Apa yang dimaksud dengan Crowdsourcing?

Crowdsourcing adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu proses dalam mendapatkan pekerjaan ataupun pendanaan dari sekelompok orang dalam jumlah banyak melalui fasilitas online.

Apa yang Anda ketahui tentang Crowdsourcing?

Diartikan secara per kata, crowdsourcing terdiri atas dua komponen, yaitu: crowd, yang berarti kerumunan orang, dan sourcing, yang berarti sumberdaya. Bila digabungkan, maka terjemahan bebasnya dapat diartikan sebagai sesuatu sistem atau konsep sumber daya berbasis kerumunan (Andriansyah, et al., 2009).

Secara lebih spesifik, crowdsourcing didefinisikan sebagai suatu aktifitas atau tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau institusi yang mengambil salah satu fungsi pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan oleh karyawannya menjadi disebarluaskan secara terbuka dan bebas untuk orang banyak atau kerumunan yang terkoneksi dengan jaringan komputer, dalam hal ini Internet (Howe, 2009).

Meskipun crowdsourcing belum banyak dijadikan subjek riset akademis, beberapa riset teknologi informasi menyatakan bahwa crowdsourcing merupakan bagian dari popularitas komunitas online (virtual communities) dan situs-situs jejaring sosial (Boyd dan Ellison, 2008; Utz 2009).

Keseluruhan riset menyatakan bahwa situs jejaring sosial menyediakan akses bagi masyarakat untuk bergabung dalam sebuah komunitas online (Boyd dan Ellison, 2008) dan dengan demikian menjembatani interaksi sosial yang lebih luas (Utz, 2009). Untuk memahami konsep crowdsourcing secara lebih komprehensif, pada umumnya literatur membagi pengertian crowdsourcing menjadi dua konsep, yaitu:

1. Konsep Umum

Konsep umum crowdsourcing adalah adanya pelibatan yang tidak terbatas dan tanpa memandang latar belakang pendidikan, kewarganegaraan, agama, amatir atau professional, bagi setiap orang yang ingin memberikan kontribusinya atau solusinya atas suatu permasalahan yang dilemparkan oleh individu, perusahaan atau institusi.

Kontributor dapat dibayar (mendapatkan upah atau reward), mendapatkan royalti, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa kontributor memberikan kontribusi secara cuma-cuma atau tidak dibayar.

2. Konsep Khusus

Konsep khusus crowdsourcing adalah suatu perusahaan atau institusi ingin mendapatkan solusi atas permasalahan yang mereduksi birokrasi dengan biaya yang rendah dibandingkan dengan membayar tenaga kerja secara konvensional, sedemikian hingga permasalahan dapat ditangani secara cepat, tepat dan hemat biaya, yang pada akhirnya baik secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan daya saing perusahaan atau institusi tersebut.

Secara sederhana, konsep khusus crowdsourcing diinterpretasikan sebagai suatu perusahaan yang memperkerjakan karyawan baru dari kerumunan tanpa dipusingkan dengan urusan-urusan tambahan, dan memperkerjakan karyawan secara parsial dan temporal sesuai dengan kebutuhan penanganan masalah yang diperlukan baik dalam bentuk kerumunan langsung atau disederhakan dalam bentuk kelompok yang lebih kecil (peer) (Andriansyah, et al., 2009).

Kelebihan dan Kekurangan Crowdsourcing


Menurut Adriansyah et. al. (2009), terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan crowdsourcing, yaitu:

Kelebihan Crowdsourcing

  • Ekonomi dan Bisnis
  1. Efisiensi biaya pemecahan masalah
    Perusahaan tidak memerlukan konsultan yang mahal untuk mendapatkan suatu masukan atau solusi bagi pemecahan suatu masalah.

  2. Efisiensi dan efektivitas Riset dan Pengembangan

  • Perusahaan dapat menambah “karyawan maya” berkualitas yang dapat memberikan kontribusi positif dengan biaya murah atau bahkan gratis.
  • Seseorang dapat memperoleh konten dengan kualitas yang sama dari seorang professional dengan biaya amatiran.
  1. Komunitas (Community Engagement)
    “Era partisipasi” ini seringkali membentuk suatu komunitas yang terdiri atas konsumen maupun pemerhati produk yang loyal, dimana komunitas itu seringkali membentuk pasar baru yang biasanya tertarik dengan pengalaman konsumen (consumers’ experience) yang loyal tadi.

  2. Peningkatan Inovasi
    Sikap terbuka dan masukan informasi yang berlimpah seringkali menghasilkan ide-ide revolusioner, dimana inovasi tersebut dapat meningkatkan penetrasi pasar dan menguatkan daya saing perusahaan.

  • Penyebaran Informasi
    Dengan terbukanya suatu informasi, misalnya mengenai piranti lunak (software), maka ketergantungan pasar terhadap vendor tertentu akan berkurang akibat banyaknya alternatif yang tersedia, misalnya open software dan open source. Dengan demikian, Perusahaan senantiasa mengembangkan mutu produknya agar bisa bertahan dalam persaingan pasar.

  • Integrasi Dunia
    Dengan majunya teknologi informasi, maka crowdsourcing memungkinkan konsep integrasi “dunia tanpa sekat” (world without border), dimana sekat-sekat negara dan bangsa tidak lagi membatasi penyebaran arus informasi. Dengan demikian, tidak ada lagi dominasi satu pihak atas suatu informasi atau kemajuan tertentu.

Kelemahan Crowdsourcing

  • Perlindungan atas Hak Cipta dan Lisensi
    Bagi perusahaan yang menampung “kontribusi” dari kerumunan, perlindungan atas hak cipta dan lisensi seringkali menjadi perhatian, terutama apabila pengawasan kontribusi tersebut memiliki ruang lingkup dan daya jangkau yang terlalu luas (misalnya: perbedaan hukum antar negara, jaminan bahwa kontribusi bukan bersumber dari ide yang bersifat plagiat, dan sebagainya).

  • Keamanan
    Semakin terbuka dan cepatnya penyebaran informasi menimbulkan kekhawatiran baru akan besarnya kemungkinan untuk disusupi oleh seseorang atau sesuatu yang melanggar batas-batas kewajaran ke database perusahaan, misalnya pencurian data pribadi, pelanggaran privasi, atau pelanggaran keamanan berteknologi itu sendiri (cookies, virus, spam).

  • Keandalan
    Keandalan informasi yang bersumber dari internet seringkali menjadi perdebatan. Dalam kasus Wikipedia, misalnya, tingkat akurasi dan nilai ilmiah suatu istilah seringkali diperdebatkan. Perdebatan ini didasarkan pada argument bahwa siapapun dapat menulis dan melakukan update atas konten Wikipedia. Wikipedia mengatasi masalah tersebut dengan mendelegasikan tim yang menjadi verifikator konten sebagai solusi masalah keandalan informasi tersebut. Meskipun demikian, hingga sekarang keandalan informasi dari Wikipedia belum mendapat kepercayaan secara ilmiah.