Dajjal dalam bahasa Arab berasal dari kata dajala yang berarti “menutupi”. Kata ini dipakai karena sifat dajjal yang akan menutupi kebenaran. Dajjal digolongkan sebagai pembohong yang akan menutupi segala kebenaran dengan kebohongan dan kepalsuan.
Dikatakan “menutupi” juga karena dajjal kelak akan menutupi bumi dengan jumlah pengikutnya yang sangat banyak. Ada juga yang berpendapat bahwa dajjal kelak akan menutupi manusia dengan kekafiran atau ingkar terhadap kebenaran yang datangnya dari Allah Swt.
Asal makna dajjal adalah "al-Kholath‟ artinya mencampur, mengacaukan, membigungkan. Dikatakan bahwa seseorang itu berbuat dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi, dan “ad-Dajjal” ialah manipulator dan pembohong yang luar biasa. Lafal ini termasuk bentuk mubalaghah (menyangatkan/intensitas) mengikuti wazan fa’aal, artinya banyak menularkan kebohongan dan kepalsuan.
Ciri-ciri Dajjal
Berdasarkan hadis-hadis Rasulullah Saw, ciri-ciri Dajjal antara lain :
-
Dajjal buta mata kirinya seorang yang kelihatan masih muda dan berbadan besar, agak kemerah-merahan kulitnya.
-
Tertulis 'kaaf 'faa 'raa (kafir) didahinya yang mengaku sebagai Tuhan.
-
Berambut keriting dan lebat (panjang) dan Ia membawa surga dan neraka, surganya yakni neraka dan nerakanya yakni surga.
Adapun hadis-hadisNya sebagai berikut:
‟Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja‟far, telah menceritakan kepada kami Syukbah dari Qotadah, telah menceritakan kepada kami saya Anas bin Malik berkata; sesungguhnya Rasulullah Saw berkata; tidaklah dari setiap Nabi kecuali telah memperingatkan umatNya dari pendusta yang buta matanya sebelah, ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelahnya sedangkan TuhanMu tidaklah buta, dan
tertulis diantara kedua matanya tertulis „kaaf „faa „raa”
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin „Abdillah bin Numair dari Muhammad bin 'Alak dari Ishaq bin Ibrahim dan Isha, telah menceritakan kepada kami Akhron, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari A’masy dari Syaqiq dari Hudzaifah berkata,"Telah berkata Rasulullah Saw dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka”.
Kemunculan Dajjal
Tidak diketahui secara pasti keberadaan "dajjal‟ karena munculnya dajjal ada kaitannya dengan hari kiamat, sedang hari kiamat sendiri tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah SWT. Yang jelas munculnya dajjal adalah merupakan tanda-tanda kiamat.
Adapun keterangan dari hadis Rasulullah Saw dajjal akan keluar dari arah Timur, dari Khurasan, dari kampung Yahudiyah kota Asybahan, kemudian mengembara keseluruh bumi maka tidak satupun Negeri yang tidak dimasukinya kecuali Mekkah dan Madinah. Adapun hadis-hadisNya yaitu:
-
“Dari Abu Bakar as-Shidiq r.a, ia berkata Rasulullah Saw bersabda kepada kami dajjjal akan keluar dari Bumi ini dibagian Timur yang bernama Khurusan yang diikuti oleh kaum-kaum yang wajahnya seperti tameng (perisai) perang.
-
“Diriwayatkan oleh Anas r.a, Ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyah kota Asbahan bersama 70 ribu orang Asbahan”
-
Diriwayatkan oleh Nawas Ibnu Sam‟an r.a berkata, Rasulullah Saw menuturkan tentang dajjal yaitu, “Sesungguhnya Ia muncul didaerah perbatasan Syam dan Irak sehingga berbuat kerusakan di kanan dan di kiri maka berpegang teguhlah kepada agama Allah, Wahai hamba Allah, maka para Sahabat bertanya berapa lama dajjal di Bumi, Rasulullah Saw” Dajjal tinggal dimuka Bumi ini hanya 40 hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan,dan sisanya seperti hari-hari biasa”
-
Diriwayatkan oleh Anas Ibnu Malik: “Dari Nabi Saw bersabda,”Dajjal akan masuk pada setiap Negeri dengan membawa fitnahnya (termasuk negeri kita ini) kecuali Mekkah dan Madinah lantaran semua jalan yang menuju kesana dijaga Malaikat yang berbaris, maka berhentilah dajjal disebuah kebun (di pinggir kota Madinah) Madinah bergoncang tiga kali, lalu keluarlah semua orang-orang kafir dan munafik menemui dajjal”
Kepercayaan Tentang Dajjal
Menurut keterangan hadis-hadis Rasulullah Saw kepercayaan terhadap dajjal sudah ada semenjak dulu bahkan setiap Nabi dan Rasul memperingatkan umatnya tentang bahaya fitnah dajjal. Jadi dapat dikatakan bahwasannya setiap umat Nabi dan Rasul selalu diingatkan bahaya fitnah dajjal.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah Ibnu jundud r.a, Rasulullah Saw bersabda:
“Demi Allah, tidak akan datang kiamat sehingga muncul tiga puluh orang pendusta besar, dan yang terakhir dari mereka ialah yang buta sebelah mata kirinya, sang pendusta besar
Hadis ini menerangkan tentang sifat pendusta yang dimiliki dajjal dan para pengikutnya, pendusta-pendusta itu akan senantiasa bermunculan satu persatu hingga muncul yang terakhir, yang buta sebelah matanya, yaitu dajjal.
