Apa yang dimaksud dengan Curah Pendapat atau Brainstorming ?

Curah pendapat (brainstorming) adalah teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok.

Apa yang dimaksud dengan Curah Pendapat atau Brainstorming ?

Brainstorming pertama kali dikembangkan oleh Alex Osborn pada tahun 1963 di New York. Brainstorming adalah suatu situasi di mana sekelompok orang berkumpul untuk menggeneralisasikan ide-ide baru seputar area spesifik yang menarik.

Brainstorming dapat juga diartikan sebagai suatu teknik konferensi di mana tiap-tiap kelompok berusaha mencari suatu solusi pada suatu permasalahan yang spesifik melalui
pemunculan ide-ide secara spontan oleh masing-masing anggota kelompok.

Brainstorming merupakan alternatif upaya pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Brainstorming merupakan cara cerdas untuk menggeneralisasikan ide-ide baru ataupun ide-ide yang kreatif. Dalam brainstorming seseorang dapat mengkombinasikan ide-ide sendiri dengan ide orang lain untuk memunculkan ide baru atau pun menggunakan ide orang lain untuk merangsang munculnya ide.

Didalam teknik brainstorming,semua partisipan berusaha mengemukakan ide-ide mereka
masing-masing dan kemudian ide lain dimungkinkan dapat muncul dibangun dari ide-ide yang tadi dikemukakan. Adapun aturan-aturan yang perlu diperhatikan dalam melakukan brainstorming adalah:

  1. Tidak ada kritik terhadap ide apapun, kecuali jika sesi brainstorming dilakukan untuk mengevaluasi ide.
  2. Ide harus ditulis tanpa diedit
  3. Ide yang liar, lucu, atau kurang berbobot dapat diterima.
  4. Semua jenis ide atau gagasan sangat diharapkan.
  5. Memberikan kontribusi berdasar pendapat orang lain dapat diterima.

Brainstorming dilakukan karena beberapa tujuan. Brainstorming digunakan untuk membantu dalam:

  1. mendefinisikan permasalahan yang terjadi;
  2. mendiagnosa permasalahan-permasalahan;
  3. merekomendasikan suatu kegiatan dengan memunculkan solusi yang memungkinkan dan mengidentifikasikan dampak yang dapat ditimbulkan dari solusi tersebut.

Tahap-tahap dalam melakukan brainstorming adalah sebagai berikut.

  1. Persiapan (Preparation)
    Brainstorming mendiskusikan pertanyaan atau permasalahan yang aktual atau yang ingin dibahas. Peserta diberi kesempatan beberapa waktu untuk berpikir dan “sleep on it” (berinkubasi)

  2. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
    Dimulai dengan pendefinisian masalah, pertanyaan, atau isu yang akan dipecahkan. Pertanyaan sebaiknya tidak terlalu meluas dan bermakna ambigu. Pertanyaan yang dikemukakan dituliskan di papan tulis atau white board. Diskusikan informasi yang berkaitan dengan pertanyaan, yang dapat membantu peserta untuk berpikir.

  3. Pemanasan (Warm-Up)
    Pemanasan dilakukan secara sederhana, mungkin dapat dengan cara mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang singkat dan menggelikan untuk mempraktikkan brainstorming. Pertanyaan dapat berupa apa saja yang bisa dipertanyakan dan tidak harus berhubungan dengan pertanyaan utama yang diajukan.

  4. Pencarian Ide (Idea Finding)
    Moderator memotivasi peserta untuk mencari dan mengemukakan ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut: tidak ada kritik ataupun evaluasi, menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan peserta (bahkan ide atau gagasan “gila” dan janggal), kuantitas ide yang banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah atau diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang waktu jeda “diam” juga diperlukan bagi peserta untuk berpikir atau inkubasi.

  5. Pencarian Solusi (Solution Finding)
    Pada tahap ini, maka pengungkapan maupun pencarian ide dihentikan. Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung dievaluasi secara kritis tanpa mencari tahu siapa yang mengungkapkan. Solusi atau ide apa yang mungkin dapat direalisasikan atau
    tidak, berlandasan atau tidak? Apakah terlalu sederhana atau sulit? Apa yang menjadi dampak atau konsekuensi dari masing-masing solusi atau ide tersebut?

    Langkah yang dilakukan pada tahap ini menyeleksi ide-ide atau solusi dengan cara memberi tanda silang (X) atau menghapus ide atau solusi yang kurang sesuai, guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.

  6. Pelaksanaan (Implementation)
    Tahap ini dilakukan jika kegiatan brainstorming ditujukan untuk menghasilkan ide yang dapat direalisasikan dalam bentuk tindakan, maka hasil penemuan solusi atau ide diujicobakan dan diamati apakah dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Brainstorming dapat dilakukan dengan teknik mind mapping ataupun concept mapping.

brainstorming dan mind mapping

Kelebihan teknik Brainstorming

Sidney dan Arnold menjelaskan, penggunaan teknik brainstorming memiliki kelebihan sebagai berikut :

  1. Latihan dalam teknik brainstorming meningkatkan pemecahan masalah kreatif.
  2. Teknik brainstorming menghasilkan banyak penyelesaian.
  3. Gagasan-gagasan baik yang dihasilkan teknik brainstorming lebih baik daripada teknik konvensional.
  4. Upaya yang diperluas menghasilkan gagasan-gagasan menuju penambahan jumlah gagasan dan proporsi gagasan-gagasan yang baik.