Apa yang dimaksud dengan De Fleur Model dalam Ilmu Komunikasi?

Komunikasi

Salah satu dari model-model komunikasi massa yakni model komunikasi DeFleur atau dikenal juga dengan model sistem komunikasi massa, adalah sebuah model komunikasi massa yang dirumuskan oleh Melvin DeFleur pada tahun 1966. Model komunikasi DeFleur merupakan pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver dengan menyelipkan perangkat media massa dalam modelnya. Model komunikasi Shannon dan Weaver adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara satu arah. Melalui modelnya, Shannon dan Weaver juga menjelaskan peran salah satu unsur komunikasi yaitu noise atau gangguan dalam proses komunikasi.

Defleur dan Sandra Ball-Rokeach mengemukakan teori komunikasi dan pendekatan motivasional dari model uses and gratification.

DeFleur dan Ball-Rokeach melihat pertemuan khalayak dengan media berdasarkan tiga kerangka teoretis: perspektif perbedaan individual, perpsektif kategori sosial dan perspektif hubungan sosial.

  • Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimulasi dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut.

  • Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial, yang reaksinuya pada stimuli tertentu cenderung sama. Golongan sosial berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat tinggal dan keyaninan beragama menampilkan kategori respons. Anggota-anggota kategori tertentu akan cenderung memilih isi komunikasi yang sama dan akan memberi respon kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.

  • Perspektif hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Lazarfeld menyebutnya “pengaruh personal”. Perspektif ini tampak pada model “two step flow of communication”.

Dalam model ini, informasi bergerak melewati dua tahap.

  • Pertama, informasi bergerak pada sekelompok individu yang rekatif lebih tahu dan sering memperhatikan media massa.

  • Kedua, informasi bergerak dari orang-orang itu disebur “pemuka pendapat” dan kemudian melalui saluran-saluran interpersonal disampaikan kepada individu yang bergantung kepada mereka dalam hal informasi.

Secara singkat, berbagai faktor akan mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Faktor-faktor ini meliputi :

  • Organisasi personal psikologis individu seperti potensi biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman;
  • Kelompok-kelomfok sosial di mana individu menjadi anggota; dan
  • Hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi.

Untuk memperjelas kesimpulan ini, ambillah contoh penggunaan media. Diduga orang yang berpendidikan rendah jarang membaca surat kabar, tetapi sering menonton televisi. Eksekutif dan kaum bisnis menyenangi rubrik niaga dalam surat kabar atau majalah.

Telah diteliti bahwa kelompok menengah (middle class) cenderung menyukai acara pendidikan, berita, dan informasi. contoh-contoh ini membawa kita pada model uses and gratification.