Apa yang dimaksud dengan Cycle View pada Supply Chain Management?

Proses “Cycle View” pada manajemen rantai suplai adalah proses dimana rantai suplai dibagi menjadi beberapa siklus dimana masing-masing proses dilakukan pada penghubung/perantara antara dua fase yang saling berurutan.

Seluruh proses yang terjadi pada rantai suplai dapat dipecah menjadi 4 siklus proses, yaitu :

  1. Customer order cycle
  2. Replenishment cycle
  3. Manufacturing cycle
  4. Procurement cycle

Tidak semua manajemen rantai suplai memiliki ke-empat siklus proses tersebut. Sebagai contoh adalah apabila sebuah perusahaan produsen barang tidak memerlukan toko (retailer) maupun distributor dalam proses manajemen rantai suplai dikarenakan produsen tersebut langsung menjual parangnya kepada end-user.

###Customer order cycle


Customer order cycle terjadi pada “perantara” customer-retailer dan termasuk semua proses yang terlibat secara langsung dalam eksekusi pesanan pengguna.

Biasanya, pelanggan yang meng-inisiasi pada siklus ini pada toko dan fungsi utama dari siklus ini adalah pemenuhan kebutuhan pengguna. Interaksi antara Toko (retailer) dengan pelanggan dimulai ketika pelanggan mendatangi atau menghubungi toko dan berakhir ketika pelanggan menerima barang yang diinginkan.

Proses yang terjadi pada customer order cycle antara lain :

  • Customer arrival, dimana pada fase ini, pelanggan datang berkunjung ke sebuah toko atau membuka situs toko online dan melihat-lihat barang yang dijual.

  • Customer order entry, dimana pada fase ini, pelanggan sudah memilih barang yang akan dibeli dan memasukkannya kedalam keranjang belanjaan, baik pada toko offline maupun online. Yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah, prosesnya haruslah cepat, akurat dan dapat dikomunikasikan antara toko dan pelanggan.

  • Customer order fulfillment, dimana pada fase ini pelanggan “mendapatkan” barang pesanannya. “Mendapatkan” disini adalah apabila di toko offline, pelanggan dapat langsung mendapatkan barang yang diinginkan pada rak-rak toko, atau ketika tidak ada di rak toko, pegawai toko mengambil barang yang diinginkan tersebut di gudang toko. Pada toko online, pesanan pelanggan sudah diambilkan pada gudang persediaan barang.
    Yang perlu diperhatikan disini adalah toko, baik offline dan online, memastikan bahwa barang yang dipesan oleh pelanggan sesuai dengan yang diinginkan. Permasalahan utama pada fase ini adalah ketersediaan barang di gudang persediaan barang, oleh karena itu, selalu perbarui informasi ketersediaan barang.

  • Customer order receiving, dimana pada fase ini, pelanggan benar-benar telah mendapatkan barang yang sesuai dengan barang yang dipesan sebelumnya.

###Replenishment cycle


Replenishment cycle terjadi pada perantara retailer/distributor dan semua proses yang berhubungan dengan persediaan. Proses ini diinisiasi ketika retailer melakukan pemesanan kepada produsen dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang di masa yang akan datang.

Pada siklus ini biasanya dimulai dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelanggan, dimana ketersediaan barang di gudang persediaan tinggal sedikit atau bahkan telah habis sama sekali.

Proses yang terjadi pada replenishment cycle antara lain :

  • Retail order trigger, dimana fase ini dimulai apabila ketersediaan barang sudah mulai menipis dan harus ditambah sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan fase ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara menjamin bahwa barang yang dijual selalu tersedia ketersediaannya tanpa membebani biaya penyimpanan barang atau investasi pengadaan barang tersebut.

  • Retail order entry, dimana pada fase ini toko melakukan pemesanan secara langsung ke distributor atau produsen barang. Yang harus diperhatikan pada fase ini adalah, pemesanan, baik jumlah maupun jenis barang, harus dibuat seakurat mungkin dan dilakukan secepat mungkin sehingga rantai suplai tidak mengalami gangguan.

  • Retail order fulfillment, dimana pada fase ini sama seperti fase Customer order fulfillment, hanya entitasnya saja yang berbeda. Tujuan pada fase ini adalah pesanan barang dapat dilakukan tepat waktu dan meminimalkan biaya.

  • Retail order receiving, dimana pada fase ini sama seperti fase Customer order receiving, hanya pembedanya adalah, ketika toko telah mendapatkan barang dari produsen, maka data barang (jumlah, harga dsb) harus diperbarui secepat mungkin sehingga pelanggan dapat melihat informasi yang terbaru terkait dengan barang tersebut.

###Manufacturing cycle


Manufacturing cycle terjadi pada perantara distributor/produsen dan semua proses yang berhubungan dengan persediaan stok distributor/retailer.

Siklus ini di-inisiasi oleh pemesanan barang dari distributor/retailer ke produsen atau oleh bagian sales, biasanya karena adanya pola-pola permintaan barang. Misalnya, untuk persiapan bulan Puasa, produksi barang yang berhubungan dengan bulan tersebut ditingkatkan produksinya.
Proses yang terjadi pada manufacturing cycle antara lain :

  • Order arrival from the finished-goods warehouse, distributor, retailer or customer
  • Production scheduling
  • Manufacturing and shipping
  • Receiving at the distributor, retailer, or customer

###Procurement cycle


Procurement cycle terjadi pada perantara produsen/supplier dan semua proses yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan bahan baku untuk pembuatan sebuah produk yang sudah terjadwal.

Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah supplier bahan baku harus bersinergi dengan jadwal produksi.