Dajjal memiliki sejumlah sifat sebagaimana dalam beberapa hadis agar manusia mengetahuinya dan berhati-hati terhadapnya, sehingga apabila kelak ia muncul maka orang-orang mukmin dapat mengenalnya serta tidak terperdaya oleh fitnah yang dibawanya. Sifat-sifat inilah yang membedakannya dari manusia lainnya sehingga tidak tertipu olehnya kecuali orang-orang yang jahil yang bakal celaka.
Kemudian kepercayaan tentang dajjal dan implikasinya Terhadap kehidupan, seperti contohnya bangsa Eropa yang merealisasikan dengan simbol-simbol keberadaannya. Adapun contoh simbol-simbol yang meraka gunakan adalah:
-
Simbol mata satu (all-Seeing Eye) sudah ada sejak ribuan tahun lalu seperti contohnya simbol Ra yang terdapat dalam artefak-artefak peninggalan Mesir Kuno. Sejak abad pertengahan, mata satu kini terserap dalam simbol-simbol Freemasonry (perkumpulan rahasia) yang digunakan dalam ritual mereka, dan bahkan dapat dijumpai sekarang seperti mata uang Dolar Amerika Serikat.
-
Simbol dajjal bermata satu juga merambah ke acara televisi anak-anak yang terkenal, simbol ini dapat ditemukan disekitar kita seperti gambar televisi Nickeleodeon.
-
Menara Babel yang dalam bahasa Ibrani adalah Migdal Bavel, serta bahasa Arab disebut Burj Babil merupakan bangunan raksasa yang dibangun di kota Babilonia. Menurut Alkitab, bangunan ini adalah manifestasi dari keangkuhan dan kepongahan manusia terhadap Tuhan.
-
Gedung Parlemen Uni Eropa dibangun dengan asas atau kepentingan dunia baru (New World Order) dengan mempersatukan dunia Eropa ke dalam satu tujuan dan simbol supremasi Eropa terhadap dunia.
-
Bangunan Piramida juga termasuk sebagai bangunan yang digunakan untuk melayani kepentingan dajjal. Seperti Piramida Giza di Mesir dan Chicken Itza yang merupakan produk peradapan bangsa Maya di Amerika Selatan. Kini bangunan itu ada dimana-mana untuk membuktikan bahwa dajjal berada disekitar kita.
Secara konteks keberadaan dajjal di masa sekarang, berdasarkan pemahaman bahwa dajjal adalah seorang pembohong, dajjal-dajjal sudah bermunculan. Bahkan dapat dikatakan bahwasannya ketika seseorang menutupi kebenaran dengan kebatilan, atau karena ia menutupi kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan penipuan dia dapat dikatakan dajjal, walaupun wujud dajjal yang sebenarnya belum ada hingga saat ini, tetapi sifat-sifat dajjal sudah ada disekitar kita, jadi dapat dikatakan juga orang-orang yang memiliki sifat-sifat dajjal adalah pengikut dajjal.
Mereka yang berpendapat bahwa wujud dajjal sudah ada dengan mentakwilkan bahwa dajjal bukan manusia melainkan simbol-simbol, maka yang demikian itu adalah pendapat yang batil dan jauh dari kebenaran karena bertentangan dengan semua dalil-dalil yang shahih yang telah dijelaskan sebelumnya tentang dajjal bahwa ia sosok yang tertentu dan berwujud.
Kepercayaan tentang dajjal harus diyakini dengan hakiki (sebenarnya), apalagi jika melihat kondisi zaman sekarang dimana orang-orang tidak lagi menjaga imannya dengan baik dan jauh sekali dari nilai-nilai keislaman, supaya kita terhindar dari sifat-sifat yang dibawa dajjal-dajjal di zaman sekarang, yang dapat kita implikasikan terhadap kehidupan untuk menyelamatkan diri dari fitnah dajjal yaitu:
-
Berlindung kepada Allah Ta‟ala dari fitnahnya, setiap selesai dari tasyahhud akhir, Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “ Rasulullah Saw bersabda:
“Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahhud dalam shalat hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan: “Allahumma inni a‟uudzu bika min a‟dzaabi jahannama wa min „adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masihid dajjal” yang artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal”
-
Menghafal sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi, Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Darda r.a, bahwa Nabi Saw bersabda:
“Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi maka ia terjaga dari fitnah dajjal”
-
Berlari dan menjauhi dajjal atau yang lebih utama tinggal di Mekkah dan Madinah, sebagaimana telah disebutkan dajjal tidak akan bisa memasuki Mekkah dan Madinah. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, dan Hakim meriwayatkan dari Abid Dahma (seorang tabi‟i yang terpercaya), ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang mendengar ada dajjal, maka hendaklah ia bersembunyi dariNya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatanginya dan dia mengira bahwa ia beriman lantas ia mengikutinya, karena banyaknya syubhat atau kesamaran yang menyertainya”.
Untuk melindungi diri dari fitnah dajjal, hal yang paling utama adalah pengetahuan (ilmu) tentang dajjal serinci mungkin, baik pengetahuan ini didasarkan atas pemahaman tekstual ataupun kontekstual terhadap hadis-hadis ini. Bukankah Rasulullah Saw pun telah menginformasikan secara rinci masalah ini melalui banyak hadisnya dengan dua model pemahaman di atas. Keberadaan hadis ini sendiri, harus dipahami dengan sebuah pelajaran bahwa Allah mengirim dajjal sebagai fitnah (cobaan) bagi manusia khususnya orang-orang mukmim.
Sumber : Shintalia, Studi ma’anil hadist tentang Dajjal dalam musnad al-Imam Ahmad ibnu Hanbal, UIN Raden Fatah