zat – zat kimia seperti fenol, formaldehide, klor, iodium atau sublimat . Pada umumnya disinfeksi dimaksudkan untuk mematikan sel – sel vegetatif yang lebih sensitif tetapi bukan spora – spora tahan panas (Irianto 2007). Sistem yang paling sering digunakan adalah pedoman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang diterbitkan pada taun 1981 dan 1985 mengenai pencucian tangan dan pengendalian lingkungan rumah sakit.

Sistem ini terdiri atas tiga tingkat :

  • Desinfeksi tingkat tinggi
    Desinfeksi tingkat tinggi adalah suatu proses yang mengeliminasi semua organisme kecuali sebagian besar populasi endospora bakteri. Sebagian desinfektan tingkat tinggi juga dapat digolongkan sebagai sterilant apabila kontak berkepanjangan dapat membunuh semua endospora bakteri.

  • Desinfeksi tingkat sedang
    Desinfeksi tingkat sedang menyebabkan inaktivasi bakteri vegetatif, termasuk mikrobakterium (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar virus dan sebagian besar jamur, tetapi tidak membunuh spora bakteri. Desinfeksi tingkat rendah dan sedang digunakan untuk permukaan dan alat – alat nonkritis dalam pelayanan kesehatan.

  • Desinfeksi tingkat rendah
    Desinfeksi tingkat rendah membunuh semua bakteri vegetatif serta sebagian virus dan jamur, tetapi tidak diharapkan mampu membunuh mikrobakterium atau spora.

Terdapat berbagai metode dalam melakukan desinfeksi, sebagai berikut:

  • Metode Pengepelan
    Cara desinfeksi ini menggunakan bahan desinfektan yang dicairkan ke dalam air, dan dilakukan dengan cara membasahi lantai. Keunggulan dari cara ini efektif dalam menurunkan angka kuman lantai, dan dapat menjangkau seluruh sudut ruangan lantai. Akan tetapi cara ini mempunyai kelemahan yaitu dapat mencelakai siapapun yang tida berhati – hati melewati bagian yang basah, sehingga memerlukan waktu yang relatif lama untuk kering.

  • Metode Pengkabutan ( Fogging )
    Cara desinfeksi ini sering sekali dilakukan di berbagai sarana kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit di Indonesia. Desinfeksi ini menggunakan bahan desinfektan, dan dengan metode pengkabutan ruangan menggunakan fogger . Keunggulan dari cara ini adalah dapat menjangkau seluruh ruangan dan sudut ruang. Bahan desinfektan yang berupa kabut dapat membunuh mikroorganisme di udara, dinding ataupun lantai. Akan tetapi kelemahan dari cara ini, dapat menimbulkan noda atau bercak pada dinding, dan petugas harus terpapar langsung.

  • Ozonisasi
    Cara sterilisasi ini menggunakan gas O3 yang dikeluarkan dari alat tersebut. Gas ini dapat menurunkan kuman udara dengan variasi waktu yang diinginkan. Alat ini dapat menjangkau semua sudut ruangan, namun alat ini hanya dapat membunuh kuman non pathogen

Desinfektan

Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan disinfeksi . Seringkali sebagai sinonim digunaan istilah antiseptik, tetapi pengertian disinfeksi dan disinfektan biasanya ditujukan terhadap benda – benda mati, seperti lantai, piring, pakaian (Irianto 2007). Jenis desinfektan ini dibagi menjadi dua, yaitu desinfektan kimia dan desinfektan nabati. Penggunaan disinfektan kimia dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan dampak negatif, karena dalam penggunaannya, bahan kimia dapat meninggalkan residu yang berpotensi untuk mengganggu kesehatan (Wastiti et al. 2017). Untuk itu, perlu mencari alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan tanaman atau disebut dengan desinfektan nabati. Desinfektan nabati ini tidak menimbulkan residu karena terbuat dari bahan yang ada di alam sehingga mudah menguap.